Selasa, 12 Mei 2015

TUGAS IBD 3 - Keindahan, nilai estetik, kontemplasi & ekstansi serta teori renungan dan keserasian



KEINDAHAN
Keindahan berasal dari kata Indah, Keindahan adalah sifat dari sesuatu yang memberi kita rasa senang bila melihatnya. Keindahan atau keelokan merupakan sifat dan ciri dari orang, hewan, tempat, objek, atau gagasan yang memberikan pengalaman persepsi kesenangan, bermakna, atau kepuasan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, keindahan diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus benar atau elok. Keindahan dipelajari sebagai bagian dari estetika, sosiologi, psikologi sosial, dan budaya. Pengalaman "keindahan" sering melibatkan penafsiran beberapa entitas yang seimbang dan selaras dengan alam, yang dapat menyebabkan perasaan daya tarik dan ketenteraman emosional. Karena ini adalah pengalaman subyektif, sering dikatakan bahwa beauty is in the eye of the beholder atau "keindahan itu berada pada mata yang melihatnya”
Keindahan memiliki banyak arti dalam tiap benda atau sesuatu yang dapat dikatakan indah atau memiliki keindahan, untuk manusia contohnya, keindahan pada manusia sering kali diartikan pada kecantikan paras atau wajah manusia itu, atau keindahan sifat dan perilaku yang ada pada dirinya, keindahan pakaian dan penampilan di mata manusia lainnya, untuk barang, contohnya lukisan, keindahan berarti daya tarik atau sesuatu yang membuat manusia yang melihatnya tertarik atau merasa terpukau. Atau dengan kata lain Keindahan adalah susunan kualitas atau pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal, yaitu kesatuan (unity), keselarasan (harmony), kesetangkupan (symmetry), keseimbangan (balance), dan pertentangan (contrast).
Menurut luasnya pengertian keindahan dibedakan menjadi 3, yaitu :
1.  Keindahan dalam arti luas
Dalam artian luas, pengertian ini masih diambil dari bangsa yunani yang didalamnya mencakup pula kebaikan. Menurut beberapa ahli antara lain :
  1. Plato mengatakan bahwa watak yang indah adalah hokum yang indah.
  2. Aristoteles mengatakan bahwa keondahan merupakan sesuatu yang selain baik juga menyenangkan.
  3. Plotinus menuliskan dalam bukunya tentang ilmu yang indah dan kebijakan yang indah.
4.      Menurut The Liang Gie bahwa keindahan dalam arti luas mengandung pengertian ide kebaikan..
Jadi pengertian yang seluas-Iuasnya meliputi :
·         keindahan seni
·         keindahan alam
·         keindahan moral
·         keindahan intelektual.
Dari beberapa ahli tersebut, bangsa Yunani tetap mengatakan bahwa keindahan adalah sesuatu ilmu dan ada yang indah dan akan terus berlangsung.bangsa yunani lebih berbicara tentang arti keindahan dalam arti estetik yang disebut sebagai ‘symmetria” untuk keindahan yang berdasarkan penglihatan semata dan harmonia untuk keindahan yang berdasarkan pendengaran.
  • Keindahan Seni : Seni sering sekali menjadi penghubung keindahan agar bisa dinikmati oleh pengamat objeknya. Seseorang paling dominan menikmati keindahan itu lewat seni.
  • Keindahan Alam : Keindahan yang ada di sekitar kita, keindahan yang dapat dinikmati dengan mengamati pemandangan yang menakjubkan dari lingkungan sekitar kita.
  • Keindahan Moral : Keindahan yang terwujud dari sikap dan perilaku baik yang dilakukan manusia dengan ikhlas.
  • Keindahan Intelektual : Keindahan berdasarkan ilmu pengetahuan
2.  Keindahan dalam arti estetik murni
Yaitu pengalaman estetik seseorang dalam hubungan dengan segala sesuatu yang diserapnya.
3.  Keindahan dalam arti terbatas 
Yaitu yang menyangkut benda-benda yang dapat diserap dengan penglihatan yakni berupa keindahan bentuk dan warna.

Pengertian Keindahan Menurut Para Ahli
Ada banyak batasan yang diberikan pada kita, yang sanipai sekarang belum ada kata sepakat tentang definisi keindahan yang obyektif. Mengenai batasan keindahan pada umumnya dapat digolongkan pada 2 kelompok, yaitu:
a.       Definisi-definisi yang bertumpu pada obyek (keindahan yang obyektif)
b.      Definisi-definisi yang bertumpu pada subyek (keindahan yang subycktif).
Atas dasar kedua pokok penilaian itu, keindahan dapat ditinjau dan makna yang obyektif dan juga dan segi yang subyektif.
Yang disebut keindahan obyektif ialah keindahan yang memang ada pada obyeknya, yang diharuskan menerima sebagaimana mestinya.

Sedangkan yang disebut keindahan subyektif adalah keindahan yang biasanya ditinjau dan segi subyek yang diharuskan menghayatinya.

Berdasarkan pandangan tersebut di atas, maka kita dapatkan batasan keindahan yang bermacam-macam, sebanyak para ahli yang memberi batasan itu. Di bawah ini dikemukakan beberapa diantaranya adalah:
1.      Menurut Leo Tolstoy - Rusia
Dalam bahasa Rusia tcrdapat istilah yang serupa dengan keindahan yaitu “krasota”, artinya that wich pleases the sigh atau suatu yang mendatangkan rasa yang menyenangkan bagi yang melihat dengan mata. Bangsa Rusia tidak punya pengertian keindahan untuk musik. Bagi bangsa Rusia yang indah hanya yang dapat dilihat mata (Leo Tolstoy). Jadi menurut Leo Tolstoy, keindahan itu adalah sesuatu yang mendatangkan rasa menyenangkan bagi yang melihat.

2.      Menurut Alexander Baurngarten - Jerman
Keindahan itu dipandang scbagai kcseluruhan yang mcrupakan susunan yang teratur daripada bagian-bagian, yang bagian-bagian itu crat hubungannya satu dengan yang lain, juga dengan keselunuhan “Beauty is on of parts in their manual relations and in their relations to the whole”

3.      Menurut Sulzer
Yang indah iu hanyalah yang baik. Jika bcluni haik, ciptaan itu belum indah. Keindahan hartis dapat memupuk pcrasaan moral. Jadi ciptaan amoral adalah tidak indah, karena tidak dapat digunakan untuk memupuk moral.

4.      Menurut Winchelman
Keindahan itu dapat terlepas sama sekali daripada kebaikan.

5.      Menurut Shaftesbury - Jerman
Yang indah itu adalah yang memiliki proporsi yang harmonis. Karena yang proporsinya harmonis itu nyata, maka keindahan itu dapat disamakan de-ngan kebaikan. Yang indah adalah yang nyata dan yang nyata adalah yang baik.

6.      Menurut Humo – Inggris
Keindahan adalah sesuatu yang dapat mendatangkan rasa senang.

7.      Menurut Hemsterhuis - Belanda
Yang indah adalah yang paling banyak mendatangkan rasa senang dan itu adalah yang dalam waktu sesingkat-singkatnya paling banyak mcmberikan pengamatan-pengamatan yang menyenangkan itu.

8.      Menurut Emmanuel Kant
Meninjau keindahan dan 2 segi. Pertama dan segi arti yang subyektif dan kedua dan segi arti yang obyektif.
a.       Yang subyektif.
Keindahan adalah sesuatu yang tanpa dircnungkan dan tanpa sangkut paut dengan kegunaan praktis, tetapi mendatangkan rasa senang pada si penghayat.
b.      Yang obyektif.
Keserasian dan suatu obyek terhadap tujuan yang dikandungnya, scjauh obyek ini tidak ditinjau dan segi gunanya.

9.      Menurut at – Ghazzali
Keindahan sesuatu benda terletak di dalam perwujudan dan kcscmpurnaan, yang dapat dikenali kembali dan sesuai dengan sifat benda itu. Bagi setiap benda tentu ada perfeksi yang karakteristik, yang berlawanan dengan itu dapat dalam keadaan-keadaan tertenlu mcnggan tikan perfeksi karakteristik dari benda lain. Apabila semua sifat-sifat yang mungkin terdapat di dalam sebuah benda itu merupakan representasi keindahan yang bernilai paling tinggi, apabila hanya sebagian yang ada, maka benda itu mempunyai nilai keindahan sebanding dengan nilai-nilai keindahan yang terdapat di dalamnya.
10.  Menurut Thomas Amuinos
Keindahan adalah sesuatu yang menyenangkan bila mana dilihat (Id qout visum placet).

11.  Menurut Khalil Gibran
Keindahan adalah sesuatu yang menarik jiwamu dam keindahan adalah cinta yang tidak memberi.

12.  Menurut Hebert Read
Keindahan itu adalah sesuatu kesatuan hubungan-hubungan yang formal daripada pengamatan yang dapat menimbulkan rasa senang “Beauty is unity of format relation among our sence perceptions” atau keindahan itu merangsang timbulnya rasa senang tanpa pamrih pada subyek yang melihatnya, dan bertumpu kepada ciri-ciri yang terdapat pada obyek yang sesuai dengan rasa senang itu.

Batasan keindahan yang dikemukakan oleh Hebert Read tersebut di atas, dikatakan yang paling mendekati kebenaran. Tetapi apabila kita telah lebih dalam, batasan Hebert Read itu terlalu ditentukan oleh subyek dan dianggap sebagai perpaduan unsur-unsur pengamatan. Jadi batasan Hebert Read itu sifatnya terlalu sensual (jasmaniah), kurang ditinjau dan segi obyek yang diamati yang memiliki keindahan itu. Keindahan itu tidak hanya merupakan pcrpaduan dan peng amatan panca indera semata-mata, tetapi lebih daripada visual melulu, lebih dalam lagi, juga merupakan pcrpaduan pengamatan batiniah. Pengertian keindahan tidak hanya terbatas pada kenikmatan penglihatan saja, tetapi juga termasuk kenikmatan spiritual.

13.  Menurut Laurence M. gould
Keindahan adalah kesatuan dan keanekaan. Jika melihat adalah kasatuan, maka mungkin yang dimaksud adalah pengamatan, perasaan, pemikiran, dan penginderaan pandangan serta sasaran tujuan, kepada obyek yang dikatakan indah. Selanjutnya keanekaan keindahan, mungkin juga yang dimaksud adalah berbagai macam bentuk keindahan yang tercakup di dalam sejumlah obyek yang dikatakan indah.
Pembedaan Artian Keindahan
Keindahan sebagai sesuatu yang abstrak sering diartikan sebagai keindahan yang tidak terlihat, keindahan dari sebuah kejujuran, keindahan dari sebuah kasih sayang, bahkan keindahan dari kenikmatan yang diberikan Tuhan kepada makhluk-makluk ciptaannya.
Keindahan pada suatu benda yang indah adalah keindahan yang dapat dirasakan dalam segi visual ataupun auditory atau pendengaran, batas keindahan akan behenti pada pada sesuatu yang indah dan bukan pada keindahan itu sendiri. Keindahan mempunyai daya tarik yang  selalu bertambah ,sedangkan yang tidak ada unsur keindahanya tidak mempunyai daya tarik. Arti keindahan dalam sesuatu dapat berkaitan dengan keindahan bentuk dan warna.
Dalam hukum keindahan, keindahan itu sendiri relative sifatnya,berubah-ubah, dan selalu disesuaikan atau dihentikan penilaiannya oleh dan dengan selera pengagum keindahan tersebut. Bahasa tentang  pengertian keindahan terkait erat dengan visualitas dan perasaan. Dalam hal ini terdapat semacam gerak bersamaan  secara refles antara pandangan dan penglihatan dengan perasaan. Misalnya,sesuatu lukisan itu indah.begitu mata melihat lukisan itu, otomatis perasaan pun turung terlibat spontan menyatakan indah.
Dalam pengertian structural pada garis besarnya keindahan terdiri dari keindahan alami dan keindahan non alami.

  •   Keindahan alami

Keindahan diluar campur tangan manusia, misalnya keindahan sang surya menjelangsenja terbenam di ufuk barat, indahnya kemilau air laut tersentuh cahaya bulan purnama di malam hari, kemilau titi-titik embun dipagi hari dan seterusnya. Campur tangan manusia terhadap keindahan alami dimungkinkan hanya terjelma dalam bentuk karya seni (seni suara, seni music, seni tari, seni sastra, seni lukis, seni ukir, seni pahat). Karena keindahan alami adalah keindahan ciptaan maha pencipta,maka kemampuan manusia terbatas pada mengagumi sempanjang ia masih mengakui kebesaran dan keagungan maha cipta.
Keindahan alami tak dapat dipoles karena esensi “indah” terlatak didalam keindahan iti sendiri bukan diluarnya.itulah sebabnya keindahan alami hanya terjangkau oleh kepekaan rasa yang mendalam, tak dapat dirubah dan berubah, kecuali oleh sifat alaminya sendiri.

  •   Keindahan non alami

Keindahan yang mengada dengan sengaja karena campur tangan manusia. Dari keindahan alami ditransfer kadalam bentuk keindahan non alami melalui kemampuan peniruan manusia. Dalam hal peniruan manusia itu, selalu didukung oleh kekuatan imajinasi dan ispirasi, ketekunan, serta kemampuan daya serap sehingga menghasilkan suatu karya yang dapat mengalihkan wujud keindahan alami ke dalam kanvas (seni lukis),ritma-ritma dalam bentuk lagu (seni suara), susunan kata puisi (seni sastra) dan sebagainya.
NILAI ESTETIK
Keindahan dianggap identik dengan nilai estetik. Nilai yang berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan disebut nilai estetik. Dalam “Dictionary of Sociology and Related Science” diberikan rumusan tentang nilai sebagai berikut :
“The believed Capacity of any object to saticgy a human desire. The Quality of any object which causes it be of interest to an individual or a group”
Yang artinya Kemampuan yang dianggap ada pada suatu benda yang dapat memuaskan keinginan manusia. Sifat dari suatu benda yang menarik minat seseorang atau suatu kelompok.

Hal itu berarti, bahwa nilai adalah semata-mata adalah realita psikologi yang harus dibedakan secara tegas dari kegunaan, karena terdapat dalam jiwa manusia dan bukan pada hendaknya itu sendiri. Nilai itu dianggap terdapat pada suatu benda sampai terbukti letak kebenarannya.

Nilai itu ada yang membedakan antara nilai subyektif dan obyektif, Tetapi penggolongan yang penting ialah:
  •   Nilai ekstrinsik

Nilai ekstrinsik merupakan nilai yang berasal dari luar suatu benda yang berfungsi sebagai alat bantu (penunjang benda tersebut) atau Nilai ekstrinsik adalah sifat baik dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk sesuatu hal lainnya (”instrumental! Contributory value”), yakni nilai yang bersifat sebagai alat atau membantu. Contohnya puisi, bentuk puisi yang terdiri dari bahasa, diksi, baris, sajak, irama.
  •   Nilai intrinsik

Nilai intrinsik adalah sifat baik dari benda itu sendiri. Nilai intrinsik dapat memberikan informasi tentang arti serta tujuan dari benda tersebut atau Nilai intrinsik adalah sifat baik dari benda yang bersangkutan, atau sebagai suatu tujuan, ataupun demi kepentingan benda itu sendiri. Contohnya : pesan puisi yang ingin disampaikan kepada pembaca melalui (alat benda) puisi.

KONTEMPLASI DAN EKSTANSI
Kontemplasi
Kontemplasi adalah dasar dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah yang merupakan suatu proses bermeditasi merenungkan atau berpikir penuh dan mendalam untuk mencari nilai-nilai, makna, manfaat dan tujuan atau niat suatu hasil penciptaan atau dengan kata lain kontemplasi adalah memandang jauh kedepan demi mendapatkan arah dan kemungkinan tindakan lain atau antisipasi yang lebih bermakna dengan memberikan perhatian penuh pada suatu obyek.
Juga dengan kebulatan pikiran atau perhatian penuh, maka dapat kita simpulkan bahwa berkontemplasi adalah suatu keadaan di mana seseorang merenung dan berpikir dng sepenuh perhatian. Kontemplasi bertujuan untuk menciptakan sesuatu yang indah. Di kalangan umum kontemplasi diartikan sebagai aktivitas melihat dengan mata atau dengan pikiran untuk mencari sesuatu dibalik yang tampak atau tersurat misalnya, dalam ekspresi seseorang sedang berkontemplasi dengan bayang-bayang atau dirinya dimuka cermin

Ekstansi
Ekstansi adalah dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasakan dan menikmati sesuatu yang indah.
Apabila kontemplasi dan ekstansi itu dihubungkan dengan kreativitas, maka kontemplasi itu faktor pendorong untuk menciptakan keindahan, sedangkan ekstansi itu faktor pendorong untuk merasakan dan menikmati keindahan. Karena derajat atau tingkat kontemplasi dan ekstansi itu berbeda-beda antara setiap manusia, maka tanggapan terhadap keindahan karya seni juga berbeda-beda dengan kata lain hubungan kontemplasi dan ekstansi adalah dapat merasakan suatu keindahan kemudian dinyatakan oleh ungkapan.

RENUNGAN DAN KESERASIAN
TEORI-TEORI RENUNGAN
PENGERTIAN
Renungan berasal dari kata renung, artinya diam-diam memikirkan Sesutu atau memikirkan sesuatu dengan dalam dalam Renungan adalah hasil pemikiran dari suatu hal yang direnungkan atau dipikiran secara mendalam. Renungan biasanya berkaitan dengan masalah-masalah dalam kehidupan. Merenung disini berfungsi dalam pencarian solusi terhadap masalah yang dihadapi dalam hidup. Tujuan dari sebuah renungan  itu sendiri yaitu perubahan hidup, tentunya perubahan hidup yang lebih baik dari sebelumnya.

Renungan terbagi menjadi beberapa tipe, antara lain :
1.      Renungan yang dapat menjadi sebuah inspirasi bagi seseorang serta dapat membuatnya bertindak secara nyata
2.      Renungan yang berisikan dorongan yang dapat membuat seseorang menjadi merasa kuat dalam menghadapi suatu masala
3.      Renungan yang mengingatkan seseorang akan kesalahan yang telah dilakukannya, serta menjadi peringatan untuknya agar tidak mengulangi kesalahan tersebut
4.      Renungan juga menjadi sebuah pemikiran seseorang dalam menciptakan suatu karya seni. Renungan dapat menciptakan suatu imajinasi bagi si perenung.

Adapun macam-macam teori renungan untuk menciptakan karya seni, anatara lain :
1.         Teori Pengungkapan
Dalil dari teori ini ialah bahwa "Art is an expression of human feeling". Seni adalah suatu pengungkapan dari perasaan manusia.
Tokoh teori ekspresi yang paling terkenal ialah filsuf Italia Benedeto Croce (1886-1952) dengan karyanya yang telah diterjemahkan kedalam bahasa Inggris yang menyatakan bahwa “art is expression of impressions” seni adalah ungkapan dari kesan-kesan. Expression sama dengan intuition yang berarti pengetahuan intuitif yang diperoleh melalui penghayatan tentang hal-hal individual yang menghasilkan gambaran anagan-angan (images).
2.         Teori Metafisik
Merupakan salah satu teori yang tertua, yakni berasal dari Plato yang karya-karya tulisannya untuk sebagian membahas estetik filsafati, konsepsi keindahan dan teori seni. Seniman besar adalah seseorang yang mampu dengan perenungannya itu menembus segi-segi praktis dari benda-benda di sekelilingnya dan sampai pada makna yang dalam, yakni memahami ide-ide dibaliknya. Sesuai dengan metafisika Plato yang mendalilkan adanya dunia ide pada taraf yang tertinggi sebagai realita ilahi. Dan pada tahap yang lebih rendah terdapat realita duniawi yang merupakan cerminan semu yang mirip realita ilahi.
3.         Teori Psikologis
Salah satunya ialah teori permainan yang dikembangkan oleh Freedrick Schiller (1757-1805) dan Herbert Spencer (1820-1903). Menurutnya Seni merupakan semacam permainan yang menyeimbangkan segenap kemampuan mental manusia berhubungan dengan adanya kelebihan energi yang harus dikeluarkan. Dan bagi Spencer, permainan itu berperan untuk mencegah kemampuan mental manusia menganggur dan kemudian menciut karena disia-siakan. Teori lain yang dimasukkan kedalam teori psikologis adalah teori penandaan (signification theory) yang memandang seni sebagai suatu lambing atau tanda dari perasaan manusia.
TEORI-TEORI KESERASIAN
PENGERTIAN           
Keserasian berasal dari kata serasi dan dari kata rasi, artinya cocok, kena benar, dan sesuai benar. Kata cocok, kena dan sesuai itu mengandung unsur perpaduan, pertentangan, ukuran, dan seimbang. Juga Keserasian merupakan harmonisasi, kesepadanan, keselarasan dan merupakan bagian atau yang dapat mewujudkan keindahan. Perpaduan misalnya Lagu atau nyanyian-nyanyian merupakan unsur pertentangan antara suara tinggi-rendah, panjang-pendek, keras-halus yang terpadu begitu rupa sehingga telinga kita dibuat asyik mendengarkan dan hati kita pun merasa puas, tetapi apabila dalam keasyikan itu tiba-tiba terdengar suara yang sumbang kita pun tentunya akan merasa kecewa dalam hal lagu irama yang indah merupakan pertentangan yang serasi. Atau Keserasian merupakan kecocokan antara dua benda yang saling berhubungan. Keserasian dapat menciptakan sesuatu yang indah menjadi lebih indah dan lebih enak dipandang. Untuk menjadi serasi, tentu saja beberapa harus ada beberapa unsur dari keindahan tersebut yang dapat dipadukan dengan baik sehingga menciptakan keserasian yang maksimal.
Teori-teori keserasian, antara lain :

1.         Teori Objectif dan Teori Subjectif
Teori Objectif menyatakan bahwa keindahan atau ciri-ciri yang menciptakan nilai estetika adalah sifat (kulitas) yang memang melekat dalam bentuk indah yang bersangkutan, terlepas dari orang yang mengamatinya. Pendukung teori objectif salah satunya adalah Plato, Hegel. Teori Subjectif menyatakan bahwa ciri-ciri yang menciptakan keindahan suatu benda itu tidak ada, yang ada hanya perasaan dalam diri sesorang yang mengamati suatu benda. Pendukung teori subjectif adalah Henry Home, Earlof Shaffesburry dan Edmund Burke

2.         Teori Perimbangan
Teori perimbangan tentang keindahan dari bangsa Yunani Kuno dipahami dalam arti terbatas yakni secara kualitatif yang di ungkapkan dengan angka-angka, keindahan hanyalah kesan yang subjectif sifatnya dan berpendapat bahwa keindahan sesungguhnya tercipta dan tidak ada keteraturan yakni tersusun dari daya hidup, penggembaraan, pelimpahan dan pengungkapan perasaan. Teori ini hanya berlaku pada abad ke-5 sebelum Masehi sampai pada abad ke-17 Masehi, selama 22 abad. Teori tersebut runtuh karena desakan filsafat empirisme dan aliran-aliran termasuk dalam seni.

KESIMPULAN
Keindahan berasal dari kata indah yang berarti bagus, permai, cantik, molek dan sebagainya. Keindahan mengandung 2 makna yaitu
§  Keindahan dalam arti ektetik murni
§  Keindahan dalam ari ektetik terbatas
Nilai Estetik adalah nilai yang berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan.
Kontemplasi adalah memandang jauh kedepan demi mendapatkan arah dan kemungkinan tindakan lain atau antisipasi yang lebih bermakna dengan memberikan perhatian penuh pada suatu obyek. Ekstansi adalah dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasakan dan menikmati sesuatu yang indah. Maka antar Kontemplasi dan Ekstansi keduanya saling terhubung sehingga dapat merasakan suatu keindahan kemudian dinyatakan oleh ungkapan.
Renungan berasal dari kata renung, artinya diam-diam memikirkan Sesutu atau memikirkan sesuatu dengan dalam dalam Renungan adalah hasil pemikiran dari suatu hal yang direnungkan atau dipikiran secara mendalamKeserasian merupakan kecocokan antara dua benda yang saling berhubungan. Keserasian dapat menciptakan sesuatu yang indah menjadi lebih indah dan lebih enak dipandang.

Source:
Whidagdo, Djoko.Ilmu Budaya Dasar.Jakarta: PT Bumi Aksara. 2003
 http://rezaydrus.blogspot.co.id/2014/10/tipe-dan-struktur-organisasi.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

REVIEW MAKANAN 9: STEAK HOTEL BY HOLYCOW

Nah kali ini aku makan steak yang bisa dibilang ga mahal-mahal banget dan ga murah-murah banget, apalagi kalau ada promo yang kalian bisa...