Untuk memenuhi tugas Teori Organisasi Umum 2
mengenai rangkuman dari DESAIN DAN STRUKTUR ORGANISASI yang berisi dari:
- Dimensi Strujtur Organisasi
- Departemensalisasi
- Model-Model Desain Organisasi
PENGERTIAN
DESAN DAN STRUKTUR ORGANISASI
DESAIN ORGANISASI
Desain organisasi adalah pola tentang hubungan antara
berbagai komponen dan bagian organisasi juga memberikan kerangka yang
menghubungkan wewenang.
STRUKTUR
ORGANISASI
Struktur adalah cara sesuatu disusun atau
dibangun organisasi yang merupakan suatu wadah berkumpulnya minimal dua orang
untuk mencapai sebuah tujuan.
Sedangkan Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian secara posisi yang ada pada perusahaaan dalam menjalin kegiatan operasional untuk mencapai tujuan atau bagaimana pekerjaan dibagi, dikelompokkan, dan dikoordinasikan secara formal.
Sedangkan Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian secara posisi yang ada pada perusahaaan dalam menjalin kegiatan operasional untuk mencapai tujuan atau bagaimana pekerjaan dibagi, dikelompokkan, dan dikoordinasikan secara formal.
Pada organisasi formal struktur direncanakan untuk menetapkan pola hubungan antara berbagai komponen, sehingga dapat mencapai sasaran secara efektif. Sedangkan pada organisasi informal, struktur organisasi adalah aspek sistem yang tidak direncanakan dan timbul secara spontan akibat interaksi peserta.
Jadi dapat disimpulkan bahwa
struktur tidak sama dengan desain organisasi. Desain organisasi merupakan
proses perkembangan hubungan dan penciptaan struktur untuk mencapai tujuan
organisasi sedangkan struktur merupakan hasil dari proses desain yang merupakan
suatu kegiatan yang bersifat kontinu dan dirancang oleh manajer.
ELEMEN STRUKTUR ORGANISASI
Ada 6 elemen kunci yang perlu diperhatikan oleh
para manajer ketika hendak mendesain struktur, antara lain:
- Spesialisasi pekerjaan
Sejauh mana tugas-tugas dalam organisasi dibagi-bagi ke dalam beberapa pekerjaan tersendiri.
- Departementalisasi
Dasar yang dipakai untuk
mengelompokkan pekerjaan secara bersama-sama. Departementalisasi dapat berupa
proses, produk, geografi, dan pelanggan.
- Rantai komando
Garis wewenang yang tanpa putus yang
membentang dari puncak organisasi ke eselon paling bawah dan
menjelaskan siapa bertanggung jawab kepada siapa.
- Rentang kendali
Jumlah bawahan yang dapat diarahkan
oleh seorang manajer secara efisien dan efektif.
- Sentralisasi dan Desentralisasi.
Sentralisasi mengacu pada sejauh
mana tingkat pengambilan keputusan terkonsentrasi pada satu titik di dalam
organisasi. Desentralisasi adalah lawan dari sentralisasi.
- Formalisasi.
Sejauh mana pekerjaan-pekerjaan di
dalam organisasi dibakukan.
A.
DIMENSI STRUKTUR ORGANSASI
1. KOMPLEKSITAS
Mempertimbangkan tingkat
diferensiasi yang ada dalam organisasi termasuk di dalamnya tingkat
spesialisasi atau tingkat pembagian kerja, jumlah tingkatan di dalam hirarki
organisasi serta tingkat sejauh mana unit-unit organisasi tersebar secara
geografis.
3
Bentuk Diferensiasi :
1.
Diferensiasi Horisontal
Merujuk pada tingkat diferensiasi antara unit-unit
berdasarkan orientasi para anggotanya, sifat dari tugas yang mereka laksanakan
dan tingkat pendidikan dan pelatihannya. Semakin banyak jenis pekerjaan yang
ada dalam organisasi yang membutuhkan pengetahuan dan keterampilan yang
istimewa, semakin kompleks pula organisasi tersebut.
2.
Diferensiasi Vertikal
merujuk pada kedalaman struktur. Makin banyak
tingkatan yang terdapat diantara top management dan tingkat hirarki yang paling
rendah, makin besar pula terjadinya distorsi dalam komunikasi dan makin sulit
mengkoordinasi pengambilan keputusan dari pegawai manajerial, serta makin sukar
bagi top manajer untuk mengawasi kegiatan bawahannya.
3.
Diferensiasi Spasial
merujuk pada tingkat sejauh mana lokasi kantor,
pabrik dan personalia sebuah organisasi tersebar secara geografis. Diferensiasi
dapat dilihat sebagai perluasan dari dimensi horizontal dan vertical, artinya
adalah mungkin untuk memisahkan tugas dan pusat kekuasaan secara geografis.
Pemisahan ini mencakup penyebaran jumlah dan jarak.
2.
FORMALISASI
Formalisasi mengacu derajat dimana segala harapan
mengenai cara dan tujuan pekerjaan dirumuskan, ditulis dan diberlakukan. Suatu
organisasi yang sangat formal, akan memuat prosedur dan aturan yang ketat dalam
setiap kegiatan / pekerjaan di dalam organisasi. Dengan demikian, semakin
formal suatu organisasi, maka semakin ketat pula aturan dan prosedur kerja atau
dengan kata lain formalisasi merupakan hasil dari spesialisasi kerja yang
tinggi, pendelegasian kewenangan yang tinggi, pembagian departemen berdasarkan
fungsi, dan luasnya rentang kendali.
3.
SENTRALISASI
Sentralisasi merupakan dimensi struktur organisasi
yang mengacu pada derajat dimana kewenangan untuk mengambil keputusan dikuasai
oleh manajemen puncak. Hubungan sentralisasi dengan empat desain keputusan
adalah sebagai berikut: Semakin tinggi spesialisasi kerja, semakin besar
sentralisasi, Semakin sedikit kewenangan yang didelegasikan, semakin besar
sentralisasi, Semakin besar penggunaan departemen berdasarkan fungsi, semakin
besar sentralisasi, Semakin luas rentang kendali, semakin besar sentralisasi.
SENTRALISASI VS DESENTRALISASI
Keuntungan
sentralisasi :
- Keputusan komprehensif yang akan diambil.
- Penghematan dan lebih efektif
Hambatan
sentralisasi :
- Hanya memperhatikan struktur formal.
- Memperhatikan kebebasan dalam pengambilan keputusan.
- Konsentrasi pada seseorang, unit atau tingkat.
- Kontrol dari top manajemen, tetapi keputusan tetap terletak pada anggota tingkat rendah.
Keuntungan
desentralisasi :
- Setiap manajer mempunyai keterbatasan terhadap jumlah informasi
- Dapat menanggapi perubahan dengan cepat.
- Memberi masukan lebih rinci bagi pengambil keputusan.
- Memotivasi pegawai untuk memberi kesempatan dalam pengambilan keputusan.
- Memberi peluang pelatihan bagi manajer tingkat rendah.
Hambatan
Desentralisasi :
- Keputusan menguntungkan golongan sepihak atau okmum-oknum tertentu
- Keputusan terletak pada puncak sebuah organisasi
4.
KERUMITAN
Kerumitan (complexity) adalah suatu struktur
organisasi yang mengacu pada jumlah pekerjaan atau unit yang berbeda dalam
organisasi.
BENTUK
DESAIN ORGANISASI
Bentuk dari desain organisasi ini ditentukan oleh
tingkat formalisasi yang dilakukan, tingkat sentralisasi dalan organisasi,
kualifikasi karyawan, span of control yang ada serta komunikasi dan koordinasi
yang ada dalam organisasi (Robbins,2003:136). Bentuk desain organisasi terdiri
dari:
a. ORGANIC
a. ORGANIC
Pada organisasi yang berbentuk organic, maka dalam
organisasi ini terdapat tingkat formalisasi yang rendah, terdapat tingkat
sentralisasi yang rendah, serta diperlukan training dan pengalaman untuk
melakukan tugas pekerjaan. Selain itu terdapat span of control yang sempit
serta adanya komunikasi horisontal dalam organisasi.
b.
MOSTLY ORGANIC
Pada organisasi yang berbentuk mostly organic,
formalisasi dan sentralisasi yang diterap
kan berada di tingkat moderat. Selain itu diperlukan pengalaman kerja yang banyak
dalam organisasi ini. Terdapat span of control yang bersifat antara moderat sampai lebar serta lebih banyak komunikasi horisontal yang bersifat verbal dalam organisasi tersebut.
kan berada di tingkat moderat. Selain itu diperlukan pengalaman kerja yang banyak
dalam organisasi ini. Terdapat span of control yang bersifat antara moderat sampai lebar serta lebih banyak komunikasi horisontal yang bersifat verbal dalam organisasi tersebut.
c.
MECHANISTIC
Pada organisasi yang berbentuk mechanistic, terdapat
ciri-ciri yaitu: adanya tingkat formalisasi yang tinggi, tingkat sentralisasi
yang tinggi, training atau pengalaman kerja yang sedikit atau tidak terlalu
penting, ada span of control yang lebar serta adanya komunikasi yang bersifat
vertikal dan tertulis.
d.
MOSTLY MECHANISTIC
Pada jenis organisasi ini, terdapat ciri-ciri yaitu:
adanya formalisasi dan sentralisasi pada tingkat moderat, adanya
training-training yang bersifat formal atau wajib, span of control yang
bersifat moderat serta terjadi komunikasi tertulis maupun verbal dalam
organisasi tersebut.
B. DEPARTEMENTALISASI
Departementalisasi adalah proses
penentuan cara bagaimana kegiatan yang dikelompokkan. Beberapa bentuk
departementalisasi sebagai berikut:
- Fungsi Produk atau jasa
- Wilayah Langganan
- Proses atau peralatan
- Waktu Pelayanan
- Alpa-numeral
- Proyek atau matriks
C. MODEL-MODEL DESAIN ORGANISASI
Model desain organisasi adalah
mekanisme-mekanisme formal pengelolaan suatu organisasi yang menunjukkan
kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan di antara
fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi-posisi maupun orang-orang yang
menunjukkan kedudukan, tugas wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda
dalam suatu organisasi.
Pada penerapannya, model desain
orgranisasi terdiri dari 2 model, yaitu Desain organisasi Mekanistik dan Desain
organisasi orgranik.
1. Model Desain Organisasi Mekanistik.
- Proses kepemimpinan tidak mencakup persepsi tentang keyakinan dan kepercayaan.
- Proses motivasi hanya menyadap motif fisik, rasa, aman, dan ekonomik melalui perasaan takut dan sanksi.
- Proses komunikasi berlangsung sedemikian rupa sehingga informasi mengalir ke bawah dan cenderung terganggu tidak akurat.
- Proses interaksi bersifat tertutup dan terbatas, hanya sedikit pengaruh bawahan atas tujuan dan metode departemental.
- Proses pengambilan keputusan hanya di tingkat atas, keputusan Relatif.
- Proses penyusun tujuan dilakukan di tingat puncak original, tanpa mendorong adanya partisipasi kelompok.
- Proses kendali dipusatkan dan menekankan upaya memperhalus kesalahan.
Menurut Henry Fayol mengajukan
sejumlah prinsip yang berkaitan dengan fungsi pimpinan untuk mengorganisasi dan
4 diantaranya berhubungan dengan pemahaman model mekanistik yaitu:
- Prinsip spesialisasi
- Prinsip Kesatuan Arah
- Prinsip Wewenang dan Tanggung Jawab
- Prinsip Rantai Skalar
CONTOH STRUKTUR MEKANIK
2. Model Desain Organisasi Orgranik.
- Proses kepemimpinan mencakup persepsi tentang keyakinan dan kepercayaan antara atasan dan bawahan dalam segala persoalan.
- Proses motivasi berusaha menimbulkan motivasi melalui metode Partisipasi.
- Proses komunikasi berlangsung sedemikian rupa sehingga informasi mengalir secara bebas keseluruh orgranisasi yaitu ke atas ke bawah dan kesamping.
- Proses interaksi bersifat terbuka dan ekstensif, bai atasan ataupun bawahan dapat mempengaruhi tujuan dan metode partemental.
- Proses pengambilan keputusan dilaksanakan di semua tingkatan melalui proses kelompok.
- Proses penyusunan tujuan mendorong timbulnya partisipasi kelompok untuk menetapkan sasaran yang tinggi dan realistis.
- Proses kendali menyebar ke seluruh orgranisasi dan menekan pemecahan masalah dan pengendalian diri.
Tabel Perbedaan Model Mekanistik dan Organik
No
|
Struktur Model Mekanistik
|
Struktur Model Organik
|
1.
|
Proses kepemimpinan tidak mencakup persepsi tentang
keyakinan dan kepercayaan. Bawahan merasa tidak bebas mendiskusikan masalah
dengan atasan
|
Proses kepemimpinan mencakup persepsi tentang keyakina dan
kepercayaan antara atasan dan bawahan dalam segala persoalan. Bawahan merasa
bebas mendiskusikan masalah dengan atasan.
|
2.
|
Proses motivasi hanya menyadap motif fisik, rasa aman, dan
ekonomik melalui perasaan takut dan sanksi.
|
Proses motivasi berusaha menimbulkan motivasi melalui
metode partisipasi.
|
3.
|
Proses komunikasi berlangsung sedemikian rupa sehingga
informasi mengalir ke bawah cenderung terganggu, tidak akurat, dan dipandang
dengan rasa curiga.
|
Proses komunikasi berlangsung sedemikian rupa sehingga
informasi mengalir secra bebas keseluruh organisasi yaitu ke atas, kebawah
dan kesamping.
|
4.
|
Proses interaksi bersifat tertutup dan terbatas
|
Proses interaksi bersifat terbuka dan ekstensif.
|
5.
|
Proses pengambilan keputusan hanya terjadi di tingkat
puncak
|
Proses pengambilan keputusan dilaksanakan di semua
tingkatanmelalui proses kelompok.
|
6.
|
Proses penyusunan tujuan dilakukan di tingkat puncak organisasi
tanpa mendorong adanya partisipasi.
|
Proses penyusunan tujuan mendorong timbulnya partisipasi
kelompok untuk menetapkan sasaran yang tinggi
|
7.
|
Proses kendali dipusatkan dan menekankan upaya memperhalus
kesalahan atas kekeliruan yang terjadi.
|
Proses kendali menyebar ke seluruh organisasi dan
menekankan pemecahan masalah dan pengendalian diri sendiri.
|
3. Model Piramid
Model ini di buat persis sebuah piramida.
4. Model Horizontal
Model ini dibuat dengan manarik garis lurus
secara horizontal dengan pembagian funsional masing-masing bersama tugasnya
masi-masing
IMPLIKASI
MANAJERIAL DESAIN DAN STRUKTUR ORGANISASI
Dapat menghasilkan struktur atau susunan yang
berkualitas didalam suatu organisasi, karena ada teori yang mengatakan posisi
adalah kualitas maka setiap orang yang menempati posisi yang ia kuasai dalam
suatu organisasi akan menghasilkan kontribusi besar dalam suatu organisasi
tersebut. itulah alasan mengapa diperlukan implikasi manajerial desain dan struktur
organisasi.
DESAIN
DESAIN
ORGANISASI YANG UMUM
1.
Struktur Sederhana (simple structure)
Struktur sederhana adalah sebuah struktur yang
dicirikan dengan kadar departementalisasi yang rendah, rentang kendali yang
luas, wewenang yang terpusat pada seseorang saja, dan sedikit formalisasi. Struktur
sederhana paling banyak digunakan oleh usaha-usaha kecil di mana manajer dan
pemilik adalah sama.
Kelebihan:
- Cepat, fleksibel, tidak mahal untuk dikelola, dan akuntabilitasnya jelas.
Kelemahannya:
- Tidak bisa diterapkan pada organisasi yang besar.
- Pengambilan keputusan akan berjalan lambat karena tergantung kepada satu orang yaitu pemilik sekaligus pimpinan organisasi.
CONTOH STRUKTUR ORGANISASI SEDERHANA
2.
Struktur Birokrasi
Struktur birokrasi adalah sebuah struktur dengan
tugas-tugas birokrasi yang sangat rutin yang dicapai melalui spesialisasi,
aturan dan ketentuan yang sangat formal, tugas-tugas yang dikelompokkan ke
dalam berbagai departemen fungsional, wewenang terpusat, rentang kendali
sempit, dan pengambilan keputusan mengikuti rantai komando.
Kelebihan:
- Kemampuannya menjalankan kegiatan-kegiatan yang terstandar secara efisien.
- Menyatukan beberapa kekhususan dalam departemen-departemen fungsional
- Menghasilkan skala ekonomi, duplikasi yang minim dan perlatan
- Karyawan memiliki kesempatan untuk berbicara “dengan bahasa yang sama” di antara rekan-rekan sejawat mereka.
Kelemahan:
- Berlebihan dalam mengikuti aturan
- Tidak ada ruang untuk modifikasi
- Kurang inovatif
- Birokrasi hanya efisien terhadap permasalahan yang sebelumnya sudah diatur dengan jelas cara penyelesaiannya.
3.
Struktur Matrik
Struktur matrik adalah sebuah struktur uang
menciptakan garis wewenang ganda dan menggabungkan departementalisasi
fungsional dan produk. Struktur ini dapat ditemukan pada agen-agen periklanan,
perusahaan pesawat terbang, labolatorium penelitian, rumah sakit,
lembaga-lembaga pemerintah, dll.
Kelebihan:
- Dapat meminimalkan jumlah yang diperlukan dalam proses pengumpulan dan pembagian sumber-sumber daya khusus untuk seluruh produksi.
Kelemahannya:
- Sulit mengkoordinasi tugas para spesialis fungsional yang beragam agar kegiatan mereka selesai tepat waktu dan tepat anggaran.
- Menyebabkan kebingungan yang dapat meningkatkan stres karena ada ambiguitas peran sekaligus dapat menciptakan konflik.
MACAM-MACAM
DESAIN ORGANISASI :
Desain
Organisasi Tradisional
- Struktur yang simpel: departemensialisasi rendah
- Struktur yang fungsional: pembagian departemen berdasarkan fungsi
- Struktur yang divisional: terdiri dari beberapa divisi dengan terbatasnya otonomi dibawah koordinasi dan kontrol dari bagian atas perusahaan
Desain
Organisasi Kontemporer
- Tim Terstruktur: terdiri dari beberapa grup kerja dengan memberi wewenang kepada karyawan untuk memanajemen diri sendiri
- Matriks dan Struktur Proyek: Para spesialis ditugaskan untuk mengerjakan proyek yang dipimpin oleh seorang project managers (Matrix and Project Participants) mempunyai dua managers dan karyawan terus berkerja pada proyek, dan akan pindah setelah proyeknya selesai
- Organisasi tanpa batas-batas organisasi yang jelas: desain organisasi yang fleksibel dan tidak terstruktur yang cenderung untuk tidak terdapat penghalang antara organisasi dengan para pelanggan dan supplier
- Menghapus penghalang (horizontal)
- Menghapuskan batas-batas external, mendekat ke stakeholder
FAKTOR
PENYEBAB PERBEDAAN STRUKTUR ORGANISASI
- Strategi. Struktur organisasi adalah salah satu sarana yang digunakan manajemen untuk mencapai sasarannya. Karena sasaran diturunkan dari strategi organisasi maka logis kalau strategi dan struktur harus terkait erat. Lebih tepatnya, struktur harus mengikuti strategi
- Ukuran. Ukuran adalah besarnya suatu organisasi yang terlihat dari jumlah orang dalam organisasi tersebut.
- Teknologi Organisasi. Teknologi organisasi adalah dasar dari subsistem produksi, termasuk teknik dan cara yang digunakan untuk mengubah input organisasi menjadi output.
- Lingkungan. Lingkungan mencakup seluruh elemen di luar lingkup organisasi. Elemen kunci mencakup industri, pemerintah, pelanggan, pemasok dan komunitas finansial.
KERANGKA
DARI STRATEGI
- Inovasi : mengejar keuntungan kompetitif dengan inovasi yang berarti dan khas
- Meminimalisir Pengeluaran : Fokus dengan mengontrol ketat pengeluaran yang membutuhkan struktur mekanik pada organisasi
- Imitasi : meminimalkan resiko dan memaksimalkan keuntungan dengan meniru penguasa pasar yang membutuhkan organik dan mekanik elemen pada organisasi
Bermain Game Dengan Modal 15 Rb Saja Dengan Memenangkan Hadiah Hingga Ratusan Juta Dapat Anda Rasakan Dengan Bergabung Bersama Agen Judi Online Terbaik Asia PARTAIQQ 100% Fairplay No Bobot & Admin !!!
BalasHapusUntuk Informasi Lebih Lanjut Silahkan Hubungi kami WhatsApp Pelayanan Terbaik 24 Jam Online Nonstop !!!