Antibiotik merupakan senyawa yang
mampu mencegah berbagai bakteri maupun mikroorganisme yang berbahaya bagi
tubuh. Penggunaan obat antibiotik ini biasanya berkaitan dengan pengobatan
penyakit infeksi pada tubuh-sekalipun dalam rekayasa genetika dan bioteknologi
pun kerap kali digunakan.
Pemakaian antibiotik juga bisa untuk
mengobati penyakit menular yang disebabkan oleh jamur dan protozoa. Cara kerja
antibiotik ini adalah dengan cara melumpuhkan bakteri. Dan tahukah Anda bahwa
penisilin merupakan antibiotik pertama yang ditemukan di dunia dan sampai saat
ini pun masih digunakan.
Pasca ditemukannya penisilin ini,
hingga kini sudah ditemukan ratusan jenis antibiotik lainnya yang bermanfaat
untuk mengobati berbagai penyakit ringan sampai berat.
Namun, apakah penggunaan antibiotik
cukup aman terutama ketika dilakukan dalam jangka yang lama? Ternyata
antibiotik juga memiliki efek samping yang apabila tidak diperhatikan bisa
membahayakan tubuh. Dan berikut merupakan beberapa efek samping yang
ditimbulkan dari antibiotik ini.
Infeksi
pada Perempuan
Penggunaan antibiotik pada kalangan
perempuan sangat rentan dapat menyebabkan terjadinya infeksi pada organ intim
yang akhirnya bisa berujung pada timbulnya gatal-gatal, keputihan, atau
munculnya cairan dan bau pada vagina.
Gangguan
Pencernaan dan Alergi
Efek samping penggunaan antibiotik
yang paling umum dijumpai ialah terganggunya masalah pencernaan seperti
timbulnya nyeri di perut, kembung, mual, kram, dan diare.
Bagi orang-orang tertentu, efek
samping pemakaian antibiotik juga bisa menimbulkan alergi yang bahkan bisa
mencapai tahunan. Adapun alergi yang sering terjadi yakni gatal-gatal atau
terjadinya pembengkakan di mulut atau di tenggorokan.
Gangguan
Fungsi Jantung
Efek samping penggunaan antibiotik
juga bisa menyebabkan kondisi jantung yang berdebar-debar, sakit kepala,
penyakit kuning, timbulnya masalah ginjal maupun masalah saraf seperti
seringnya merasakan kesemutan.
Efek
Resistensi
Keseringan minum antibiotik kemungkinan
besar bisa mengakibatkan resistensi atau suatu keadaan di mana tubuh sudah
tidak mempan lagi dengan antibiotik.
Beberapa penyakit yang kemungkinan
akan muncul dalam kondisi orang yang mengalami resisten antibiotik ini seperti
infeksi yang sulit diobati sehingga memerlukan antibiotik yang lebih tinggi
lagi. Kondisi tersebut tentu tidak baik bagi tubuh manusia.
Gangguan
Serius
Dan inilah yang paling dikhawatirkan
oleh banyak kalangan dimana pemakaian antibiotik dalam jangka waktu yang lama
bisa menyebabkan efek samping yang serius mulai dari terjadinya kerusakan hati
atau disfungsi hati, penurunan sel darah putih, terjadinya kerusakan pada otak,
tendon pecah, koma, aritmia jantung, bahkan sampai menimbulkan kematian.
Penggunaan
Antibiotik Harus Disiplin
Ketika Anda mengeluh merasakan suatu
penyakit infeksi maka sebaiknya tidak serta-merta menggunakan antibiotik untuk
mengatasinya. Alasannya, penggunaan antibiotik tidak boleh secara sembarangan
dan harus dengan resep dokter.
Sebenarnya, untuk mengatasi berbagai
penyakit infeksi yang muncul tidak selalu mesti menggunakan antibiotik dan
pengobatannya bisa dilakukan dengan dikompres, memakai obat yang diresepkan
oleh dokter maupun memberikan banyak cairan. Hal tersebut justru bisa
meminimalisir efek samping yang akan ditimbulkan ketika menggunakan obat
antibiotik.
Namun, kalau Anda diharuskan untuk
menggunakan antibiotik, maka sebaiknya didasarkan atau berkonsultasi terlebih
dahulu kepada otoritas kesehatan terkait dengan efektifitas obat antibiotik,
petunjuk pemakaian obat sampai pada daya tahan tubuh yang masih bisa mentolerir
jika diberikan antibiotik.
Terlebih Anda harus benar-benar
memerhatikan penggunaan antibiotik pada anak-anak yang masih sangat rentan.
Pada anak yang terkena infeksi, sebaiknya tidak langsung memberikannya
antibiotik apalagi dalam dosis yang sama dengan orang dewasa.
Namun akan menjadi lebih bijak dan
aman untuk terlebih dahulu mengkonsultasikannya dengan dokter atau petugas
kesehatan terkait.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar