1.
Teori Manajemen menurut:
Manajemen menurut James A. F. Stoner didefinisikan
sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan
dan upaya pengendalian pekerjaan anggota organisasi dengan menggunakan
semua sumber daya organisasi yang
sudah tersedia untuk mencapai
tujuan
organisasi yang telah
ditetapkan.
Dilihat
dari pengertiannya dapat disimpulkan bahwa didalam pengertian manajemen
terdapat fungsi-fungsi manajemen menurut James A. F. Stoner diantaranya:
- Perencanaan yang berarti pemilihan atau penetapan tujuan suatu organisasi yang diikuti dengan membuat berbagai rencana agar mempermudah dalam mencapai tujuan tersebut.
- Organisasi disini dalam arti penentuan berbagai sumber daya yang diperlukan untuk menjalankan rencana yang telah ditetapkan dalam menggapai tujuan perusahaan.
- Pengarahan atau Kepemimpian yaitu suatu cara untuk meningkatkan efektifitas (pencapaian tujuan/target dalam batas waktu yang sudah ditetapkan tanpa memperdulikan biaya yang dikeluarkan) dan efisiensi kerja secara maksimal (pencapaian target dengan menggunakan input biaya untuk menghasilkan output yang lebih besar, dalam arti (output > input)
- Pengendalian adalah suatu aktivitas menilai kinerja berdasarkan standar yang telah dibuat, kemudian dibuat perbaikan jika diperlukan
Peter F. Drucker
Manajemen menurut Peter F. Drucker didefinisikan sebagai bagian yang
memiliki banyak tujuan yang berguna untuk mengatur segala urusan bisnis serta manajer yang mengatur pekerja dan kerjaannya. Dikutip dalam bukunya yang berjudul
The Principles of Management. Dengan tujuan agar organisasi dapat dicapai
secara efektif dan efisien. Arti efektif menurut Peter adalah mengerjakan
pekerjaan yang benar dan secara efisien yang berarti mengerjakan pekerjaan
dengan benar.
SUMBER:
2. FUNGSI MANAJEMEN
Huruf terakhir atau keempat dari POAC adalah C.
P.O.A.C
POAC adalah
konsep dasar manajemen oleh George R. Terry. POAC yang dilaksanakan
di setiap organisasi di seluruh dunia untuk mempertahankan berkelanjutan
organisasi dengan fungsi POAC
dalam organisasi adalah untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi suatu
organisasi dalam pencapaian tujuannya.
Istilah dari POAC
merupakan singkatan dari Planning, Organizing,
Actuating dan Controlling. Ada banyak konsep manajemen tetapi
konsep POAC baik untuk diterapkan dan kompatibel untuk setiap tingkat
manajemen.
Huruf pertama
dari POAC adalah P.
P berarti Planning atau Perencanaan, ini merupakan fungsi dasar atau
pilar yang paling utama dalam sebuah manajemen. Dengan kata lain planning
meliputi pengaturan tujuan dengan memperhatikan masa depan, dimana manajer harus
membuat terlebih dahulu suatu rencana proses kerja sebelum mengawali sebuah proyek. Perencanaan juga diartikan sebagai suatu tindakan yang tepat untuk mengintegrasikan tujuan dan sasaran organisasi yang
ingin dicapai. Planning sangatlah penting karena
banyak berperan dalam menggerakan fungsi manajemen yang lainnya.
Menurut Lousie E. Boone
dan David L. Kurtz: 1984 Perencanaan dapat didefinisikan sebagai Proses dimana
tujuan manajer menilai masa depan, dan mengembangkan tindakan yang dirancang
untuk mencapai tujuan tersebut.
Huruf kedua dari
POAC adalah O.
O berarti Organizing atau Pengorganisasian
yang artinya proses mengatur kebutuhan
manusia dan fisik setiap sumber daya yang tersedia untuk menjalankan rencana dan
mencapai tujuan yang berhubungan dengan organisasi. Dengan kata lain manajemen harus
mengatur semua sumber daya terlebih dahulu, untuk tindakan yang telah
diputuskan dalam fungsi dasar perencanaan manajemen.
Fungsi
manajemen disini,
diharuskan manajer harus semakin siap dan terorganisir.
Organizing juga meliputi penugasan setiap aktifitas, membagi pekerjaan ke dalam
setiap tugas yang spesifik, dan menentukan siapa yang memiliki hak untuk
mengerjakan beberapa tugas.
Sebagaimana manajer bertugas untuk mengatur tim, mengatur jadwal kerja
tim, membuat daftar anggaran biaya dan mengatur ulang orang-orang dalam tim
untuk mencapai tujuan organisasi.
Menurut Lousie E. Boone
dan David L. Kurtz: 1984 Pengorganisasian adalah tindakan perencanaan dan
organisasi pelaksana structure.It adalah proses mengatur orang dan sumber daya
fisik untuk melaksanakan rencana dan acommplishment obtective organisasi.
Huruf ketiga
dari POAC adalah A.
A berarti Actuating atau Penggerak / Pelaksanaan yang berarti Manajer
berupaya untuk menggerakkan bawahan atau pekerja untuk mau bekerja dengan
sendirinya dan dengan kesadaran yang besar untuk mencapai tujuan organisasi
secara efektif. Actuating membuat rencana menjadi urutan tindakan di
dunia organisasi. Sehingga tanpa Actuating atau tindakan nyata, rencana akan menjadi
imajinasi atau impian yang tidak pernah menjadi kenyataan.
Dalam menggerakan organisasi, pelaku
organisasi harus yakin dan mampu melakukan suatu pekerjaan, percaya bahwa
pekerjaan telah menambahkan nilai untuk diri mereka sendiri, merasa tidak
terbebani oleh masalah pribadi atau tugas lain yang lebih penting atau
mendesak, mampu menyelesaikan tugas yang diberikan dan menjaga hubungan
harmonis antar rekan kerja.
Huruf terakhir atau keempat dari POAC adalah C.
C berarti Controlling atau Pengendalian.
Pengontrolan atau
pengendalian sangat penting untuk menjaga keselarasan kerja dalam organisasi. Semua fungsi
POA (Planning, Organizing dan Actuating)
tidak akan berjalan
sesuai fungsinya tanpa adanya Controlling. Hal ini berarti Pengendalian merupakan fungsi penyempurna yang akan
melanjutkan pekerjaan organisasi dan pemeliharaan kerja untuk mencapai tujuan
organisasi.
Controlling
memastikan bahwa kinerja sesuai dengan rencana. Fungsi dari controlling adalah menentukan apakah rencana
awal perlu direvisi
dan melihat hasil dari kinerja selama ini. Jika diperlukan perubahan,
maka seorang manajer akan kembali pada proses Planning,
dimana manajer akan
merencanakan sesuatu yang baru, berdasarkan hasil dari controlling. Menurut Lousie
E. Boone dan David L. Kurtz, Pengendalian
adalah proses
dimana manajer menentukan operasi sebenarnya yang konsisten dengan rencana.
P.O.L.C
4 fungsi manajemen diringkas dalam singkatan P-O-L-C yang sebenarnya
sangat terintegrasi ketika dilakukan dalam kehiduoan sehari-hari menjalankan organisasi.
P-O-L-C merupakan salah satu fungsi
manajemen yang memberikan cara
untuk mengklasifikasi kegiatan manajer terlibat dalam karena mereka berusaha
untuk mencapai goals. POLC
merupakan konsep dasar manajemen oleh AF.Stoner dengan menguraikan fungsi-fungsi manajemen
meliputi Planning, Organizing, Leading, dan Controlling. Fungsi POLC sama seperti fungsi POAC yang pada
dasarnya bertujuan dalam pencapaian tujuan suatu organisasi.
Fungsi
manajemen Perencanaan, Pengorganisasian,
Memimpin, dan Mengendalikan (POLC) secara luas
dianggap sebagai cara terbaik untuk menggambarkan pekerjaan manajer serta cara
terbaik untuk mengklasifikasikan akumulasi pengetahuan tentang studi manajemen.
Kerangka P-O-L-C ini memberikan panduan yang berguna dalam memberikan gambaran pekerjaan
ideal manajer.
Di bawah ini akan dijelaskan pengertian masing-masing fungsi
manajemen POLC :
Huruf pertama dari POLC adalah P.
P berarti Planning atau Perencanaan yang artinya fungsi awal
dari manajemen yang memiliki peran penting sebagai langkah awal, guna
mempersiapkan segala yang dibutuhkan serta mengantisipasi segala apa yang akan
terjadi dimasa depan. Dengan kata lain perencanaan merupakan suatu kegiatan
membuat tujuan diikuti dengan membuat berbagai rencana untuk mencapai tujuan
yang telah ditentukan tersebut. Dengan dilakukannya perencanaan sebelum
menjalankan segala bentuk kegiatan. Fungsi ini menjadi faktor penentu
kelancaran dan keberhasilan kegiatan organisasi.
Fungsi perencanaan meliputi analisa
eksternal dan internal organisasi, menentukan visi dan misi serta tujuan,
menyusun serta menentukan sumber daya – sumber daya yang dibutuhkan, merumuskan
dan menyusun strategi, dan lain sebagainya.
Huruf kedua dari POLC adalah O
O berarti Organizing yang mempunyai fungsi pengorganisasian sebagai suatu
kegiatan pengaturan sumber daya manusia dan sumber daya fisik lain yang
dimiliki perusahaan untuk menjalankan rencana yang telah ditetapkan serta
menggapai tujuan perusahaan.
Dengan kata lain adanya Organizing
dalam sebuah manajemen dapat mempermudah tugas seorang manajer dalam melakukan
pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan tenaganya untuk melaksanakan
tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut dan juga selain itu, adanya
organizing juga memperlancar dalam menentukan tugas apa yang harus dikerjakan,
siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan,
siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada tingkatan mana keputusan
harus diambil. Dengan adanya Organizing maka sebuah
perencanaan arau planning akan menjadi lebih matang melalui tahap kedua ini,
sehingga kemungkinan besar yang terjadi adalah sebuah keberhasilan dalam
perencanaan tersebut.
Huruf ketiga dari POLC adalah L.
L berarti Leading, Fungsi pengarahan/leading ini adalah suatu
fungsi kepemimpinan manajer untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja
secara maksimal serta menciptakan lingkungan kerja yang sehat, dinamis, dan
lain sebagainya. Fungsi manajemen leading ini berhubungan dengan usaha pemimpin
untuk memberi bimbingan, saran, perintah-perintah kepada bawahan agar tugas
dapat dilaksanakan dengan baik dan benar-benar tertuju yang telah ditetapkan
semula.
Dalam sebuah Leading atau mendirect
sebuah organsasi, pemimpin lebih memfokuskan atau memimpin terhadap orang yang
memiliki wewenang terhadap tugas yang telah diberikan. Tugas leading adalah
mengantar seluruh komponen yang terlibat untuk meraih tujuan yang telah
ditetapkan. Dengan kata lain Seorang pemimpin harus mampu membawa kemajuan bagi
lembaganya.
Huruf terakhir dari POLC adalah C
C berarti Controling, Fungsi pengendalian/controlling adalah suatu
aktivitas menilai kinerja berdasarkan standar yang telah dibuat untuk kemudian
dibuat perubahan atau perbaikan jika diperlukan. Dengan kata lain fungsi
manajemen Controlling memiliki 2 arti yang utama yaitu (Penilaian dan Evaluasi)
maksud dari penilaian disini adalah mengadakan penilaian guna mengetahui
bagaimana kinerja organisasi selama ini. Dan mengadakan evaluasi dengan cara
mengadakan koreksi sehingga apa yang dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan
yang benar sehingga tercapai tujuan yang sudah digariskan semula.
Fungsi manajemen controlling gunanya
untuk memastikan bahwa kegiatan organisasi tetap berjalan pada jalurnya.
Penilaian dan evaluasi ini digunakan sebagai acuan dan bahan pertimbangan dalam
perbaikan dan peningkatan kinerja organisasi. Penilaian dan evaluasi dilakukan
baik pada sumber daya – sumber daya organisasi maupun sistem kerja yang
diterapkan.
SUMBER:
http://open.lib.umn.edu/principlesmanagement/chapter/1-5-planning-organizing-leading-and-controlling-2/
3. Proses manajemen menurut “Henry
Fayol / Fayolism”
FAYOLISM
Menurut Henri Fayol proses manajemen merupakan suatu
rangkaian aktivitas yang harus dilakukan oleh seorang manajer dengan cara
mendefinisikan 5 fungsi manajemen dan memberlakukan 14 prinsip yang
mengamanatkan bagaimana manajer harus berinteraksi dengan staf. 5 fungsi teori
Henri Fayol adalah pandangan yang sangat normatif dan fungsional pada
manajemen, dan teori yang mungkin tidak sepenuhnya menyampaikan kompleksitas
manajerial yang dihadapi oleh manajer dalam pekerjaan sehari-hari mereka.
Fayol percaya hirarki top-down dengan manajer
menjabat sebagai pemimpin yang baik yang bertanggung jawab untuk mengawasi dan
mendisiplinkan bawahan. Fayol juga menekankan pentingnya memberikan satu
tanggung jawab manajer untuk setiap kelompok khusus dalam suatu organisasi.
Berikut 5 fungsi manajemen menurut Fayol,
diantaranya:
1.
Planning
Menurut Henri Fayol, Perencanaan adalah proses awal
yang paling penting dari seluruh fungsi manajemen, karena fungsi yang lain
tidak akan bisa bejalan tanpa Planning. Dalam fungsi perencanaan menurutnya
menyusun rencana yang baik adalah menyusun 5 fungsi manajemen yang saling
berkaitan satu sama lain.
Planning menurut Henri Fayol adalah membuat rencana
untuk masa depan dengan cara memutuskan apa yang harus dilakukan, menentukan
tahapan rencana dan teknologi yang diperlukan untuk menerapkannya serta
aktivitas menyusun tujuan perusahaan kemudian dilanjutkan dengan menyusun
berbagai rencana-rencana guna mencapai tujuan perusahaan yang sudah ditentukan.
Planning dimulai dari menetapkan tujuan perusahaan
dan mengatur dalam urutan logis juga mengatur strategi untuk mencapai tujuan
tersebut dengan sumber daya yang tersedia. Disini tugas manajer adalah
mengevaluasi berbagai rencana alternative dan mengevaluasi kontinjensi masa
yang mempengaruhi organisasi, serta membentuk lanskap operasional dan strategis
masa depan perusahaan. Sebelum mengambil tindakan sebaiknya manajer menelaah
rencana yang terpilih apakah sesuai dan bisa dipergunakan untuk mencapai
tujuan.
2. Organizing
Setelah tahap awal yaitu Planning selesai
dilanjutkan dengan fungsi manajemen Organizing yaitu Suatu aktivitas pengaturan
atau sinkronisasi sumber daya manusia, sumber daya alam, sumber daya fisik, dan
sumber daya modal yang dimiliki oleh perusahaan sehingga bisa melaksanakan
rencana yang sudah ditetapkan dan mencapai tujuan utama perusahaan. Dengan kata
lainnya Organizing merupakan seluruh proses dalam mengelompokkan semua orang,
alat, tugas tanggung-jawab dan wewenang yang dimiliki sedemikian rupa hingga memunculkan
kesatuan yang bisa digerakkan dalam mencapai tujuan
Pengorganisasian dapat berfungsi jika terorganisir
dengan baik. Pastinya harus ada cukup modal, staff yang baik, dan bahan baku
yang memadai sehingga organisasi dapat berjalan dengan baik. Di fungsi ini
tugas manajer adalah mengatur tenaga kerja secara efisien dan terstruktur serta
menyelaraskan kegiatan organisasi. Manajer juga harus melatih dan merekrut
orang yang tepat untuk pekerjaan itu dan selalu mengamankan tenaga kerja yang
cukup terampil dan terdidik. Semua tugas manajer akan dilakukan oleh bawahannya
jika manajer memberikan segala sesuatu yang diperuntukan untuk melaksanakannya
termasuk bahan baku, peralatan, modal dan sumber daya manusia.
3. Commanding
Dilanjutan dengan fungsi manajemen Commanding.
Fungsi commanding sama dengan fungsi mengarahkan (Actuating). Commanding
dilakukan dengan memberikan arahan kepada karyawan agar dapat menjalankan tugas
mereka masing-masing dengan baik. Selain itu Commanding dilakukan agar tugas
dapat dilaksanakan dengan baik dan sesuai pada tujuan yang telah ditetapkan
semula.
Fungsi manajemen Commanding adalah untuk
meningkatkan efektivitas dan efisiensi kinerja dengan optimal dan menciptakan
suasana lingkungan kerja yang dinamis, sehat dan yang lainnya. Commanding dapat
berjalan baik dengan cara mengoptimalkan kembali kepentingan seluruh perusahaan
yang sudah dilakukan oleh karyawan. Disini manajer bertugas mengawasi bawahan
dalam pekerjaan sehari-hari mereka dan memotivasi mereka untuk mencapai tujuan
perusahaan.
4. Coordinating
Lalu dilanjutkan dengan fungsi manajemen Coordinating
adalah salah satu fungsi manajemen untuk melakukan berbagai kegiatan agar tidak
terjadi kekacauan, percekcokan, kekosongan kegiatan dengan cara menyatupadukan
dan menyelaraskan pekerjaan-pekerjaan bawahan dengan bertujuan untuk memotivasi
dan meyelaraska pekerjaan-pekerjaa bawahan sehigga terdapat kerjasama yang
terarah dalam usaha mencapai tujuan bersama.
Tugas manajer di fungsi manajemen Coordinating
adalah menyelaraskan prosedur dan kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk
memfasilitasi keberhasilan organisasi yang berarti bahwa setiap kegiatan
masing-masing unit organisasi harus melengkapi dan memperkaya karya lain.
5. Controlling
Fungsi terakhir menurut Henri Fayol adalah
Controling atau yang biasa disebut dengan Pengendalian. Controlling atau
Pengendalian bisa juga disebut Pengawasan adalah suatu kegiatan untuk memantau,
membuktikan, dan memastikan seluruh kegiatan yang telah direncanakan,
diorganisasikan, diperintahkan, dan dikondisikan sebelumnya dapat berjalan
sesuai target atau tujuan tertentu dengan kata lain fungsi manajemen
Controlling ini berguna untuk memastikan apakah semua kegiatan berjalan sesuai
rencana dan mengidentifikasi kelemahan atau kesalahan oleh mengendalikan umpan
balik.
Controlling dilakukan dengan cara menilai suatu
kinerja yang berdasarkan pada standar yang sudah dibuat perubahan atau suatu
perbaikan apabila dibutuhkan. Difungsi controlling manajer bertugas
mengendalikan kegiatan perusahaan sejalan dengan kebijakan dan tujuan
perusahaan umum serta mengamati dan melaporkan penyimpangan dari rencana dan
tujuan, dan untuk membuat inisiatif untuk memperbaiki potensi penyimpangan.
SUMBER:
http://www.toolshero.com/management/five-functions-of-management/
4. MANAJEMEN ROLE Henry Mintzberg
PERAN
MANAJEMEN, menurut Henry Mintzberg
Menurut H. Mintzberg, manajer dapat
diartikan sebagai orang yang memimpin dan bertanggung jawab teradap suatu
organisasi. Menurutnya tugas seorang pemimpin bisa dideskripsikan dalam
bermacam-macam peran yang diidentifikasikan dengan satu posisi tertentu dan
harus memiliki tiga peran diantaranya interpersonal (hubungan antar manusia),
peran informasional (berkaitan dengan informasi) serta peran desisional
(berkaitan dengan pengambilan keputusan).
PERAN MANAJEMEN, menurut Henry Mintzberg
terbagi menjadi 3 peran, diantaranya:
1.
Kategori pertama dijelaskan oleh Mintzberg yang disebut peran interpersonal.
Peran ini melibatkan perilaku yang terkait dengan interaksi manusia. Peran ini muncul secara langsung akibat
otoritas formal yang dimiliki pemimpin dan mencakup hubungan interpersonal
dasar Dengan kata lain, interpersonal peran adalah peran-peran yang
memungkinkan seorang manajer untuk berinteraksi dengan bawahannya untuk
mencapai tujuan organisasi. Peran interpersonal adalah peran hubungan personal
yang terdiri dari:
- Figur kepala (figur head) atau manajer yang mewakili organisasi untuk kegiatan-kegiatan diluar organisasi, Peran manajemen interpersonal sebagai figure kepala adalah untuk memperlancar fungsi organisasi.
- Pemimpin (leader) atau manajer yang tugasnya mengkoordinasi, memotivasi, serta mengendalikan dan mensupport bawahannya untuk mencapai suatu tujuan organisasi. Kegiatan yang terkait dengan Kepemimpinan terbagi menjadi 2 yaitu yang berhubungan dengan kepemimpinan secara langsung dan tidak langsung. Yang berkaitan dengan kepemimpinan secara langsung antara lain rekrutmen dan training bagi stafnya. Sedangkan yang berkaitan secara tidak langsung adalah motivasi dan mendorong bawahannya.
- Penghubung (liaison) atau manajer yang mempunyai fungsi menghubungkan semua personal di semua tingkatan manajemen. Peran sebagai penghubung sering secara khusus diperuntukkan bagi pengembangan sitem informasi eksternal yang bersifat informal, privat, verbal, tetapi efektif.
2.
Kategori kedua peran manajerial adalah peran informational. Peran Informational
merupakan peran dari manajer yang berfungsi sebagai pusat syaraf (nerve center)
organisasi yang berarti menerima semua informasi kemudian memilah informasi
yang paling mutakhir (akurat). Dalam peran informasi manajer harus menghasilkan
dan berbagi pengetahuan berhasil mencapai tujuan organisasi. Terdapat tiga
peran dalam peran informational terdiri dari:
- Peran sebagai monitor (Monitor Role) atau sebagai seseorang yang tugasnya memonitor, secara terus menerus untuk memperoleh informasi. Sebagian besar informasi yang diperoleh pemimpin dalam perannya sebagai monitor datang dalam bentuk verbal, gosip, sassus, dan spekulasi yang masih membutuhkan konfirmasi dan verifikasi lebih lanjut.
- Peran sebagai disseminator (Disseminator role) yang tugasnya menyebar informasi keseluruh personal di organisasi yang busa dimanfaatkan dalam bentuk sharing.
- Peran sebagai Juru bicara (Spokesman Role) yang mempunyai hak untuk menyampaikan informasi yang dimilikinya ke orang di luar unit organisasinya juga bertugas untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang informasi yang dimilikinya.
3.
Kategori ketiga yaitu Peran decisional (decisional role) adalah peran yang
dilakukan manajer sebagai entrepreneur
juga manajer harus mampu menangani gangguan serta dapat mengalokasikan
sumber-sumber daya organisasi secara efektif dan efisien dan sebagai negosiator
atau penengah jika terjadi sebuah konflik di dalam organisasi. Semua peran ini
melibatkan proses menggunakan informasi untuk membuat keputusan. Berkaitan
dengan peran pemimpin sebagai pengambil keputusan terdapat 4 peran pemimpin,
yaitu:
- Peran sebagai wirausaha (Entrepreneur Role) yang berarti pemimpin harus berupaya memperbaiki kinerja unitnya dan beradaptasi dengan perubahan lingkungan (yang artinya pemimpin wajib memunculkan ide baru dan menerapkan ide tersebut) di mana organisasi tersebut tetap terus eksis mengikuti perkembangannya.
- Peran sebagai pengendali gangguan (Disturbance handler Role) yang berarti pemimpin harus mampu merespon atau mengambil tindakan korektif ketika organisasi menghadapi gangguan yang tidak terduga.
- Peran mengalokasikan sumberdaya (Resource allocator Role) yang berarti pemimpin harus bertanggung jawab untuk memutuskan dan mengalokasikan sumberdaya apa saja yang digunakan dan membuat atau menyetujui semua keputusan organisasi yang signifikan.
- Peran sebagai negosiator (Negotiator Role) yang dimaksud dengan negosiasi merupakan kewajiban seorang pemimpin yang merupakan bagian integral dari tugas pemimpin, hanya pemimpin yang memiliki otoritas untuk bisa memberikan komitmen sumberdaya organisasi, dan hanya pemimpin yang memiliki pusat syaraf informasi yang dibutuhkan dalam melakukan negosiasi penting.
SUMBER:
5.
TEORI ORGANISASI KLASIK
a.
Menurut Henri Fayol
Teori
klasik (classical theory) atau disebut juga dengan teori tradisional,
berkembang dalam 3 aliran yaitu: birokrasi, teori administrasi, dan manajemen
alamiah. Teori klasik ini mendefinisikan sebuah organisasi yang
dideskripsikan sebagai struktur hubungan yang didalamnya terdapat kekuasaan,
tujuan, peranan, kegiatan, komunikasi dan factor-faktor lain. Teori klasik memberikan petuju mekaistik yang berarti struktru dikendalikan secara ketat dan kaku.
Dalam
teori klasik Henri Fayol, teori administrasi merupakan teori yang
dikembangkannya dalam membagi 14 prinsip manajemen serta membagi 6 tugas
manajemen. Pengertian dari Prinsip-prinsip manajemen adalah dasar-dasar
dan nilai yang menjadi inti dari keberhasilan sebuah
manajemen. Menurut Henry Fayol prinsip-prinsip dalam manajemen sebaiknya
bersifat lentur dalam arti perlu di pertimbangkan sesuai dengan kondisi-kondisi
khusus dan situasi-situasi yang berubah.
14 Prinsip
Manajemen
menurut Fayol, diantaranya:
Divisi Kerja - Pekerjaan harus dibagi menjadi unsur-unsur yang lebih kecil
atau di-spesialisasi sehingga Output (hasil kerja) karyawan dan Efektifitas
akan meningkat seiring dengan peningkatan kemampuan dan keahlian pada tugas
yang diembannya.
Authority - Manajer harus memiliki kewenangan
untuk memberikan perintah, tetapi mereka juga harus diingat bahwa dengan
otoritas datang tanggung jawab.
Disiplin - Disiplin harus ditegakkan dalam
organisasi, tetapi metode untuk melakukannya dapat bervariasi.
Unity of Command - Karyawan seharusnya hanya menerima
perintah dari seorang atasan saja dan juga bertanggung jawab kepada satu atasan
saja
Kesatuan Arah - Tim dengan tujuan yang sama harus
bekerja di bawah arahan seorang manajer, menggunakan satu rencana. Ini akan
memastikan tindakan yang benar terkoordinasi.
Subordinasi Kepentingan Individu untuk Kepentingan Umum - Kepentingan Organisasi harus
didahulukan dari Kepentingan Individu seorang karyawan. Termasuk kepentingan
Individu Manager itu sendiri.
Remunerasi - Salah satu faktor yang mempengaruhi Kepuasan kerja karyawan
adalah Upah atau Gaji yang didasarkan pada tugas yang dibebankannya.
Sentralisasi - Prinsip ini mengacu pada seberapa
dekat karyawan dengan proses pengambilan keputusan. Hal ini penting untuk
bertujuan untuk keseimbangan yang tepat.
Scalar Rantai - Karyawan harus menyadari di mana
mereka berdiri dalam hirarki organisasi, atau rantai komando.
Order - Tata Tertib memegang peranan yang penting dalam bekerja
untuk meningkatkan efisiensi dalam bekerja, fasilitas dan perlengkapan kerja
harus disusun dengan rapi dan bersih.
Equity - Manager harus bertindak secara adil terhadap semua karyawan.
Stabilitas Tenure Personalia - Mempertahankan Karyawan yang
produktif dan manager harus mendorong dan menciptakan loyalitas Karyawan
terhadap organisasi.
Initiative - Karyawan diberikan kebebasan untuk
membuat dan melaksanakan rencana yang tentunya sesuai dengan batas-batas wewenang dan
tanggung jawab yang diberikan.
Esprit de Corps - Manajemen harus selalu berusaha untuk mengembangkan dan
meningkatkan semangat kesatuan Tim.
Henry fayol juga mengklasifikasi tugas
manajemen dalam teori klasik diantarannya:
1.
Technical disini terjadi kegiatan memproduksi produk dan mengorganisirnya.
2.Commercial
yaitu kegiatan membeli bahan dan menjual produk.
3.
Financial dimana terdapat kegiatan pembelanjaan.
4.
Security yang berarti kegiatan menjaga keamanan.
5.
Accountancy atau kegiatan akuntansi
6.
Managerial artinya melaksanakan fungsi manajemen, yang terdiri atas :
-
Planning : kegiatan perencanaan
-
Organizing : kegiatan mengorganisasikan
-
Coordinating : kegiatan pengkoordinasian
-
Commanding: kegiatan pengarahan
-
Controlling : kegiatan pengawasan
SUMBER:
Dalam teori klasik Max Weber, teori
birokrasi merupakan teori yang dikembangkannya dalam bentuk organisasi
yang paling efisien. Menurutnya masyarakat akan mengalami situasi birokrasi dan
mustahil untuk menghindari birokrasi. Dengan demikian masyarakat akan menjadi
semakin lebih berfikir rasional.
Weber juga berpendapat bahwa
birokrasi disebut sebagai sistem kekuasaan yang menekankan pada aspek disiplin.
Oleh sebab itu, Weber menyebut birokrasi sebagai sistem legal-rasional yang
artinya legal adalah tunduk pada aturan-aturan tertulis sedangkan rasional
artinya dapat dipahami, dipelajari, dan jelas penjelasan sebab-akibatnya.
Weber memiliki elemen kunci dalam teori birokrasi ini,
yaitu:
-Peran
yang didefinisikan secara jelas berdasarkan pekerjaan
-Hirarki
otoritas
-Prosedur
standar
-Pencatatan
teliti
-Mempekerjakan
karyawan jika mereka memenuhi kualifikasi tertentu untuk pekerjaan
Weber juga membagi karekteristik birokrasi, diantaranya:
-Pembagian
kerja
-Hirarki
wewenang
-Program
rasional
-Sistem
Prosedur
-Sistem
Aturan hak kewajiban
-Hubungan
antar pribadi yang bersifat impersonal
Weber
mengelompokkan organisasi berdasarkan legitimasi dasar pendekatan birokrasi
yaitu:
1. Charismatic Authority yakni berdasarkan karakteristik individual yang jelas.
1. Charismatic Authority yakni berdasarkan karakteristik individual yang jelas.
2.
Traditional Authority dimana adat istiadata dijunjung tinggi
3.
Rational Legal Authority mengikuti arturan undang-undang
Jadi, birokrasi adalah sebuah model
organisasi normatif (organisasi yang menggunakan kekuasaan secara persuasif),
yang menekankan struktur dalam organisasi.
SUMBER
:
Dalam teori klasik Marry Parker
Follet merupakan teori yang membahas tentang hubungan manusia dengan tingkah
laku. Didalamnya terdapat aspek-aspek psikologis dan sosiologis. Serta adanya
timbal balik dari semua factor dan situasi juga adanya kontak langsung serta
koordinasi ditingkat awal dan koordinasi sebagai proses berlanjut.
Follet
menyarankan kepada manajer untuk menggunakan penyelesaian konflik secara
konstruktif dengan menyarankan 3 cara untuk melakukan hal yang sama, yaitu:
Dominasi
menyelesaikan konflik
yang dimaksud dengan mendominasi disini adalah tidak dalam artian kekuasaan itu
bersifat memaksa atas dasar dia yang paling berkuasa, melainkan coactive atau
kompetisi, jika siapa yang lebih bisa mendominasi pikiran yang lain, maka
keputusan dialah yang digunakan untuk menyelesaiakan suatu masalah
Kompromi, Menurut teori Follett's pemimpin
yang benar adalah pemimpin yang menghargai kesepakatan bersama untuk
menyelesaiakan sebuah konflik daripada menyelesaikan konflik atas keputusan dan
kepentingan pribadi.
Integrasi
untuk menyelesaikan konflik yang berarti Penyelesaian konflik melalui proses
mengidentifikasi kemudian melakukan rapat kebutuhan mendasar dan hasilnya
kompatibel terhadap masing-masing pihak.
SUMBER:
6.
TEORI MACHIAVELLI
Menurut
teori Machiavelli menegaskan bahwa penguasa yang baik kadang harus belajar
untuk menjadi lebih baik. Pemimpin yang memiliki kualitas baik wajib memiliki
sifar jujur, peduli kepada bawahannya, mempunyai moral yang baik, terpercaya
dan manusiawi serta memperlakukan karyawannya dengan baik seperti menghormati,
memperkaya, melakukan kebaikan, berbagi dan peduli kepada karyawan.
Pemimpin
yang ideal bukanlah orang-orang yang bertindak menurut perintah hukum dan
keadilan, tetapi bersedia atau memprioritaskan apapun yang diperlukan untuk
mempertahankan kekuasaan dan kestabilan negara serta menghindari hal-hal yang
bisa membuat organisasi hancur. Kepemimpinan dapat diartikan sebagai pola
perilaku yang mengarahkan kepada upaya dalam mencapai suatu tujuan.
Tetapi
terkadang pemimpin harus mempunyai sifat yang tidak baik dalam artian pemimpin
harus kejam dan berbahaya atau pemimpin bisa menggunakan cara binatang terutama
ketika menghadapi lawan-lawan politiknya, jika itu adalah keharusan agar tidak
ditindas dan disegani oleh lawan politiknya yang berguna untuk mencapai tujuan
mereka, maka saat pemimpin melakukan tindakan kejam, mereka harus
menyembunyikan tindakan mereka dari masyarakat.
Kesimpulannya,
dalam pandangan Machiavelli's, pemimpin harus memiliki 2 kpribadian yaitu baik
dan kejam. Namun, seorang pemimpin yang cerdik harus tahu, bagaimanamenempatkan
diri dan bisa menyembunyikan karakteristik kejam dan memperlihatkan kualitas
yang baik dimasyarakat. Untuk membuat orang-orang menaati peraturan, pemimpin
dapat menggunakan undang-undang tetapi menurut Machiavelli undang-undang saja
tidak cukup. Jadi, seorang pemimpin yang baik juga harus tahu bagaimana dan
kapan menggunakan kekuatan.
SUMBER:
7.
TEORI MAO ZEDONG
Mao Zedong
merupakan sebuah fenomena penting dalam perkembangan teori revolusi dengan
pemikiran-pemikiran yang digunakan sebagai alternatif bagi perubahan. Mao
Zedong mengemukakan strategi militer yang dapat dihubungkan dengan ideologi
politik agar dapat bersaing dalam dunia bisnis.
Dalam
prinsip mao Zedong, seorang pemimpin harus kuat dalam memimpin
anggota-anggotanya serta memberlakukan sifat disiplin, kohesif, dan didukung
struktur kepimimpinan yang hierarkis sehingga tujuan utama organisasi tersebut
dapat dicapai.
Maoisme menekankan "revolusioner mobilisasi massa" yang
berarti fisik memobilisasi sebagian
besar populasi dalam perjuangan untuk sosialisme. Mao
mampu mengangkat latar belakang sosial ekonomi dan kultural untuk mendukung
obsesi revolusioner.
Teori Mao
Zedong mengambil strategi perang gerilya yang dapat dipakai untuk
merencanakan strategi yang berhubungan dengan bisnis pesaing.
Ada 3 syarat yang
diperlukan agar strategi gerilya itu berhasil, diantaranya:
-Memerlukan
geografis yang aman.
-Menggunakan
teori desa mengepung kota dalam arti negara yang besar dan dengan jaringan
komunikasi yang buruk.
-Memerlukan
ideology yang sistematik serta inspirasi yang kuat.
SUMBER:
8. FILOSOFI FREDERICK WINSLOW TAYLOR
Frederick W. Taylor
( 1856-1915 )
Manajemen ilmiah dikembangkan oleh Federick Winslow Taylor.
Karena karyanya tersebut Taylor disebut sebagai bapak manajemen ilmiah. Arti
manajemen ilmiah merupakan penerapan ilmiah meode studi, anlisa dan pemecahan
masalah-masalah organisasi dapat diartikan juga sebagai seperangkat
mekanisme-mekanisme atau a bag of trick untuk meningkatkan efisiensi
kerja organisasi.
Taylor menerapkan cara-cara ilmu pengetahuan dalam
memecahkan masalah di perusahaan. Dari hasil penelitian dan analisanya
ditetapkan beberapa prinsip yang menggantikan prinsip lama yaitu prinsip
coba-coba atau yang lebih dikenal dengan sebutan trial and error.
Frederick W. taylor mendasarkan filosofinya dalam empat
prinsip untuk mencapai efisiensi diantaranya:
-Pengembangan manajemen Ilmiah sebenarnya
dapat diartikan metode terbaik untuk melaksanakan setiap tugas dapat ditentukan
dengan pengembangan metode-metode ilmiah dalam manajemen
-Seleksi ilmiah berguna untuk mengetahui pekerjaan apa yang
paling cocok dengan kemampuan sikaryawan dengan tujuan agar karyawan dapat
dipertanggung jawabkan
-Pendidikan dan pengembangan karyawan secara ilmiah
-Kerjasama yang baik antar manajemen dan tenaga manajemen
aka menghasilkan sebuah organisasi yang baik
SUMBER:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar