Sebelum
menjelaskan logika program aplikasi kecerdasan buatan, backpropagation adalah
sebuah metode sistematik pada jaringan saraf tiruan dengan menggunakan
algoritma dan biasanya digunakan oleh perceptron dengan banyak layar lapisan
untuk mengubah bobot-bobot yang ada pada lapisan tersembunyinya. Aplikasi ini
digunakan untuk melihat grafik kesalahan dalam proses belajar.
Cara
menjalankan backpropagation, langkah pertamanya adalah dengan mengklik
disembarang kotak coklat bertuliskan SIMULASI
JARINGAN NEURAL BUATAN lalu akan muncul tampilan menu backpropagation
dan
masukkan password “Bresenham” untuk
menjaga keamanan datanya.
Setelah
berhasil masuk, maka didalam tampilan awal terdapat 4 menu utama,
diantaranya adalah Network berfungsi sebagai pengontrolan file
jaringan dimana network mempunyai submenu antara lain: new, load, save, dan
exit. Kemudian Sample yang
berisi fungsi-fungsi yang berkaitan dengan file utama dimana sample juga
memiliki submenu antara lain: Open dan Refresh. Lali Grafik berfungsi untuk membuka tampilan grafik fungsi
kesalahan. Dan yang terakhir adalah Reset
Bobot berfungsi untuk mengembalikan nilai bobot dan bias jaringan ke nilai
awalnya.
Dibawah
menu utama juga terlihat tab menu diantaranya
·
Jaringan (Didalam jaringan ini terdapat Fungsi Output Neuron yang terdiri dari HiddenLayer dan Output Layer)
·
Bobot
dan Bias (Didalam bobot dan bias terdapat button,
Kunci Neuron, Buka Kunci Neuron, dan Set yang berfungsi sebagai Nilai
Awal, Reset Ke Nilai Awal, Reset Ke Nol, dan Acak Nilai Bobot)
·
Sampel
(Sample berfungsi untuk memodifikasi data)
·
Neuron
(Neuron digunakan untuk melihat tampilan nilai input, output dan sensitivitas pada
neuron-neuron jaringan)
·
Belajar
(Belajar berfungsi untuk mengendalikan dan mengatur nilai
parameter-parameter belajar jaringan yang terdiri dari Laju Belajar, Stroping Criteria Error, Jumlah
Step, dan Momentum juga terdapat button Single Step dan Multi Step.)
·
Delta
Bobot_Bias
(Delta Bobot Bias digunakan untuk menampilkan perubahan nilai bobot yang akan
terjadi jika proses belajar dijalankan satu kali)
Selanjutnya langkah-langkah untuk
menjalankan backpropagation, pertama kali adalah membuka sub menu
BOBOT DAN BIAS yang berfungsi untuk
memberikan nilai masing masing atau perbobotnya dengan kata lain bobot ini
merupakan suatu nilai yang merepresentasikan ingatan manusia terhadap
pembelajaran yang dilakukan. Nilai bobot inilah yang akan diupdate terhadap
kesalahan atau error yang terjadi karena selisih dari target dan output
sedangkan bias berfungsi sebagai pengkoreksi terhadap kecukupan
variabel-variabel input yang telah kita tetapkan. Setelah diklik pada bobot dan
bias maka aka muncul tampilan seperti gambar dibawah ini
Kemudian setelah itu
pindah ke sub menu BELAJAR. Pada sub
menu ini berfungsi untuk mengecek atau menghitung laju kebenaran dari nilai
yang nantinya kita masukkan seperti mengisi Laju belajar, momentum, stopping
criteria error serta jumlah step. Disini kita memasukkan atau menseting dengan
nilai
Laju belajar = 0.1,
Momentum = 0.0, Stopping Criteria Error = 1.5, dan Jumlah Step = 500
Setelah semua
kolom yang ditentukan sudah terisi lalu
klik Multi Step, maka nilai Epoch dan Nilai Fungsi Energi akan berubah (seperti
pada gambar disamping) begitu pula dengan
Nilai Kebenaran dan untuk melihat apakah ada perubahan pada grafik
sebelum nilai laju, momentum, stopping criteria dan jumlah step berubah maka
pindah ke menu grafik. Maka hasil yang
didapat pada percobaan pertama kali dapat terlihat seperti gambar dibawah ini’
Selanjutnya
lakukan lagi hal yang sama dengan mengganti nilai momentum = 0.2 dan klik lagi multi step. Lalu ubah momentum = 0.3 sampai momentum = 0.5. Setelah momentum = 0.5,
maka langkah selanjutnya yang akan diubah adalah ubah laju belajar =0.2 dan lakukan sampai laju belajar = 0.5. Maka didapat momentum = 0.5 dan laju belajar = 0.5. Kemudian langkah
selanjutnya adalah pindah menu ke kolom
Grafik yang berfungsi untuk
membuka tampilan grafik fungsi kesalahan dan akan muncul gambar
grafik hasil dari apa yang kita praktikkan tadi
Kesimpulannya
adalah Grafik pada program semakin menurun karena semakin kecil nilai laju
belajar dan momentum maka nilai epoch dan grafik yang dihasilkan akan semakin
besar, begitu juga sebaliknya dan grafik ini menurun dikarenakan perubahan
semangat belajar, dari yang malas hingga akhirnya semangat untuk giat belajar.
Maka dengan semangat dan giat belajar semakin sedikit kesalahan yang dialami
akan tetapi jika grafik belajar makin lama makin naik maka terdapat kesalahan
dalam pengaturan nilai bobot.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar