Kalor
2
KONSTANTA
JOULE
I.
Tujuan Percobaan
Menentukan besarnya konstanta joule.
II. Peralatan
1. Kalorimeter listrik,Catu daya DC.
2. Amperemeter,Voltmeter.
3. Hambatan geser.
4. Termometer,Stopwatch.
1. Kalorimeter listrik,Catu daya DC.
2. Amperemeter,Voltmeter.
3. Hambatan geser.
4. Termometer,Stopwatch.
III.
Teori
Bila kumparan pemanas suatu kalorimeter listrik dialiri
arus listrik, maka panas
yang ditimbulkannya akan diterima oleh air,
termometer dan tabung kalorimeter itu sendiri. Tara kalor listrik didefinisikan
sebagai pembanding antara energi listrik yang digunakan dengan panas yang
ditimbulkan.
J
= W/H = V.I.t/(Na + Ma + Ca).T Joule/kalori D
dengan
:
Na
: Nilai air kalorimeter
V
: Tegangan listrik (Volt)
t
: Waktu (detik)
T
: Perubahan suhu dalam oC. D
Ca
: Kalor jenis air
Ma
: Massa air dalam kalorimeter
I
: Arus listrik (Ampere).
Teori
tambahan
Konstanta Joule merupakan percobaan Joule yang menemukan
kesamaan (ekivalensi) antara kerja mekanikal terhadap
jumlah perpindahan panas (mechanical equivalent of heat).
Semua
energi, dalam SI memiliki satuan yang sama yaitu Joule (J) dan dimensinya
adalah [M][L]2[T]-2.
Satuan
kalor jenis : J/(kg k) = J kg-1 k-1.
Dimensi
kalor : [L]2[T]-2[θ]-1
Hasil percobaan
Joule, 1 kalori perpindahan panas (energi termal) = 4,184 N-m kerja
mekanikal. Maka, konstanta Joule adalah 4,184 J/kalori karena 1 N-m dikenal
juga sebagai Joule(J).
Kalorimeter
Kalorimeter merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur
jumlah kalor yang terlibat dalam suatu perubahan atau reaksi kimia.
1.
Prinsip kerja kalorimeter
Prinsip kerja dari kalorimeter adalah mengalirkan arus listrik pada
kumparan kawat penghantar yang
dimasukkan kedalam air suling.
2.
Jenis-jenis kalorimeter
a. Kalorimeter bom
Kalorimeter bom merupakan kalorimeter yang khusus
digunakan untuk menentukan kalor dari
reaksi-reaksi pembakaran.
b. Kalorimeter sederhana
Kalorimeter sederhana merupakan kalorimeter yang
terbuat dari gelas stirofom yang biasanya
dibuat untuk mengukur kalor reaksi yang reaksinya
berlangsung pada fase larutan.
Kalor
Kalor merupakan bentuk energi yang mengalir atau berpindah karena
adanya perbedaan temperatur atau suhu. Besar kenaikan suhu sebanding
dengan banyaknya kalor yang diterima dan berbandng terbalik dengan massa zat
dan kalor jenis zat.
Sesuai persamaan
Q = m.c.TD
dengan
:
Q : Jumlah kalor yang diterima
m : Massa zat
c : Kalor jenis benda
T: Perubahan suhu.D
Kalor
jenis yaitu banyaknya kalor yang diperlukan suatu zat untuk menaikkan suhu 1 kg
zat tersebut sebesar 1 0C.
Kalor
yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu kalorimeter sebesar 1 0C pada air
dengan massa 1gram disebut Tetapan kalorimeter.
Kalor
dapat dibagi menjadi 2 jenis :
1.
Kalor yang digunakan untuk menaikkan suhu,
2.
Kalor yang digunakan untuk mengubah wujud (kalor laten). Persamaan yang
digunakan dalam kalor laten ada 2
macam.
Q = m.u dan Q = m.l
dengan :
Q : Jumlah kalor yang diterima
m : Massa zat
u : Kalor uap (J/kg)
l : Kalor lebur (J/kg).
Kalor
mempunyai 2 konsep yang hampir sama tetapi berbeda, yaitu Kapasitas kalor (H)
dan Kalor jenis (c).
Kapasitas
kalor merupakan banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu suatu
benda sebesar 1 0C.
H
= Q/(t2-t1)
Kalor
jenis merupakan banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 kg zat
sebesar 1 0C.
c
= Q/m.(t2-t1)
Bila
kedua persamaan tersebut dihubungkan maka terbentuk persamaan baru.
H
= m.c
Termodinamika
Termodinamika merupakan kajian tentan kalor (panas) yang
berpindah. Kumpulan benda-benda yang sedang ditinjau disebut sistem, sedangkan
semua yang berada disekeliling (diluar) sistem disebut lingkungan.
Hukum
1 termodinamika
Sistem yang mengalami perubahan suhu akan
mengalami perubahan energi dalam. Jadi, kalor yang diberikan kepada sistem
akan menyebabkan sistem melakukan usaha dan mengalami perubahan energi
dalam. Prinsip ini dikenal sebagai hukum kekekalan energi dalam termodinamika
atau disebut hukum 1 termodinamika. Secara matematis, hukum 1 termodinamika
diuliskan sebagai.
Q
= Q + Du
dimana
:
Q : Kalor
W : Usaha
Du : Perubahan energi dalam.
Secara
sederhana, hukum 1 termodinamika dapat dinyatakan sebagai berikut.
"Jika
suatu benda (misalnya kerupuk) dipanaskan (digoreng) yang berarti diberi kalor
Q, benda (kerupuk) akan mengembang dan bertambah volumenya yang berarti
melakukan usaha W dan benda (kerupuk) akan bertambah panas yang berarti
mengalami perubahan energi dalam Du.
Kapasitas
panas
Kapasitas panas merupakan jumlah panas yang diperlukan untuk
mengubah temperatur suhu pada 1 0C.
Arus
listrik
Arus listrik merupakan mengalirnya elektron secara terus menerus
dan berkesinambungan pada konduktor akibat perbedaan jumlah elektron pada
beberapa lokasi yang jumlah elektronnya tidak sama. Secara matematis dapat
dituliskan sebagai berikut.
I
= Q/t (ampere)
dengan
:
I : Besarnya arus listrik yang mengalir
(ampere),
Q : Besarnya muatan kistrik (coloumb),
t : Waktu (detik).
Amperemeter
Amperemeter merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur kuat
arus listrik dalam rangkaian tertutup.
Tegangan
listrik
Tegangan listrik merupakan usaha (energi) untuk memindahkan muatan
listrik.
Perumusan
secara matematis ditulis sebagai berikut.
dengan
:
V : Tegangan listrik (volt,Joule/Coloumb),
W : Usaha/energi (Joule),
Q : Muatan listrik (Coloumb).
Voltmeter
Voltmeter merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur
besarnya tegangan listrik dalam suatu rangkaian. Voltmeter disusun secara
pararel.
Saklar
Saklar merupakan suatu benda yang digunakan sebagai penghubung dan
pemutus arus listrik. Dalam satu rangkaian biasanya dipasang sakering untuk
mencegah terjadinya korsleting.
Hukum
ohm
Pada dasarnya, bunyi dari hukum ohm adalah :
"Besar
arus listrik (I) yang mengalir melalui sebuah penghantar atau konduktor akan
berbanding lurus dengan beda potensial/tegangan (V) yang diterapkan kepadanya
dan berbanding terbalik dengan hambatannya (R)".
Secara
matematis, hukum ohm dapat dirumuskan menjadi persamaan sebagai berikut.
V
= I.R|
I = V/R
I = V/R
R = V/I
dimana
:
V : Tegangan listrik (volt),
I : Kuat arus (ampere),
R : Hambatan (Ω)
R : Hambatan (Ω)
Konduktor
Konduktor merupakan bahan atau zat yang dapat dengan mudah dilalui
arus listrik, karena elektron-elektronnya mudah bergerak.
Contoh
: Aluminium, tembaga, perak, dan lain sebagainya.
Isolator
Isolator merupakan bahan atau zat yang sukar atau tidak dapat
dilalui arus listrik, karena elektron bebas pada isolator sukar bergerak.
Contoh
: Kayu, karet, kaca, dan lain sebagainya.
Semikonduktor
Semikonduktor memiliki daya hantar listrik diantara konduktor dan
isolator. Jika suhu semakin tinggi, maka hambatan jenis bahan akan bertambah
sehingga sukar mengalirkan arus listrik.
Contoh
: Arsen, silikon, germanium f.
Resistor
Resistor merupakan komponen elektrolit dua kutub yang didesain
untuk mengatur tegangan listrik dan arus listrik. Karakteristik dari resistor
adalah resistansinya dan daya listrik yang dapat dihantarkan.
1.
Resistor tetap
Resistor tetap merupakan resistor yang terbuat dari padatan
karbon, lapisan logam tipis, atau
lilitan kawat. Ciri dari resistor tetap yaitu memiliki hambatan
tertentu, dan besar hambatan
ditentukan dari kode warna resistor.
2.
Resistor variabel (reostat)
Resistor variabel merupakan Resistor yang digunakan untuk mengatur besar
kuat arus dalam suatu rangkaian. Ciri dari resistor variabel
yaitu memiliki nilai hambatan yang berubah-ubah.
Contoh reostat :
- Hambatan
geser
Hambatan geser merupakan reostat yang berbentuk satu silinder berbahan isolatot yang dililiti bahan konduktor. Hambatan geser berfungsi untuk menghasilkan nilai hambatan yang kecil namun dapat diubah-ubah. - Potensiometer
Potensiometer merupakan reostat yang terbuat dari bahan yang hambatan jenisnya besar, sehingga nilai hambatan yang dapat diberikan besar meskipun bentuk dan ukuran fisik potensiometer kecil. Potensiometer berfungsi sebagai pengatur volume pada radio dan tape. - Termistor
Termistor merupakan reostat yang sangat peka terhadap perubahan suhu. Termistor digunakan sebagai komponen pemadam kebakaran.
Ada 2 macam termistor :
a. Termistor koefisien suhu positif (PTC). Jika suhu PTC naik, maka hambatan bertambah.
b. Termistor koefisien suhu negatif (NTC). Jika suhu NTC naik, maka hambatan berkurang. - Fotoresistor
Fotoresistor merupakan reostat yang peka terhadap cahaya, dan nilai hambatannya berubah sesuai dengan besar kecilnya intensitas cahaya yang mengenainya.
IV.
Cara kerja
A. Mencari nilai air kalorimeter
1. Menimbang kalorimeter kosong dengan pengaduknya
(Mk),
2. Mengisi dengan air kira-kira 1/4 bagian, lalu
menimbang lagi (Mk + a),
3. Mencatat temperatur kalorimeter (+),
4. Mendidihkan air dalam beaker glass, mencatat
temperatur air (tap),
5. Menambahkan air mrndidih kedalam kalorimeter
sampai jumlah air 3/4 bagian.
6. Mengaduk-aduk dan memperhatikan kenaikan
temperaturnya. Mencatat temperatur
pada saat setimbang (saat tempetarur tidak
naik lagi) (ts),
7. Menimbang lagi seluruhnya (Mk + a + p)
= Mtotal.
B. Mencari konstanta Joule
1. Menimbang kalorimeter kosong,
2. Memasukkan air kira-kira 1/8 bagian dan
menimbang lagi,
3. Menyusun rangkaian percobaan sesuai dengan
gambar 1,
4. Menentukan kuat arus, menjaga agar tetap stabil
dengan tahanan (hambatan geser),
5. Mencatat temperatur awal air didalam
kalorimeter,
6. Mencatat kenaikan temperatur air setiap 2 menit untuk 10 kali pengamatan.
Dan
mencatat juga tegangannya,
7. Menanyakan pada asisten kebenaran dari rangkaian saudara sebelum memulai percobaan.
7. Menanyakan pada asisten kebenaran dari rangkaian saudara sebelum memulai percobaan.
V.
Tugas pendahuluan
1. Apa yang dimaksud dengan konstanta joule ?
Jawab :
Konstanta Joule merupakan percobaan Joule yang
menemukan kesamaan (ekivalensi) antara
kerja mekanikal terhadap jumlah perpindahan panas
(mechanical equivalent of heat).
2. Carilah satuan dan dimensi dari : Energi listrik, Energi kalor, Kalor
jenis, dan Konstanta joule !
Jawab :
a. Energi listrik
a. Energi listrik
Satuan : Joule
Dimensi : ML2T-2
b. Energi kalor
Satuan : kalori / joule
Dimensi : ML2T-2
c. Kalor jenis
Satuan : kalori / joule
Dimensi : L2T2θ-1
d. Konstanta joule
Satuan : joule
Dimensi : ML2T-2
3. Jelaskan fungsi dari : Hambatan geser dan kalorimeter !
Jawab :
a. Fungsi dari hambatan geser yaitu untuk menghasilkan
nilai hambatan yang kecil namun
dapatdi ubah-ubah.
b. Fungsi dari kalorimeter yaitu untuk mengukur
jumlah kalor yang terlibat dalam
suatu perubahan atau reaksi kimia.
4. Peristiwa perubahan apa saja yang
terjadi pada percobaan konstanta joule ?
Jawab :
Pada kalorimeter terjadi
perubahan energi dari energi listrik menjadi energi, sesuai dengan
hukum kekekalan energi
yang menyatakan energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat
dimusnahkan.
Pada prinsip kerja kalorimeter adalah mengalirkan arus listrik pada kumparan
kedalam air. Pada waktu
bergerak pada kawat penghantar(akibat perbedaan potensial) pembawa
muatan bertumbukan dengan atom logam dan kehilangan
energi. Akibatnya, pembawa muatan
bertumbukan dengan kecepatan konstanta yang sebanding dengan kuat medan
listriknya.
Tumbukan oleh pembawa muatan akan menyebabkan logam yang dialiri arus
listrik
memperoleh energi, yaitu energi kalor/panas.
5. Jelaskan proses terjadinya panas pada sebuah
kumparan listrik yang dilalui arus listrik !
Jawab :
Panas akan timbul dikarenakan
kawat yang dilalui arus listrik : "memiliki tahanan/resistansi
(ohm), dimana resistansi yang
dimiliki kawt tersebut tergantung pada tahanan jenisnya".
Diameter kawat kumparan
tidak sebanding dengan beban arus listrik yang ditanggung kumparan
tersebut,dll.
6. Jelaskan apa yang dimaksud dengan "Tara
kalor mekanik" dan "Tara kalor listrik".
Jawab :
a. Tara kalor mekanik merupakan
kesetaraan antara satuan energi mekanik dengan energi panas
(kalor).
b. Tara kalor listrik merupakan
perbandingan antara energi listrik yang diberikan
terhadap panas yang dihasilkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar