Sabtu, 30 Januari 2016

Budaya Organisasi


PENGERTIAN BUDAYA

Dalam buku Handbook of Human Resource Management Practice oleh Michael Armstrong pada tahun 2009, budaya organisasi atau budaya perusahaan adalah nilai, norma, keyakinan, sikap dan asumsi yang merupakan bentuk bagaimana orang-orang dalam organisasi berperilaku dan melakukan sesuatu hal yang bisa dilakukan. Nilai adalah apa yang diyakini bagi orang-orang dalam berperilaku dalam organisasi. Norma adalah aturan yang tidak tertulis dalam mengatur perilaku seseorang

Atau pengertian lainnya budaya organisasi adalah sekumpulan karakteristik kunci yang dijunjung tinggi oleh organisasi.yang dianut oleh para anggota yang membedakan suatu organisasi dari organisasi-organisasi lainnya atau budaya organisasi berkaitan dengan aspek subjektif dari seseorang dalam memahami apa yang terjadi dalam organisasi yang memberikan pengaruh dalam nilai-nilai dan norma-norma yang meliputi semua kegiatan bisnis, yang mungkin terjadi tanpa disadari.

Dalam kehidupan masyarakat sehari-hari tidak terlepas dari ikatan budaya yang diciptakan. Ikatan budaya tercipta oleh masyarakat yang bersangkutan, baik dalam keluarga, organisasi, bisnis maupun bangsa. Budaya membedakan masyarakat satu dengan yang lain dalam cara berinteraksi dan bertindak menyelesaikan suatu pekerjaan. Budaya mengikat anggota kelompok masyarakat menjadi satu kesatuan pandangan yang menciptakan keseragaman berperilaku atau bertindak.

Budaya organisasi dikenal sebagai istilah deskriptif. Budaya organisasi berkaitan dengan bagaimana karyawan memahami karakteristik budaya suatu organisasi dan tidak terkait dengan apakah karyawan menyukai karakteristik itu atau tidak.

Adapun Pengertian Budaya Organisasi menurut beberapa ahli, yaitu :
Menurut Wood, Wallace, Zeffane, Schermerhorn, Hunt, Osborn (2001:391)
Budaya organisasi adalah sistem yang dipercayai dan nilai yang dikembangkan oleh organisasi dimana hal itu menuntun perilaku dari anggota organisasi itu sendiri.

Menurut Tosi, Rizzo, Carroll
Budaya organisasi adalah cara-cara berpikir, berperasaan dan bereaksi berdasarkan pola-pola tertentu yang ada dalam organisasi atau yang ada pada bagian-bagian organisasi.

Menurut Robbins (1996:289)
Budaya organisasi adalah suatu persepsi bersama yang dianut oleh anggota-anggota organisasi itu.

Menurut Susanto
Budaya Organisasi adalah nilai-nilai yang menjadi pedoman sumber daya manusia untuk menghadapi permasalahan eksternal dan usaha penyesuaian integrasi ke dalam perusahaan sehingga masing-masing anggota organisasi harus memahami nilai-nilai yang ada dan sebagaimana mereka harus bertingkah laku atau berperilaku.

Menurut Gareth R. Jones
Budaya organisasi adalah suatu persepsi bersama yang dianut oleh anggota-anggota organisasi, suatu sistem dari makna bersama.

Menurut Walter R. Freytag
Budaya organisasi adalah asumsi-asumsi dan nilai-nilai yang disadari atau tidak disadari yang mampu mengikat kepaduan suatu organisasi.

Menurut Larissa A. Grunig, et.al
Budaya organisasi adalah totalitas nilai, simbol, makna, asumsi, dan harapan yang mampu mengorganisasikan suatu kelompok yang bekerja secara bersama-sama.

Menurut Lathans (1998)
Budaya organisasi adalah norma-norma dan nilai-nilai yang mengarahkan perilaku anggota organisasi. Setiap anggota organisasi akan berperilaku sesuai dengan budaya yang berlaku agar diterima oleh lingkungannya.

Menurut Sarpin (1995)
Budaya organisasi adalah suatu sistem nilai, kepercayaan dan kebiasaan dalam suatu organisasi yang saling berinteraksi dengan struktur system formalnya untuk menghasilkan norma-norma perilaku organisasi.

Menurut Schein
Budaya organisasi adalah suatu pola dari asumsi-asumsi dasar yang ditemukan, diciptakan atau dikembangkan oleh suatu kelompok tertentu, dengan maksud agar organisasi belajar mengatasi dan menganggulangi masalah-masalah yang timbul akibat adaptasi eksternal dan integrasi internal yang sudah berjalan dengan cukup baik, sehingga perlu diajarkan kepada anggota-anggota baru sebagai cara yang benar untuk memahami, memikirkan dan merasakan berkanaan dengan masalah-masalah tersebut.

Menurut Mondy dan Noe (1996)
Budaya organisasi adalah system dari shared values, keyakinan dan kebiasaan-kebiasaan dalam suatu organisasi yang saling berinteraksi dengan struktur formalnya untuk menciptakan norma-norma perilaku.

Menurut Hodge, Anthony dan Gales (1996)
Budaya organisasi adalah konstruksi dari dua tingkat karakteristik, yaitu karakteristik organisasi yang kelihatan (observable) dan yang tidak kelihatan (unoservable).
.
Menurut cushway dan lodge
Budaya organisasi merupakan system nilai organisasi dan akan mempengaruhi cara pekerjaan di lakukan dengan cara para karyawan berprilaku.

Menurut Kotter and Heskett, (1997:5)
Budaya Organisasi muncul dalam dua tingkatan, yaitu tingkatan yang kurang terlihat berupa nilai-nilai yang dianut oleh anggota kelompok yang cenderung bertahan meskipun anggotanya sudah ganti .

FUNGSI BUDAYA ORGANISASI
Fungsi Budaya Organisasi Secara Umum
1. Perasaan Identitas dan Menambah Komitmen Organisasi
2. Alat pengorganisasian anggota
3. Menguatkan nila-nilai dalam organisasi
4. Mekanisme kontrol perilaku
5. Mendorong dan meningkatkan kinerja ekonomi baik dalam jangka pendek dan panjang.
6. Penentu arah organisasi mana yang boleh dan yang tidak boleh.
 
Fungsi Budaya Menurut Robins (1999:294)
a. Membedakan satu organisasi dengan organisasi yang lain.
b. Meningkatkan sense of identity anggota
c. Meningkatkan komitmen bersama.
d. Menciptakan stabilitas sistem social.
e. Mekanisme pengendalian yang terpadu dan membentuk sikap dan perilaku karyawan.

Fungsi Budaya Menurut Ndraha (1997 : 21)
a. Sebagai identitas dan citra suatu masyarakat
b. Sebagai pengikat suatu masyarakat
c. Sebagai sumber
d. Sebagai kekuatan penggerak
e. Sebagai kemampuan untuk membentuk nilai tambah
f. Sebagai pola perilaku
g. Sebagai warisan
h. Sebagai pengganti formalisasi
i.  Sebagai mekanisme adaptasi terhadap perubahan
j. Sebagai proses yang menjadikan bangsa kongruen dengan negara sehingga terbentuk nation – state

Fungsi Budaya Menurut pendapat Siagian (1992:153)
a. Sebagai penentu batas-batas perilaku dalam arti menentukan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan, apa yang dipandang baik atau tidak baik, menentukan yang benar dan yang salah.
b. Menumbuhkan jati diri suatu organisasi dan para anggotanya.
c. Menumbuhkan komitmen sepada kepentingan bersama di atas kepentingan individual atau kelompok sendiri.
d. Sebagai tali pengikat bagi seluruh anggota organisasi
e.  Sebagai alat pengendali perilaku para anggota organisasi yang bersangkutan.

Fungsi Budaya Menurut Beach (Horrison, 1972)
a. Menentukan hal penting yang mendasari organisasi ,standar keberhasilan dan kegagalan harus bias diukur.
b. Menjelaskan bagaiman sumber-sumber organiosasi digunakan dan untuk kepentingan apa.
c. Menciptakan apa organisasi dan anggotanya dapat mengharap satu sama lain.
d. Membuat beberapa metode pengontrolan perilaku dalam keabsahan organisasi dan membuat yang lain tidak abash yaitu menentukan dimana kekuasaan terletek dalam organisasi dan bagaimana menggunakannya.

LEVEL BUDAYA ORGANISASI

Dalam mempelajari budaya organisasi ada beberapa tingkatan budaya dalam sebuah organisasi,, dari yang terlihat dalam perilaku (puncak) sampai pada yang tersembunyi. Schein (dalam Mohyi 1996: 85) mengklasifikasikan budaya organisasi dalam tiga kelas, antara lain :
1. Artefak 

Artefak merupakan aspek-aspek budaya yang terlihat. Artefak lisan, perilaku, dan fisik dalam manifestasi nyata dari budaya organisasi
2. Nilai-nilai yang mendukung

Nilai adalah dasar titik berangka evaluasi yag dipergunakan anggota organisasi untuk menilai organisasi, perbuatan, situasi dan hal-hal lain yag ada dalam organisasi
3. Asumsi dasar

Adalah keyakinan yang dimiliki anggota organisasi tentang diri mereka sendiri, tentang orang lain dan hubungan mereka dengan orang lain serta hakekat organisasi mereka

TIPOLOGI BUDAYA
Pengertian Tipologi merupakan suatu pengelompokan bahasa berdasarkan ciri khas tata kata dan tata kalimatnya. Tipologi budaya organisasi bertujuan untuk menunjukkan aneka budaya organisasi yang mungkin ada di realitas, Tipologi budaya organisasi dapat diturunkan dari tipologi organisasi misalnya dengan membagi tipe organisasi dengan membuat tabulasi silang antara jenis kekuasaan dengan jenis keterlibatan individu di dalam organisasi.
Jenis kekuasaan dan keterlibatan individu dalam organisasi dibagi menjadi :

1. Koersif
2. Remuneratif
3. Normatif
A. Organisasi Koersif
Organisasi di mana para anggota organisasi harus mematuhi apapun peraturan yang diberlakukan.
B. Organisasi Utilitarian
Organisasi di mana para anggota diperlakukan secara adil dalam pekerjaan dan hasil sesuai dengan standart atau ketentuan yang yang disepakati bersama oleh anggota organisasi
C. Organisasi Normatif,
Organisasi di mana para anggota organisasinya memberikan kontribusi tinggi pada komitmen karena menganggap organisasi adalah sama dengan tujuan diri mereka sendiri.

JENIS TIPOLOGI BUDAYA ORGANISASI
a.  Budaya Normatif
Dalam budaya seperti ini, norma, prosedur dan aturan organisasi yang telah ditetapkan  sesuai dengan pedoman yang ada. Para pekerja diharapkan berperilaku dengan cara yang ideal dan ketat mematuhi kebijakan organisasi. Tidak ada para pekerja yang berani melanggar aturan dan  kebijakan yang telah ditetapkan.
b.  Budaya Pragmatik
Kepuasan pelanggan adalah motif utama dari para pekerja dalam budaya pragmatik. Organisasi dengan budaya demikian, akan memperlakukan pelanggan mereka sebagai dewa yang tidak terikat oleh aturan yang ditetapkan. Setiap pekerja akan  berusaha keras untuk memuaskan pelanggannya untuk mendapatkan hasil  bisnis yang maksimal.
c. Budaya akademik
Dalam budaya jenis ini, organisasi akan mengikuti budaya akademik yang diterapkan dari sumber individu yang memiliki keahlian akademik. Peran dan tanggung jawab  didelegasikan sesuai dengan kualifikasi pendidikan dan pengalaman kerja mereka. Organisasi akan mengikuti budaya akademik yang sangat khusus melalui pelatihan yang ada. Mereka memiliki keyakinan bahwa berbagai program pelatihan yang sedang dilakukan di tempat kerja dapat mengasah keterampilan para pekerja. Dalam hal ini manajemen akan membuat upaya yang serius  untuk meningkatkan pengetahuan dan kompetensi profesional para pekerja. Para pekerja dalam budaya akademik dapat menimba pngetahuan dari organisasi dalam durasi yang lebih lama dan merekapun berkembang di dalamnya. Banyak dari lembaga-lembaga pendidikan, perguruan tinggi, rumah sakit yang mempraktekkan budaya seperti itu.
d. Budaya tim baseball
Suatu budaya tim baseball akan  menganggap para pekerja sebagai harta paling berharga dari organisasi. Para pekerja adalah aset sebenarnya dari organisasi yang memiliki peran utama untuk melaksanakan fungsi dengan sukses. Dalam budaya seperti ini, individu selalu memiliki keistimewaan dan mereka jarang mempersoalkan tentang organisasi mereka. Banyak dari biro periklanan, konsultan manajemen dan lembaga keuangan mengikuti budaya tersebut.
e. Budaya Klub
Organisasi yang mengikuti budaya klub akan merekrut para pekerja dengan sangat khusus. Masing-masing individu akan dipekerjakan sesuai dengan spesialisasi, kualifikasi pendidikan dan kepentingan mereka. Masing-masing akan melakukan apa yang mereka anggap terbaik. Para pekerja yang potensial akan dipromosikan sesuai dengan prestasi mereka dan sistim penilaian yang diberlakukan dalam budaya tersebut.
f. Budaya Tembok
Terdapat organisasi tertentu dimana para pekerjanya tidak begitu yakin tentang karir dan masa depan mereka. Para pekerja akan mudah diberhentikan jika organisasi tidak berkinerja baik. Individulah  yang paling menderita pada saat organisasi tengah mengalami kebingungan. Institusi para pialang saham biasanya akan  mengikuti budaya tersebut.
g. Budaya Tangguh
Dalam budaya tangguh, masukan dari para pekerja adalah sangat penting. Kinerja dari para pekerja akan ditinjau dari waktu ke waktu dan pekerjaan mereka akan benar-benar dipantau. Manajer tim yang ditunjuk akan membahas persoalan bersama dengan anggota tim kerja dan membimbing mereka bila diperlukan. Para pekerja berada dibawah pengawasan konstan dalam budaya tersebut.
 
h. Budaya Proses
Semua para pekerja dalam budaya ini akan  mematuhi proses dan prosedur organisasi.  Masukan dan penilaian kinerja tidak terlalu penting dalam organisasi tersebut. Para pekerja akan mematuhi  peraturan dan akan bekerja sesuai dengan ideologi yang berlaku dari tempat kerja. Hampir semua organisasi pemerintahan mengikuti budaya tersebut.

Menurut Siagian (2002:200-201) diketahui empat tipe budaya organisasi, yaitu:
a. Tipe akademi
Dalam organisasi, para anggotanya diharapkan atau bahkan dituntut untuk menampilkan prestasi yang semaksimal mungkin.

b. Tipe klub
Seorang anggota organisasi yang baik diharapkan memenuhi kriteria kecocokan, loyalitas, dan komitmen.

c. Tipe tim olah raga
Dalam organisasi keberhasilan akan diraih apabila para anggotanya mampu bekerja sebagai tim dan bukan selaku ’pemain individual’.

d. Tipe benteng
Organisasi dimaksudkan untuk keamanan para anggota organisasinya.

SUMBER BUDAYA ORGANSASI

Tosi, Rizzo, Carroll (1994) mengatakan bahwa budaya organisasi dipengaruhi oleh empat factor, yaitu:
1. Pengaruh eksternal yang luas. (Broad external influences).
Mencakup factor-faktor yang tidak dapat dikedalikan oleh organisasi, seperti lingkungan alam (adanya empat musim atau iklim tropis saja) dan kejadian-kejadian bersejarah yang membentuk masyarakat (sejarah raja-raja dengan nilai0nilai feudal). 
2. Nilai-nilai budaya dan budaya nasional (soctetal values and national culture).
Keyakinan dan nilai-nilai yang dominan dari masyarakat luas (misalnya kebebasan individu, kolektivisme, kesopansantunan, kebersihan, dan sebagainya). 
3. Unsure-unsur khas dari organisasi (organization specifis elements).
Organisasi selalu berinteraksi dengan lingkungannya. Dalam usaha mengatasi baik masalah eksternal maupun internal organisasi akan mendapatkan penyelesaian-penyelesaian yang berhasil. Penyelesaian yang merupakan ungakapan dari nilai-nilai dan keyakinan-keyakinan. Keberhasilan mengatasi masalah tersebut merupakan dasar bagi tumbuhnya budaya organisasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

REVIEW MAKANAN 9: STEAK HOTEL BY HOLYCOW

Nah kali ini aku makan steak yang bisa dibilang ga mahal-mahal banget dan ga murah-murah banget, apalagi kalau ada promo yang kalian bisa...