KEINDAHAN
Keindahan
berasal dari kata Indah, Keindahan adalah sifat dari sesuatu yang memberi kita
rasa senang bila melihatnya. Keindahan
atau keelokan merupakan sifat
dan ciri dari orang, hewan, tempat, objek, atau gagasan yang memberikan
pengalaman persepsi kesenangan, bermakna, atau kepuasan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,
keindahan diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus benar
atau elok. Keindahan dipelajari sebagai bagian dari estetika, sosiologi,
psikologi sosial, dan budaya. Pengalaman "keindahan" sering
melibatkan penafsiran beberapa entitas yang seimbang dan selaras dengan alam,
yang dapat menyebabkan perasaan daya tarik dan ketenteraman emosional. Karena
ini adalah pengalaman subyektif, sering dikatakan bahwa beauty is in the eye of the beholder atau "keindahan
itu berada pada mata yang melihatnya”
Keindahan
memiliki banyak arti dalam tiap benda atau sesuatu yang dapat dikatakan indah
atau memiliki keindahan, untuk manusia contohnya, keindahan pada manusia sering
kali diartikan pada kecantikan paras atau wajah manusia itu, atau keindahan
sifat dan perilaku yang ada pada dirinya, keindahan pakaian dan penampilan di
mata manusia lainnya, untuk barang, contohnya lukisan, keindahan berarti daya
tarik atau sesuatu yang membuat manusia yang melihatnya tertarik atau merasa
terpukau. Atau dengan kata lain Keindahan
adalah susunan kualitas atau pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal, yaitu
kesatuan (unity), keselarasan (harmony), kesetangkupan (symmetry), keseimbangan
(balance), dan pertentangan (contrast).
Menurut luasnya pengertian keindahan dibedakan menjadi 3,
yaitu :
1. Keindahan dalam arti luas
Dalam
artian luas, pengertian ini masih diambil dari bangsa yunani yang didalamnya
mencakup pula kebaikan. Menurut beberapa ahli antara lain :
- Plato mengatakan bahwa watak yang indah adalah hokum yang indah.
- Aristoteles mengatakan bahwa keondahan merupakan sesuatu yang selain baik juga menyenangkan.
- Plotinus menuliskan dalam bukunya tentang ilmu yang indah dan kebijakan yang indah.
4.
Menurut The Liang Gie bahwa keindahan dalam arti luas
mengandung pengertian ide kebaikan..
Jadi
pengertian yang seluas-Iuasnya meliputi :
·
keindahan
seni
·
keindahan
alam
·
keindahan
moral
·
keindahan
intelektual.
Dari
beberapa ahli tersebut, bangsa Yunani tetap mengatakan bahwa keindahan adalah
sesuatu ilmu dan ada yang indah dan akan terus berlangsung.bangsa yunani lebih
berbicara tentang arti keindahan dalam arti estetik yang disebut sebagai
‘symmetria” untuk keindahan yang berdasarkan penglihatan semata dan harmonia
untuk keindahan yang berdasarkan pendengaran.
- Keindahan Seni : Seni sering sekali menjadi penghubung keindahan agar bisa dinikmati oleh pengamat objeknya. Seseorang paling dominan menikmati keindahan itu lewat seni.
- Keindahan Alam : Keindahan yang ada di sekitar kita, keindahan yang dapat dinikmati dengan mengamati pemandangan yang menakjubkan dari lingkungan sekitar kita.
- Keindahan Moral : Keindahan yang terwujud dari sikap dan perilaku baik yang dilakukan manusia dengan ikhlas.
- Keindahan Intelektual : Keindahan berdasarkan ilmu pengetahuan
2. Keindahan dalam arti estetik
murni
Yaitu
pengalaman estetik seseorang dalam hubungan dengan segala sesuatu yang
diserapnya.
3. Keindahan dalam arti terbatas
Yaitu yang menyangkut benda-benda yang dapat diserap
dengan penglihatan yakni berupa keindahan bentuk dan warna.
Pengertian
Keindahan Menurut Para Ahli
Ada
banyak batasan yang diberikan pada kita, yang sanipai sekarang belum ada kata
sepakat tentang definisi keindahan yang obyektif. Mengenai batasan keindahan
pada umumnya dapat digolongkan pada 2 kelompok, yaitu:
a.
Definisi-definisi
yang bertumpu pada obyek (keindahan yang obyektif)
b. Definisi-definisi yang bertumpu pada
subyek (keindahan yang subycktif).
Atas dasar kedua pokok penilaian
itu, keindahan dapat ditinjau dan makna yang obyektif dan juga dan segi yang subyektif.
Yang
disebut keindahan obyektif ialah
keindahan yang memang ada pada obyeknya, yang diharuskan menerima sebagaimana
mestinya.
Sedangkan
yang disebut keindahan subyektif adalah
keindahan yang biasanya ditinjau dan segi subyek yang diharuskan menghayatinya.
Berdasarkan
pandangan tersebut di atas, maka kita dapatkan batasan keindahan yang
bermacam-macam, sebanyak para ahli yang memberi batasan itu. Di bawah ini
dikemukakan beberapa diantaranya adalah:
1.
Menurut Leo Tolstoy - Rusia
Dalam
bahasa Rusia tcrdapat istilah yang serupa dengan keindahan yaitu “krasota”,
artinya that wich pleases the sigh atau suatu yang mendatangkan rasa yang
menyenangkan bagi yang melihat dengan mata. Bangsa Rusia tidak punya pengertian
keindahan untuk musik. Bagi bangsa Rusia yang indah hanya yang dapat dilihat
mata (Leo Tolstoy). Jadi menurut Leo Tolstoy, keindahan itu adalah sesuatu yang
mendatangkan rasa menyenangkan bagi yang melihat.
2.
Menurut Alexander Baurngarten -
Jerman
Keindahan
itu dipandang scbagai kcseluruhan yang mcrupakan susunan yang teratur daripada
bagian-bagian, yang bagian-bagian itu crat hubungannya satu dengan yang lain,
juga dengan keselunuhan “Beauty is on of parts in their manual relations and in
their relations to the whole”
3.
Menurut Sulzer
Yang
indah iu hanyalah yang baik. Jika bcluni haik, ciptaan itu belum indah.
Keindahan hartis dapat memupuk pcrasaan moral. Jadi ciptaan amoral adalah tidak
indah, karena tidak dapat digunakan untuk memupuk moral.
4.
Menurut Winchelman
Keindahan
itu dapat terlepas sama sekali daripada kebaikan.
5.
Menurut Shaftesbury - Jerman
Yang
indah itu adalah yang memiliki proporsi yang harmonis. Karena yang proporsinya
harmonis itu nyata, maka keindahan itu dapat disamakan de-ngan kebaikan. Yang
indah adalah yang nyata dan yang nyata adalah yang baik.
6.
Menurut Humo – Inggris
Keindahan
adalah sesuatu yang dapat mendatangkan rasa senang.
7.
Menurut Hemsterhuis - Belanda
Yang
indah adalah yang paling banyak mendatangkan rasa senang dan itu adalah yang
dalam waktu sesingkat-singkatnya paling banyak mcmberikan pengamatan-pengamatan
yang menyenangkan itu.
8.
Menurut Emmanuel Kant
Meninjau
keindahan dan 2 segi. Pertama dan segi arti yang subyektif dan kedua dan segi
arti yang obyektif.
a. Yang subyektif.
Keindahan
adalah sesuatu yang tanpa dircnungkan dan tanpa sangkut paut dengan kegunaan
praktis, tetapi mendatangkan rasa senang pada si penghayat.
b. Yang obyektif.
Keserasian
dan suatu obyek terhadap tujuan yang dikandungnya, scjauh obyek ini tidak ditinjau
dan segi gunanya.
9.
Menurut at – Ghazzali
Keindahan
sesuatu benda terletak di dalam perwujudan dan kcscmpurnaan, yang dapat
dikenali kembali dan sesuai dengan sifat benda itu. Bagi setiap benda tentu ada
perfeksi yang karakteristik, yang berlawanan dengan itu dapat dalam
keadaan-keadaan tertenlu mcnggan tikan perfeksi karakteristik dari benda lain.
Apabila semua sifat-sifat yang mungkin terdapat di dalam sebuah benda itu
merupakan representasi keindahan yang bernilai paling tinggi, apabila hanya sebagian
yang ada, maka benda itu mempunyai nilai keindahan sebanding dengan nilai-nilai
keindahan yang terdapat di dalamnya.
10.
Menurut Thomas
Amuinos
Keindahan
adalah sesuatu yang menyenangkan bila mana dilihat (Id qout visum placet).
11. Menurut Khalil Gibran
Keindahan
adalah sesuatu yang menarik jiwamu dam keindahan adalah cinta yang tidak
memberi.
12. Menurut
Hebert Read
Keindahan itu adalah sesuatu kesatuan hubungan-hubungan yang
formal daripada pengamatan yang dapat menimbulkan rasa senang “Beauty is unity
of format relation among our sence perceptions” atau keindahan itu merangsang
timbulnya rasa senang tanpa pamrih pada subyek yang melihatnya, dan bertumpu
kepada ciri-ciri yang terdapat pada obyek yang sesuai dengan rasa senang itu.
Batasan
keindahan yang dikemukakan oleh Hebert Read tersebut di atas, dikatakan yang
paling mendekati kebenaran. Tetapi apabila kita telah lebih dalam, batasan
Hebert Read itu terlalu ditentukan oleh subyek dan dianggap sebagai perpaduan
unsur-unsur pengamatan. Jadi batasan Hebert Read itu sifatnya terlalu sensual
(jasmaniah), kurang ditinjau dan segi obyek yang diamati yang memiliki
keindahan itu. Keindahan itu tidak hanya merupakan pcrpaduan dan peng amatan
panca indera semata-mata, tetapi lebih daripada visual melulu, lebih dalam
lagi, juga merupakan pcrpaduan pengamatan batiniah. Pengertian keindahan tidak
hanya terbatas pada kenikmatan penglihatan saja, tetapi juga termasuk
kenikmatan spiritual.
13. Menurut
Laurence M. gould
Keindahan
adalah kesatuan dan keanekaan. Jika melihat adalah kasatuan, maka mungkin yang
dimaksud adalah pengamatan, perasaan, pemikiran, dan penginderaan pandangan
serta sasaran tujuan, kepada obyek yang dikatakan indah. Selanjutnya keanekaan
keindahan, mungkin juga yang dimaksud adalah berbagai macam bentuk keindahan
yang tercakup di dalam sejumlah obyek yang dikatakan indah.
Pembedaan Artian Keindahan
Keindahan sebagai sesuatu yang abstrak sering diartikan
sebagai keindahan yang tidak terlihat, keindahan dari sebuah kejujuran,
keindahan dari sebuah kasih sayang, bahkan keindahan dari kenikmatan yang
diberikan Tuhan kepada makhluk-makluk ciptaannya.
Keindahan pada suatu benda yang indah adalah keindahan yang
dapat dirasakan dalam segi visual ataupun auditory atau pendengaran, batas
keindahan akan behenti pada pada sesuatu yang indah dan bukan pada keindahan
itu sendiri. Keindahan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah
,sedangkan yang tidak ada unsur keindahanya tidak mempunyai daya tarik. Arti
keindahan dalam sesuatu dapat berkaitan dengan keindahan bentuk dan warna.
Dalam hukum keindahan, keindahan itu sendiri relative
sifatnya,berubah-ubah, dan selalu disesuaikan atau dihentikan penilaiannya oleh
dan dengan selera pengagum keindahan tersebut. Bahasa tentang pengertian
keindahan terkait erat dengan visualitas dan perasaan. Dalam hal ini terdapat
semacam gerak bersamaan secara refles antara pandangan dan penglihatan
dengan perasaan. Misalnya,sesuatu lukisan itu indah.begitu mata melihat lukisan
itu, otomatis perasaan pun turung terlibat spontan menyatakan indah.
Dalam pengertian structural pada garis besarnya keindahan
terdiri dari keindahan alami dan keindahan non alami.
- Keindahan alami
Keindahan diluar campur tangan manusia, misalnya keindahan
sang surya menjelangsenja terbenam di ufuk barat, indahnya kemilau air laut
tersentuh cahaya bulan purnama di malam hari, kemilau titi-titik embun dipagi
hari dan seterusnya. Campur tangan manusia terhadap keindahan alami
dimungkinkan hanya terjelma dalam bentuk karya seni (seni suara, seni music,
seni tari, seni sastra, seni lukis, seni ukir, seni pahat). Karena keindahan
alami adalah keindahan ciptaan maha pencipta,maka kemampuan manusia terbatas
pada mengagumi sempanjang ia masih mengakui kebesaran dan keagungan maha cipta.
Keindahan
alami tak dapat dipoles karena esensi “indah” terlatak didalam keindahan iti
sendiri bukan diluarnya.itulah sebabnya keindahan alami hanya terjangkau oleh
kepekaan rasa yang mendalam, tak dapat dirubah dan berubah, kecuali oleh sifat
alaminya sendiri.
- Keindahan non alami
Keindahan
yang mengada dengan sengaja karena campur tangan manusia. Dari keindahan alami
ditransfer kadalam bentuk keindahan non alami melalui kemampuan peniruan
manusia. Dalam hal peniruan manusia itu, selalu didukung oleh kekuatan
imajinasi dan ispirasi, ketekunan, serta kemampuan daya serap sehingga
menghasilkan suatu karya yang dapat mengalihkan wujud keindahan alami ke dalam
kanvas (seni lukis),ritma-ritma dalam bentuk lagu (seni suara), susunan kata
puisi (seni sastra) dan sebagainya.
NILAI ESTETIK
Keindahan
dianggap identik dengan nilai estetik. Nilai yang berhubungan dengan segala
sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan disebut nilai estetik. Dalam “Dictionary
of Sociology and Related Science” diberikan rumusan tentang nilai sebagai
berikut :
“The believed
Capacity of any object to saticgy a human desire. The Quality of any object
which causes it be of interest to an individual or a group”
Yang
artinya Kemampuan yang dianggap ada pada suatu benda yang dapat memuaskan
keinginan manusia. Sifat dari suatu benda yang menarik minat seseorang atau
suatu kelompok.
Hal itu berarti, bahwa nilai adalah semata-mata adalah realita psikologi yang harus dibedakan secara tegas dari kegunaan, karena terdapat dalam jiwa manusia dan bukan pada hendaknya itu sendiri. Nilai itu dianggap terdapat pada suatu benda sampai terbukti letak kebenarannya.
Nilai
itu ada yang membedakan antara nilai subyektif dan obyektif, Tetapi penggolongan
yang penting ialah:
- Nilai ekstrinsik
Nilai ekstrinsik merupakan nilai
yang berasal dari luar suatu benda yang berfungsi sebagai alat bantu (penunjang
benda tersebut) atau Nilai ekstrinsik adalah sifat baik dari suatu benda
sebagai alat atau sarana untuk sesuatu hal lainnya (”instrumental! Contributory
value”), yakni nilai yang bersifat sebagai alat atau membantu. Contohnya puisi,
bentuk puisi yang terdiri dari bahasa, diksi, baris, sajak, irama.
- Nilai intrinsik
Nilai intrinsik adalah sifat baik
dari benda itu sendiri. Nilai intrinsik dapat memberikan informasi tentang arti
serta tujuan dari benda tersebut atau Nilai intrinsik adalah sifat baik
dari benda yang bersangkutan, atau sebagai suatu tujuan, ataupun demi
kepentingan benda itu sendiri. Contohnya : pesan puisi yang ingin disampaikan
kepada pembaca melalui (alat benda) puisi.
KONTEMPLASI DAN EKSTANSI
Kontemplasi
Kontemplasi adalah dasar dalam diri manusia untuk menciptakan
sesuatu yang indah yang merupakan suatu proses bermeditasi merenungkan atau
berpikir penuh dan mendalam untuk mencari nilai-nilai, makna, manfaat dan tujuan
atau niat suatu hasil penciptaan atau dengan kata lain kontemplasi adalah
memandang jauh kedepan demi mendapatkan arah dan kemungkinan tindakan lain atau
antisipasi yang lebih bermakna dengan memberikan perhatian penuh pada suatu
obyek.
Juga dengan kebulatan
pikiran atau perhatian penuh, maka dapat kita simpulkan bahwa berkontemplasi
adalah suatu keadaan di mana seseorang merenung dan berpikir dng sepenuh
perhatian. Kontemplasi bertujuan untuk menciptakan sesuatu yang indah. Di
kalangan umum kontemplasi diartikan sebagai aktivitas melihat dengan mata atau
dengan pikiran untuk mencari sesuatu dibalik yang tampak atau tersurat
misalnya, dalam ekspresi seseorang sedang berkontemplasi dengan bayang-bayang
atau dirinya dimuka cermin
Ekstansi
Ekstansi adalah dasar dalam diri manusia untuk menyatakan,
merasakan dan menikmati sesuatu yang indah.
Apabila kontemplasi dan ekstansi itu dihubungkan dengan
kreativitas, maka kontemplasi itu faktor pendorong untuk menciptakan keindahan,
sedangkan ekstansi itu faktor pendorong untuk merasakan dan menikmati
keindahan. Karena derajat atau tingkat kontemplasi dan ekstansi itu
berbeda-beda antara setiap manusia, maka tanggapan terhadap keindahan karya
seni juga berbeda-beda dengan kata lain hubungan kontemplasi dan ekstansi adalah
dapat merasakan suatu keindahan kemudian dinyatakan oleh ungkapan.
RENUNGAN DAN KESERASIAN
TEORI-TEORI RENUNGAN
PENGERTIAN
Renungan berasal dari kata renung, artinya diam-diam
memikirkan Sesutu atau memikirkan sesuatu dengan dalam dalam Renungan adalah hasil
pemikiran dari suatu hal yang direnungkan atau dipikiran secara mendalam.
Renungan biasanya berkaitan dengan masalah-masalah dalam kehidupan. Merenung
disini berfungsi dalam pencarian solusi terhadap masalah yang dihadapi dalam
hidup. Tujuan dari sebuah renungan itu
sendiri yaitu perubahan hidup, tentunya perubahan hidup yang lebih baik dari
sebelumnya.
Renungan
terbagi menjadi beberapa tipe, antara lain :
1. Renungan yang dapat menjadi sebuah
inspirasi bagi seseorang serta dapat membuatnya bertindak secara nyata
2. Renungan yang berisikan dorongan
yang dapat membuat seseorang menjadi merasa kuat dalam menghadapi suatu masala
3. Renungan yang mengingatkan seseorang
akan kesalahan yang telah dilakukannya, serta menjadi peringatan untuknya agar
tidak mengulangi kesalahan tersebut
4. Renungan juga menjadi sebuah
pemikiran seseorang dalam menciptakan suatu karya seni. Renungan dapat
menciptakan suatu imajinasi bagi si perenung.
Adapun
macam-macam teori renungan untuk menciptakan karya seni, anatara lain :
1. Teori
Pengungkapan
Dalil
dari teori ini ialah bahwa "Art is an expression of human feeling". Seni
adalah suatu pengungkapan dari perasaan manusia.
Tokoh teori ekspresi yang paling terkenal ialah filsuf
Italia Benedeto Croce (1886-1952) dengan karyanya yang telah diterjemahkan
kedalam bahasa Inggris yang menyatakan bahwa “art is expression of impressions”
seni adalah ungkapan dari kesan-kesan. Expression sama dengan intuition yang
berarti pengetahuan intuitif yang diperoleh melalui penghayatan tentang hal-hal
individual yang menghasilkan gambaran anagan-angan (images).
2. Teori
Metafisik
Merupakan
salah satu teori yang tertua, yakni berasal dari Plato yang karya-karya
tulisannya untuk sebagian membahas estetik filsafati, konsepsi keindahan dan
teori seni. Seniman besar adalah seseorang yang mampu dengan perenungannya itu
menembus segi-segi praktis dari benda-benda di sekelilingnya dan sampai pada
makna yang dalam, yakni memahami ide-ide dibaliknya. Sesuai dengan metafisika
Plato yang mendalilkan adanya dunia ide pada taraf yang tertinggi sebagai realita
ilahi. Dan pada tahap yang lebih rendah terdapat realita duniawi yang merupakan
cerminan semu yang mirip realita ilahi.
3. Teori
Psikologis
Salah
satunya ialah teori permainan yang dikembangkan oleh Freedrick Schiller
(1757-1805) dan Herbert Spencer (1820-1903). Menurutnya Seni merupakan semacam
permainan yang menyeimbangkan segenap kemampuan mental manusia berhubungan
dengan adanya kelebihan energi yang harus dikeluarkan. Dan bagi Spencer,
permainan itu berperan untuk mencegah kemampuan mental manusia menganggur dan
kemudian menciut karena disia-siakan. Teori lain yang dimasukkan kedalam teori
psikologis adalah teori penandaan (signification theory) yang memandang seni
sebagai suatu lambing atau tanda dari perasaan manusia.
TEORI-TEORI KESERASIAN
PENGERTIAN
Keserasian berasal dari kata serasi dan dari kata rasi,
artinya cocok, kena benar, dan sesuai benar. Kata cocok, kena dan sesuai itu
mengandung unsur perpaduan, pertentangan, ukuran, dan seimbang. Juga Keserasian
merupakan harmonisasi, kesepadanan, keselarasan dan merupakan bagian atau yang
dapat mewujudkan keindahan. Perpaduan misalnya Lagu atau nyanyian-nyanyian
merupakan unsur pertentangan antara suara tinggi-rendah, panjang-pendek,
keras-halus yang terpadu begitu rupa sehingga telinga kita dibuat asyik
mendengarkan dan hati kita pun merasa puas, tetapi apabila dalam keasyikan itu
tiba-tiba terdengar suara yang sumbang kita pun tentunya akan merasa kecewa
dalam hal lagu irama yang indah merupakan pertentangan yang serasi. Atau Keserasian
merupakan kecocokan antara dua benda yang saling berhubungan. Keserasian dapat
menciptakan sesuatu yang indah menjadi lebih indah dan lebih enak dipandang.
Untuk menjadi serasi, tentu saja beberapa harus ada beberapa unsur dari
keindahan tersebut yang dapat dipadukan dengan baik sehingga menciptakan
keserasian yang maksimal.
Teori-teori
keserasian, antara lain :
1. Teori Objectif dan Teori Subjectif
Teori Objectif menyatakan bahwa keindahan atau
ciri-ciri yang menciptakan nilai estetika adalah sifat (kulitas) yang memang
melekat dalam bentuk indah yang bersangkutan, terlepas dari orang yang
mengamatinya. Pendukung teori objectif salah satunya adalah Plato, Hegel. Teori Subjectif menyatakan bahwa
ciri-ciri yang menciptakan keindahan suatu benda itu tidak ada, yang ada hanya
perasaan dalam diri sesorang yang mengamati suatu benda. Pendukung teori
subjectif adalah Henry Home, Earlof Shaffesburry dan Edmund Burke
2. Teori
Perimbangan
Teori
perimbangan tentang keindahan dari bangsa Yunani Kuno dipahami dalam arti
terbatas yakni secara kualitatif yang di ungkapkan dengan angka-angka,
keindahan hanyalah kesan yang subjectif sifatnya dan berpendapat bahwa
keindahan sesungguhnya tercipta dan tidak ada keteraturan yakni tersusun dari
daya hidup, penggembaraan, pelimpahan dan pengungkapan perasaan. Teori ini
hanya berlaku pada abad ke-5 sebelum Masehi sampai pada abad ke-17 Masehi,
selama 22 abad. Teori tersebut runtuh karena desakan filsafat empirisme dan
aliran-aliran termasuk dalam seni.
KESIMPULAN
Keindahan berasal dari kata indah yang berarti bagus,
permai, cantik, molek dan sebagainya. Keindahan mengandung 2 makna yaitu
§ Keindahan dalam arti ektetik murni
§ Keindahan dalam ari ektetik terbatas
Nilai Estetik adalah nilai yang
berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan.
Kontemplasi adalah memandang jauh kedepan demi mendapatkan
arah dan kemungkinan tindakan lain atau antisipasi yang lebih bermakna dengan
memberikan perhatian penuh pada suatu obyek. Ekstansi adalah dasar dalam diri
manusia untuk menyatakan, merasakan dan menikmati sesuatu yang indah. Maka
antar Kontemplasi dan Ekstansi keduanya saling terhubung sehingga dapat merasakan
suatu keindahan kemudian dinyatakan oleh ungkapan.
Renungan berasal dari kata renung, artinya diam-diam
memikirkan Sesutu atau memikirkan sesuatu dengan dalam dalam Renungan adalah hasil
pemikiran dari suatu hal yang direnungkan atau dipikiran secara mendalamKeserasian
merupakan kecocokan antara dua benda yang saling berhubungan. Keserasian dapat
menciptakan sesuatu yang indah menjadi lebih indah dan lebih enak dipandang.
Source:
Whidagdo, Djoko.Ilmu Budaya
Dasar.Jakarta: PT Bumi Aksara. 2003
http://jackysitinjak.blogspot.com/2011/06/pengertian-kontemplasi-dan-ekstansi.html
http://ondyx.blogspot.com/2014/02/pengertian-keindahan-menurut-para-ahli.html
http://ondyx.blogspot.com/2014/02/pengertian-keindahan-menurut-para-ahli.html
http://rezaydrus.blogspot.co.id/2014/10/tipe-dan-struktur-organisasi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar