Rabu, 16 Maret 2016

MANAJEMEN

1. Teori Manajemen menurut:

James A. F. Stoner
Manajemen menurut James A. F. Stoner didefinisikan sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan upaya pengendalian pekerjaan anggota organisasi dengan menggunakan semua sumber daya organisasi yang sudah tersedia untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

Dilihat dari pengertiannya dapat disimpulkan bahwa didalam pengertian manajemen terdapat fungsi-fungsi manajemen menurut James A. F. Stoner diantaranya: 
  1. Perencanaan yang berarti pemilihan atau penetapan tujuan suatu organisasi yang diikuti dengan membuat berbagai rencana agar mempermudah dalam mencapai tujuan tersebut.
  2. Organisasi disini dalam arti penentuan berbagai sumber daya yang diperlukan untuk menjalankan rencana yang telah ditetapkan dalam menggapai tujuan perusahaan.
  3. Pengarahan atau Kepemimpian yaitu suatu cara untuk meningkatkan efektifitas (pencapaian tujuan/target dalam batas waktu yang sudah ditetapkan tanpa memperdulikan biaya yang dikeluarkan) dan efisiensi kerja secara maksimal (pencapaian target dengan menggunakan input biaya untuk menghasilkan output yang lebih besar, dalam arti (output > input) 
  4. Pengendalian adalah suatu aktivitas menilai kinerja berdasarkan standar yang telah dibuat,  kemudian dibuat perbaikan jika diperlukan

Peter F. Drucker
Manajemen menurut Peter F. Drucker didefinisikan sebagai bagian yang memiliki banyak tujuan yang berguna untuk mengatur segala urusan bisnis serta manajer yang mengatur pekerja dan kerjaannya. Dikutip dalam bukunya yang berjudul The Principles of Management. Dengan tujuan agar organisasi dapat dicapai secara efektif dan efisien. Arti efektif menurut Peter adalah mengerjakan pekerjaan yang benar dan secara efisien yang berarti mengerjakan pekerjaan dengan benar.

SUMBER:

2. FUNGSI MANAJEMEN
P.O.A.C
POAC adalah konsep dasar manajemen oleh George R. Terry. POAC yang dilaksanakan di setiap organisasi di seluruh dunia untuk mempertahankan berkelanjutan organisasi dengan fungsi POAC dalam organisasi adalah untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi suatu organisasi dalam pencapaian tujuannya.

Istilah dari POAC merupakan singkatan dari Planning, Organizing, Actuating dan Controlling. Ada banyak konsep manajemen tetapi konsep POAC baik untuk diterapkan dan kompatibel untuk setiap tingkat manajemen.

Huruf pertama dari POAC adalah P.
P berarti Planning atau Perencanaan, ini merupakan fungsi dasar atau pilar yang paling utama dalam sebuah manajemen. Dengan kata lain planning meliputi pengaturan tujuan dengan memperhatikan masa depan, dimana manajer harus membuat terlebih dahulu suatu rencana proses kerja sebelum mengawali sebuah proyek. Perencanaan juga diartikan sebagai suatu tindakan yang tepat untuk mengintegrasikan tujuan dan sasaran organisasi yang ingin dicapai. Planning sangatlah penting karena banyak berperan dalam menggerakan fungsi manajemen yang lainnya.

Menurut Lousie E. Boone dan David L. Kurtz: 1984 Perencanaan dapat didefinisikan sebagai Proses dimana tujuan manajer menilai masa depan, dan mengembangkan tindakan yang dirancang untuk mencapai tujuan tersebut.

Huruf kedua dari POAC adalah O.
O berarti Organizing atau Pengorganisasian yang artinya proses mengatur kebutuhan manusia dan fisik setiap sumber daya yang tersedia untuk menjalankan rencana dan mencapai tujuan yang berhubungan dengan organisasi. Dengan kata lain manajemen harus mengatur semua sumber daya terlebih dahulu, untuk tindakan yang telah diputuskan dalam fungsi dasar perencanaan manajemen.

Fungsi manajemen disini, diharuskan manajer harus semakin siap dan terorganisir. Organizing juga meliputi penugasan setiap aktifitas, membagi pekerjaan ke dalam setiap tugas yang spesifik, dan menentukan siapa yang memiliki hak untuk mengerjakan beberapa tugas. Sebagaimana manajer bertugas untuk mengatur tim, mengatur jadwal kerja tim, membuat daftar anggaran biaya dan mengatur ulang orang-orang dalam tim untuk mencapai tujuan organisasi.

Menurut Lousie E. Boone dan David L. Kurtz: 1984 Pengorganisasian adalah tindakan perencanaan dan organisasi pelaksana structure.It adalah proses mengatur orang dan sumber daya fisik untuk melaksanakan rencana dan acommplishment obtective organisasi.

Huruf ketiga dari POAC adalah A.
A berarti Actuating atau Penggerak / Pelaksanaan yang berarti Manajer berupaya untuk menggerakkan bawahan atau pekerja untuk mau bekerja dengan sendirinya dan dengan kesadaran yang besar untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif. Actuating membuat rencana menjadi urutan tindakan di dunia organisasi. Sehingga tanpa Actuating atau tindakan nyata, rencana akan menjadi imajinasi atau impian yang tidak pernah menjadi kenyataan.

Dalam menggerakan organisasi, pelaku organisasi harus yakin dan mampu melakukan suatu pekerjaan, percaya bahwa pekerjaan telah menambahkan nilai untuk diri mereka sendiri, merasa tidak terbebani oleh masalah pribadi atau tugas lain yang lebih penting atau mendesak, mampu menyelesaikan tugas yang diberikan dan menjaga hubungan harmonis antar rekan kerja.

Huruf terakhir atau keempat dari POAC adalah C.
C berarti Controlling atau Pengendalian. Pengontrolan atau pengendalian sangat penting untuk menjaga keselarasan kerja dalam organisasi. Semua fungsi POA (Planning, Organizing dan Actuating) tidak akan berjalan sesuai fungsinya tanpa adanya Controlling. Hal ini berarti Pengendalian merupakan fungsi penyempurna yang akan melanjutkan pekerjaan organisasi dan pemeliharaan kerja untuk mencapai tujuan organisasi.

Controlling memastikan bahwa kinerja sesuai dengan rencana. Fungsi dari controlling adalah menentukan apakah rencana awal perlu direvisi dan melihat hasil dari kinerja selama ini. Jika diperlukan perubahan, maka seorang manajer akan kembali pada proses Planning, dimana manajer akan merencanakan sesuatu yang baru, berdasarkan hasil dari controlling. Menurut Lousie E. Boone dan David L. Kurtz, Pengendalian adalah proses dimana manajer menentukan operasi sebenarnya yang konsisten dengan rencana.

P.O.L.C
4 fungsi manajemen diringkas dalam singkatan P-O-L-C yang sebenarnya sangat terintegrasi ketika dilakukan dalam kehiduoan sehari-hari menjalankan organisasi. P-O-L-C merupakan salah satu fungsi manajemen yang memberikan cara untuk mengklasifikasi kegiatan manajer terlibat dalam karena mereka berusaha untuk mencapai goals. POLC merupakan konsep dasar manajemen oleh AF.Stoner dengan menguraikan fungsi-fungsi manajemen meliputi Planning, Organizing, Leading, dan Controlling. Fungsi POLC sama seperti fungsi POAC yang pada dasarnya bertujuan dalam pencapaian tujuan suatu organisasi.

Fungsi manajemen Perencanaan, Pengorganisasian, Memimpin, dan Mengendalikan (POLC) secara luas dianggap sebagai cara terbaik untuk menggambarkan pekerjaan manajer serta cara terbaik untuk mengklasifikasikan akumulasi pengetahuan tentang studi manajemen. Kerangka P-O-L-C ini memberikan panduan yang berguna dalam memberikan gambaran pekerjaan ideal manajer.  
Di bawah ini akan dijelaskan pengertian masing-masing fungsi manajemen POLC :
Huruf pertama dari POLC adalah P.
P berarti Planning atau Perencanaan yang artinya fungsi awal dari manajemen yang memiliki peran penting sebagai langkah awal, guna mempersiapkan segala yang dibutuhkan serta mengantisipasi segala apa yang akan terjadi dimasa depan. Dengan kata lain perencanaan merupakan suatu kegiatan membuat tujuan diikuti dengan membuat berbagai rencana untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan tersebut. Dengan dilakukannya perencanaan sebelum menjalankan segala bentuk kegiatan. Fungsi ini menjadi faktor penentu kelancaran dan keberhasilan kegiatan organisasi.

Fungsi perencanaan meliputi analisa eksternal dan internal organisasi, menentukan visi dan misi serta tujuan, menyusun serta menentukan sumber daya – sumber daya yang dibutuhkan, merumuskan dan menyusun strategi, dan lain sebagainya.

Huruf kedua dari POLC adalah O
O berarti Organizing yang mempunyai fungsi pengorganisasian sebagai suatu kegiatan pengaturan sumber daya manusia dan sumber daya fisik lain yang dimiliki perusahaan untuk menjalankan rencana yang telah ditetapkan serta menggapai tujuan perusahaan. 
 
Dengan kata lain adanya Organizing dalam sebuah manajemen dapat mempermudah tugas seorang manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan tenaganya untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut dan juga selain itu, adanya organizing juga memperlancar dalam menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada tingkatan mana keputusan harus diambil. Dengan adanya Organizing maka sebuah perencanaan arau planning akan menjadi lebih matang melalui tahap kedua ini, sehingga kemungkinan besar yang terjadi adalah sebuah keberhasilan dalam perencanaan tersebut.

Huruf ketiga dari POLC adalah L.
L berarti Leading, Fungsi pengarahan/leading ini adalah suatu fungsi kepemimpinan manajer untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja secara maksimal serta menciptakan lingkungan kerja yang sehat, dinamis, dan lain sebagainya. Fungsi manajemen leading ini berhubungan dengan usaha pemimpin untuk memberi bimbingan, saran, perintah-perintah kepada bawahan agar tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan benar-benar tertuju yang telah ditetapkan semula.

Dalam sebuah Leading atau mendirect sebuah organsasi, pemimpin lebih memfokuskan atau memimpin terhadap orang yang memiliki wewenang terhadap tugas yang telah diberikan. Tugas leading adalah mengantar seluruh komponen yang terlibat untuk meraih tujuan yang telah ditetapkan. Dengan kata lain Seorang pemimpin harus mampu membawa kemajuan bagi lembaganya.

Huruf terakhir dari POLC adalah C
C berarti Controling, Fungsi pengendalian/controlling adalah suatu aktivitas menilai kinerja berdasarkan standar yang telah dibuat untuk kemudian dibuat perubahan atau perbaikan jika diperlukan. Dengan kata lain fungsi manajemen Controlling memiliki 2 arti yang utama yaitu (Penilaian dan Evaluasi) maksud dari penilaian disini adalah mengadakan penilaian guna mengetahui bagaimana kinerja organisasi selama ini. Dan mengadakan evaluasi dengan cara mengadakan koreksi sehingga apa yang dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar sehingga tercapai tujuan yang sudah digariskan semula.

Fungsi manajemen controlling gunanya untuk memastikan bahwa kegiatan organisasi tetap berjalan pada jalurnya. Penilaian dan evaluasi ini digunakan sebagai acuan dan bahan pertimbangan dalam perbaikan dan peningkatan kinerja organisasi. Penilaian dan evaluasi dilakukan baik pada sumber daya – sumber daya organisasi maupun sistem kerja yang diterapkan.

SUMBER:
Menurut Henri Fayol proses manajemen merupakan suatu rangkaian aktivitas yang harus dilakukan oleh seorang manajer dengan cara mendefinisikan 5 fungsi manajemen dan memberlakukan 14 prinsip yang mengamanatkan bagaimana manajer harus berinteraksi dengan staf. 5 fungsi teori Henri Fayol adalah pandangan yang sangat normatif dan fungsional pada manajemen, dan teori yang mungkin tidak sepenuhnya menyampaikan kompleksitas manajerial yang dihadapi oleh manajer dalam pekerjaan sehari-hari mereka.

Fayol percaya hirarki top-down dengan manajer menjabat sebagai pemimpin yang baik yang bertanggung jawab untuk mengawasi dan mendisiplinkan bawahan. Fayol juga menekankan pentingnya memberikan satu tanggung jawab manajer untuk setiap kelompok khusus dalam suatu organisasi.

Berikut 5 fungsi manajemen menurut Fayol, diantaranya:
1.      Planning

Menurut Henri Fayol, Perencanaan adalah proses awal yang paling penting dari seluruh fungsi manajemen, karena fungsi yang lain tidak akan bisa bejalan tanpa Planning. Dalam fungsi perencanaan menurutnya menyusun rencana yang baik adalah menyusun 5 fungsi manajemen yang saling berkaitan satu sama lain.

Planning menurut Henri Fayol adalah membuat rencana untuk masa depan dengan cara memutuskan apa yang harus dilakukan, menentukan tahapan rencana dan teknologi yang diperlukan untuk menerapkannya serta aktivitas menyusun tujuan perusahaan kemudian dilanjutkan dengan menyusun berbagai rencana-rencana guna mencapai tujuan perusahaan yang sudah ditentukan.

Planning dimulai dari menetapkan tujuan perusahaan dan mengatur dalam urutan logis juga mengatur strategi untuk mencapai tujuan tersebut dengan sumber daya yang tersedia. Disini tugas manajer adalah mengevaluasi berbagai rencana alternative dan mengevaluasi kontinjensi masa yang mempengaruhi organisasi, serta membentuk lanskap operasional dan strategis masa depan perusahaan. Sebelum mengambil tindakan sebaiknya manajer menelaah rencana yang terpilih apakah sesuai dan bisa dipergunakan untuk mencapai tujuan.

2. Organizing

Setelah tahap awal yaitu Planning selesai dilanjutkan dengan fungsi manajemen Organizing yaitu Suatu aktivitas pengaturan atau sinkronisasi sumber daya manusia, sumber daya alam, sumber daya fisik, dan sumber daya modal yang dimiliki oleh perusahaan sehingga bisa melaksanakan rencana yang sudah ditetapkan dan mencapai tujuan utama perusahaan. Dengan kata lainnya Organizing merupakan seluruh proses dalam mengelompokkan semua orang, alat, tugas tanggung-jawab dan wewenang yang dimiliki sedemikian rupa hingga memunculkan kesatuan yang bisa digerakkan dalam mencapai tujuan

Pengorganisasian dapat berfungsi jika terorganisir dengan baik. Pastinya harus ada cukup modal, staff yang baik, dan bahan baku yang memadai sehingga organisasi dapat berjalan dengan baik. Di fungsi ini tugas manajer adalah mengatur tenaga kerja secara efisien dan terstruktur serta menyelaraskan kegiatan organisasi. Manajer juga harus melatih dan merekrut orang yang tepat untuk pekerjaan itu dan selalu mengamankan tenaga kerja yang cukup terampil dan terdidik. Semua tugas manajer akan dilakukan oleh bawahannya jika manajer memberikan segala sesuatu yang diperuntukan untuk melaksanakannya termasuk bahan baku, peralatan, modal dan sumber daya manusia.

3. Commanding

Dilanjutan dengan fungsi manajemen Commanding. Fungsi commanding sama dengan fungsi mengarahkan (Actuating). Commanding dilakukan dengan memberikan arahan kepada karyawan agar dapat menjalankan tugas mereka masing-masing dengan baik. Selain itu Commanding dilakukan agar tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan sesuai pada tujuan yang telah ditetapkan semula.

Fungsi manajemen Commanding adalah untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi kinerja dengan optimal dan menciptakan suasana lingkungan kerja yang dinamis, sehat dan yang lainnya. Commanding dapat berjalan baik dengan cara mengoptimalkan kembali kepentingan seluruh perusahaan yang sudah dilakukan oleh karyawan. Disini manajer bertugas mengawasi bawahan dalam pekerjaan sehari-hari mereka dan memotivasi mereka untuk mencapai tujuan perusahaan.

4. Coordinating

Lalu dilanjutkan dengan fungsi manajemen Coordinating adalah salah satu fungsi manajemen untuk melakukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi kekacauan, percekcokan, kekosongan kegiatan dengan cara menyatupadukan dan menyelaraskan pekerjaan-pekerjaan bawahan dengan bertujuan untuk memotivasi dan meyelaraska pekerjaan-pekerjaa bawahan sehigga terdapat kerjasama yang terarah dalam usaha mencapai tujuan bersama.

Tugas manajer di fungsi manajemen Coordinating adalah menyelaraskan prosedur dan kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk memfasilitasi keberhasilan organisasi yang berarti bahwa setiap kegiatan masing-masing unit organisasi harus melengkapi dan memperkaya karya lain.

5. Controlling

Fungsi terakhir menurut Henri Fayol adalah Controling atau yang biasa disebut dengan Pengendalian. Controlling atau Pengendalian bisa juga disebut Pengawasan adalah suatu kegiatan untuk memantau, membuktikan, dan memastikan seluruh kegiatan yang telah direncanakan, diorganisasikan, diperintahkan, dan dikondisikan sebelumnya dapat berjalan sesuai target atau tujuan tertentu dengan kata lain fungsi manajemen Controlling ini berguna untuk memastikan apakah semua kegiatan berjalan sesuai rencana dan mengidentifikasi kelemahan atau kesalahan oleh mengendalikan umpan balik.

Controlling dilakukan dengan cara menilai suatu kinerja yang berdasarkan pada standar yang sudah dibuat perubahan atau suatu perbaikan apabila dibutuhkan. Difungsi controlling manajer bertugas mengendalikan kegiatan perusahaan sejalan dengan kebijakan dan tujuan perusahaan umum serta mengamati dan melaporkan penyimpangan dari rencana dan tujuan, dan untuk membuat inisiatif untuk memperbaiki potensi penyimpangan.
SUMBER: 
http://www.toolshero.com/management/five-functions-of-management/








4. MANAJEMEN ROLE Henry Mintzberg


PERAN MANAJEMEN, menurut Henry Mintzberg
Menurut H. Mintzberg, manajer dapat diartikan sebagai orang yang memimpin dan bertanggung jawab teradap suatu organisasi. Menurutnya tugas seorang pemimpin bisa dideskripsikan dalam bermacam-macam peran yang diidentifikasikan dengan satu posisi tertentu dan harus memiliki tiga peran diantaranya interpersonal (hubungan antar manusia), peran informasional (berkaitan dengan informasi) serta peran desisional (berkaitan dengan pengambilan keputusan).

PERAN MANAJEMEN, menurut Henry Mintzberg terbagi menjadi 3 peran, diantaranya:

1. Kategori pertama dijelaskan oleh Mintzberg yang disebut peran interpersonal. Peran ini melibatkan perilaku yang terkait dengan interaksi manusia.  Peran ini muncul secara langsung akibat otoritas formal yang dimiliki pemimpin dan mencakup hubungan interpersonal dasar Dengan kata lain, interpersonal peran adalah peran-peran yang memungkinkan seorang manajer untuk berinteraksi dengan bawahannya untuk mencapai tujuan organisasi. Peran interpersonal adalah peran hubungan personal yang terdiri dari:
  • Figur kepala (figur head) atau manajer yang mewakili organisasi untuk kegiatan-kegiatan diluar organisasi, Peran manajemen interpersonal sebagai figure kepala adalah untuk memperlancar fungsi organisasi.
  • Pemimpin (leader) atau manajer yang tugasnya mengkoordinasi, memotivasi, serta mengendalikan dan mensupport bawahannya untuk mencapai suatu tujuan organisasi. Kegiatan yang terkait dengan Kepemimpinan terbagi menjadi 2 yaitu yang berhubungan dengan kepemimpinan secara langsung dan tidak langsung. Yang berkaitan dengan kepemimpinan secara langsung antara lain rekrutmen dan training bagi stafnya. Sedangkan yang berkaitan secara tidak langsung adalah motivasi dan mendorong bawahannya.
  • Penghubung (liaison) atau manajer yang mempunyai fungsi menghubungkan semua personal di semua tingkatan manajemen. Peran sebagai penghubung sering secara khusus diperuntukkan bagi pengembangan sitem informasi eksternal yang bersifat informal, privat, verbal, tetapi efektif.
2. Kategori kedua peran manajerial adalah peran informational. Peran Informational merupakan peran dari manajer yang berfungsi sebagai pusat syaraf (nerve center) organisasi yang berarti menerima semua informasi kemudian memilah informasi yang paling mutakhir (akurat). Dalam peran informasi manajer harus menghasilkan dan berbagi pengetahuan berhasil mencapai tujuan organisasi. Terdapat tiga peran dalam peran informational terdiri dari:
  • Peran sebagai monitor (Monitor Role) atau sebagai seseorang yang tugasnya memonitor, secara terus menerus untuk memperoleh informasi. Sebagian besar informasi yang diperoleh pemimpin dalam perannya sebagai monitor datang dalam bentuk verbal, gosip, sassus, dan spekulasi yang masih membutuhkan konfirmasi dan verifikasi lebih lanjut.
  • Peran sebagai disseminator (Disseminator role) yang tugasnya menyebar informasi keseluruh personal di organisasi yang busa  dimanfaatkan dalam bentuk sharing.
  • Peran sebagai Juru bicara (Spokesman Role) yang mempunyai hak untuk menyampaikan informasi yang dimilikinya ke orang di luar unit organisasinya juga bertugas untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang informasi yang dimilikinya.
3. Kategori ketiga yaitu Peran decisional (decisional role) adalah peran yang dilakukan  manajer sebagai entrepreneur juga manajer harus mampu menangani gangguan serta dapat mengalokasikan sumber-sumber daya organisasi secara efektif dan efisien dan sebagai negosiator atau penengah jika terjadi sebuah konflik di dalam organisasi. Semua peran ini melibatkan proses menggunakan informasi untuk membuat keputusan. Berkaitan dengan peran pemimpin sebagai pengambil keputusan terdapat 4 peran pemimpin, yaitu:
  • Peran sebagai wirausaha (Entrepreneur Role)  yang berarti pemimpin harus berupaya memperbaiki kinerja unitnya dan beradaptasi dengan perubahan lingkungan (yang artinya pemimpin wajib memunculkan ide baru dan menerapkan ide tersebut) di mana organisasi tersebut tetap terus eksis mengikuti perkembangannya.
  • Peran sebagai pengendali gangguan (Disturbance handler Role) yang berarti pemimpin harus mampu merespon atau mengambil tindakan korektif ketika organisasi menghadapi gangguan yang tidak terduga.
  • Peran mengalokasikan sumberdaya (Resource allocator Role) yang berarti pemimpin harus bertanggung jawab untuk memutuskan dan mengalokasikan sumberdaya apa saja yang digunakan dan membuat atau menyetujui semua keputusan organisasi yang signifikan.
  • Peran sebagai negosiator (Negotiator Role) yang dimaksud dengan negosiasi merupakan kewajiban seorang pemimpin yang merupakan bagian integral dari tugas pemimpin, hanya pemimpin yang memiliki otoritas untuk bisa memberikan komitmen sumberdaya organisasi, dan hanya pemimpin yang memiliki pusat syaraf informasi yang dibutuhkan dalam melakukan negosiasi penting.

SUMBER:

5.  TEORI ORGANISASI KLASIK

a. Menurut Henri Fayol

Teori klasik (classical theory) atau disebut juga dengan teori tradisional, berkembang dalam 3 aliran yaitu: birokrasi, teori administrasi, dan manajemen alamiah. Teori klasik ini mendefinisikan sebuah  organisasi yang dideskripsikan sebagai struktur hubungan yang didalamnya terdapat kekuasaan, tujuan, peranan, kegiatan, komunikasi dan factor-faktor lain. Teori klasik memberikan petuju mekaistik yang berarti struktru dikendalikan secara ketat dan kaku.




Dalam teori klasik Henri Fayol, teori administrasi merupakan teori yang dikembangkannya  dalam membagi 14 prinsip manajemen serta membagi 6 tugas manajemen. Pengertian dari Prinsip-prinsip manajemen adalah dasar-dasar dan nilai yang menjadi inti dari keberhasilan sebuah manajemen. Menurut Henry Fayol prinsip-prinsip dalam manajemen sebaiknya bersifat lentur dalam arti perlu di pertimbangkan sesuai dengan kondisi-kondisi khusus dan situasi-situasi yang berubah.

14 Prinsip Manajemen menurut Fayol, diantaranya:
Divisi Kerja - Pekerjaan harus dibagi menjadi unsur-unsur yang lebih kecil atau di-spesialisasi sehingga Output (hasil kerja) karyawan dan Efektifitas akan meningkat seiring dengan peningkatan kemampuan dan keahlian pada tugas yang diembannya.
Authority - Manajer harus memiliki kewenangan untuk memberikan perintah, tetapi mereka juga harus diingat bahwa dengan otoritas datang tanggung jawab.
Disiplin - Disiplin harus ditegakkan dalam organisasi, tetapi metode untuk melakukannya dapat bervariasi.
Unity of Command - Karyawan seharusnya hanya menerima perintah dari seorang atasan saja dan juga bertanggung jawab kepada satu atasan saja
Kesatuan Arah - Tim dengan tujuan yang sama harus bekerja di bawah arahan seorang manajer, menggunakan satu rencana. Ini akan memastikan tindakan yang benar terkoordinasi.
Subordinasi Kepentingan Individu untuk Kepentingan Umum - Kepentingan Organisasi harus didahulukan dari Kepentingan Individu seorang karyawan. Termasuk kepentingan Individu Manager itu sendiri.
Remunerasi - Salah satu faktor yang mempengaruhi Kepuasan kerja karyawan adalah Upah atau Gaji yang didasarkan pada tugas yang dibebankannya.
Sentralisasi - Prinsip ini mengacu pada seberapa dekat karyawan dengan proses pengambilan keputusan. Hal ini penting untuk bertujuan untuk keseimbangan yang tepat.
Scalar Rantai - Karyawan harus menyadari di mana mereka berdiri dalam hirarki organisasi, atau rantai komando.
Order - Tata Tertib memegang peranan yang penting dalam bekerja untuk meningkatkan efisiensi dalam bekerja, fasilitas dan perlengkapan kerja harus disusun dengan rapi dan bersih.
Equity - Manager harus bertindak secara adil terhadap semua karyawan.
Stabilitas Tenure Personalia - Mempertahankan Karyawan yang produktif dan manager harus mendorong dan menciptakan loyalitas Karyawan terhadap organisasi.
Initiative - Karyawan diberikan kebebasan untuk membuat dan melaksanakan rencana yang tentunya sesuai dengan batas-batas wewenang dan tanggung jawab yang diberikan.
Esprit de Corps - Manajemen harus selalu berusaha untuk mengembangkan dan meningkatkan semangat kesatuan Tim.

Henry fayol juga mengklasifikasi tugas manajemen dalam teori klasik diantarannya:
1. Technical disini terjadi kegiatan memproduksi produk dan mengorganisirnya.
2.Commercial yaitu kegiatan membeli bahan dan menjual produk.
3. Financial dimana terdapat kegiatan pembelanjaan.
4. Security yang berarti kegiatan menjaga keamanan.
5. Accountancy atau kegiatan akuntansi
6. Managerial artinya melaksanakan fungsi manajemen, yang terdiri atas :
- Planning        : kegiatan perencanaan
- Organizing    : kegiatan mengorganisasikan
- Coordinating : kegiatan pengkoordinasian
- Commanding: kegiatan pengarahan
- Controlling    : kegiatan pengawasan

SUMBER:

b. Menurut Max Weber

Dalam teori klasik Max Weber, teori birokrasi merupakan teori yang dikembangkannya  dalam bentuk organisasi yang paling efisien. Menurutnya masyarakat akan mengalami situasi birokrasi dan mustahil untuk menghindari birokrasi. Dengan demikian masyarakat akan menjadi semakin lebih berfikir rasional.
Weber juga berpendapat bahwa birokrasi disebut sebagai sistem kekuasaan yang menekankan pada aspek disiplin. Oleh sebab itu, Weber menyebut birokrasi sebagai sistem legal-rasional yang artinya legal adalah tunduk pada aturan-aturan tertulis sedangkan rasional artinya dapat dipahami, dipelajari, dan jelas penjelasan sebab-akibatnya.

Weber memiliki elemen kunci dalam teori birokrasi ini, yaitu:
-Peran yang didefinisikan secara jelas berdasarkan pekerjaan
-Hirarki otoritas
-Prosedur standar
-Pencatatan teliti
-Mempekerjakan karyawan jika mereka memenuhi kualifikasi tertentu untuk pekerjaan

Weber juga membagi karekteristik birokrasi, diantaranya:
-Pembagian kerja
-Hirarki wewenang
-Program rasional
-Sistem Prosedur
-Sistem Aturan hak kewajiban
-Hubungan antar pribadi yang bersifat impersonal

Weber mengelompokkan organisasi berdasarkan legitimasi dasar pendekatan birokrasi yaitu:
1. Charismatic Authority yakni berdasarkan karakteristik individual yang jelas.
2. Traditional Authority dimana adat istiadata dijunjung tinggi
3. Rational Legal Authority mengikuti arturan undang-undang
Jadi, birokrasi adalah sebuah model organisasi normatif (organisasi yang menggunakan kekuasaan secara persuasif), yang menekankan struktur dalam organisasi.

SUMBER : 

c. Marry Parker Follet
Dalam teori klasik Marry Parker Follet merupakan teori yang membahas tentang hubungan manusia dengan tingkah laku. Didalamnya terdapat aspek-aspek psikologis dan sosiologis. Serta adanya timbal balik dari semua factor dan situasi juga adanya kontak langsung serta koordinasi ditingkat awal dan koordinasi sebagai proses berlanjut.

Follet menyarankan kepada manajer untuk menggunakan penyelesaian konflik secara konstruktif dengan menyarankan 3 cara untuk melakukan hal yang sama, yaitu:
Dominasi menyelesaikan konflik yang dimaksud dengan mendominasi disini adalah tidak dalam artian kekuasaan itu bersifat memaksa atas dasar dia yang paling berkuasa, melainkan coactive atau kompetisi, jika siapa yang lebih bisa mendominasi pikiran yang lain, maka keputusan dialah yang digunakan untuk menyelesaiakan suatu masalah
Kompromi, Menurut teori Follett's pemimpin yang benar adalah pemimpin yang menghargai kesepakatan bersama untuk menyelesaiakan sebuah konflik daripada menyelesaikan konflik atas keputusan dan kepentingan pribadi.
Integrasi untuk menyelesaikan konflik yang berarti Penyelesaian konflik melalui proses mengidentifikasi kemudian melakukan rapat kebutuhan mendasar dan hasilnya kompatibel terhadap masing-masing pihak.

SUMBER:
 

6. TEORI MACHIAVELLI

 

Menurut teori Machiavelli menegaskan bahwa penguasa yang baik kadang harus belajar untuk menjadi lebih baik. Pemimpin yang memiliki kualitas baik wajib memiliki sifar jujur, peduli kepada bawahannya, mempunyai moral yang baik, terpercaya dan manusiawi serta memperlakukan karyawannya dengan baik seperti menghormati, memperkaya, melakukan kebaikan, berbagi dan peduli kepada karyawan.

Pemimpin yang ideal bukanlah orang-orang yang bertindak menurut perintah hukum dan keadilan, tetapi bersedia atau memprioritaskan apapun yang diperlukan untuk mempertahankan kekuasaan dan kestabilan negara serta menghindari hal-hal yang bisa membuat organisasi hancur. Kepemimpinan dapat diartikan sebagai pola perilaku yang mengarahkan kepada upaya dalam mencapai suatu tujuan.

Tetapi terkadang pemimpin harus mempunyai sifat yang tidak baik dalam artian pemimpin harus kejam dan berbahaya atau pemimpin bisa menggunakan cara binatang terutama ketika menghadapi lawan-lawan politiknya, jika itu adalah keharusan agar tidak ditindas dan disegani oleh lawan politiknya yang berguna untuk mencapai tujuan mereka, maka saat pemimpin melakukan tindakan kejam, mereka harus menyembunyikan tindakan mereka dari masyarakat.

Kesimpulannya, dalam pandangan Machiavelli's, pemimpin harus memiliki 2 kpribadian yaitu baik dan kejam. Namun, seorang pemimpin yang cerdik harus tahu, bagaimanamenempatkan diri dan bisa menyembunyikan karakteristik kejam dan memperlihatkan kualitas yang baik dimasyarakat. Untuk membuat orang-orang menaati peraturan, pemimpin dapat menggunakan undang-undang tetapi menurut Machiavelli undang-undang saja tidak cukup. Jadi, seorang pemimpin yang baik juga harus tahu bagaimana dan kapan menggunakan kekuatan.

SUMBER:



7. TEORI MAO ZEDONG

 

Mao Zedong merupakan sebuah fenomena penting dalam perkembangan teori revolusi dengan pemikiran-pemikiran yang digunakan sebagai alternatif bagi perubahan. Mao Zedong mengemukakan strategi militer yang dapat dihubungkan dengan ideologi politik agar dapat bersaing dalam dunia bisnis.



Dalam prinsip mao Zedong, seorang pemimpin harus kuat dalam memimpin anggota-anggotanya serta memberlakukan sifat disiplin, kohesif, dan didukung struktur kepimimpinan yang hierarkis sehingga tujuan utama organisasi tersebut dapat dicapai.


Maoisme menekankan "revolusioner mobilisasi massa" yang berarti fisik memobilisasi sebagian besar populasi dalam perjuangan untuk sosialisme. Mao mampu mengangkat latar belakang sosial ekonomi dan kultural untuk mendukung obsesi revolusioner.

Teori Mao Zedong mengambil strategi perang gerilya yang dapat dipakai untuk merencanakan strategi yang berhubungan dengan bisnis pesaing.
Ada 3 syarat yang diperlukan agar strategi gerilya itu berhasil, diantaranya:
-Memerlukan geografis yang aman.
-Menggunakan teori desa mengepung kota dalam arti negara yang besar dan dengan jaringan komunikasi yang buruk. 
-Memerlukan ideology yang sistematik serta inspirasi yang kuat.

SUMBER:



8. FILOSOFI FREDERICK WINSLOW TAYLOR

Frederick W. Taylor  ( 1856-1915 )
 
Manajemen ilmiah dikembangkan oleh Federick Winslow Taylor. Karena karyanya tersebut Taylor disebut sebagai bapak manajemen ilmiah. Arti manajemen ilmiah merupakan penerapan ilmiah meode studi, anlisa dan pemecahan masalah-masalah organisasi dapat diartikan juga sebagai seperangkat mekanisme-mekanisme atau a bag of trick untuk meningkatkan efisiensi kerja organisasi.

Taylor menerapkan cara-cara ilmu pengetahuan dalam memecahkan masalah di perusahaan. Dari hasil penelitian dan analisanya ditetapkan beberapa prinsip yang menggantikan prinsip lama yaitu prinsip coba-coba atau yang lebih dikenal dengan sebutan trial and error.

Frederick W. taylor mendasarkan filosofinya dalam empat prinsip untuk mencapai efisiensi diantaranya:
-Pengembangan manajemen Ilmiah sebenarnya dapat diartikan metode terbaik untuk melaksanakan setiap tugas dapat ditentukan dengan pengembangan metode-metode ilmiah dalam manajemen
-Seleksi ilmiah berguna untuk mengetahui pekerjaan apa yang paling cocok dengan kemampuan sikaryawan dengan tujuan agar karyawan dapat dipertanggung jawabkan
-Pendidikan dan pengembangan karyawan secara ilmiah
-Kerjasama yang baik antar manajemen dan tenaga manajemen aka menghasilkan sebuah organisasi yang baik

SUMBER:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

REVIEW MAKANAN 9: STEAK HOTEL BY HOLYCOW

Nah kali ini aku makan steak yang bisa dibilang ga mahal-mahal banget dan ga murah-murah banget, apalagi kalau ada promo yang kalian bisa...