Jumat, 09 Januari 2015

Contoh Kasus Pemuda dan Sosialisasi - tugas ISD II



Anak Polisi jadi anggota geng motor  Klewang


Merdeka.com – Anda tentu masih ingat kisah sadis geng motor Klewang di Pekanbaru, Riau. Ternyata, diantara anggota geng motor itu ada nama Rahmad (16), seorang anak anggota polisi warga Kota Pekanbaru, Riau. Dia diduga sebagai pelaku kejahatan di jalanan seperti perampasan, penganiayan dan pengerusakan hingga pemerkosaan berhasil ditangkap.
Kepala satuan Reserse Kriminal (Kasar Reskrim) Polrseta Pekanbaru, Kompol Arief Fajar Satria dihubungi per telepon mengatakan, rahmad juga diduga sebagai anggota kelompok geng motor yang selalau membuat onar dan brutal.
Kompol Arief mengatakan, seorang anak anggota polisi ini juga masih berstatus pelajar di salah satu sekolah di Pekanbaru. “Dia kami jemput dari sekolahnya bersama tiga anggota geng motor lainnya”, kata Arief.
Dihubungi terpisah, Kepala Polresta Pekanbaru, Kombes (Pol) Adang Ginanjar mengaku telah mendapat laporan adanya seorang anggota geng motor brutal yang ternyata anak seorang anggota polisi itu. “Kami tidak akan memilah-milah, kalau memang bersalah, maka akan diberikan sanksi hukuman”, katanya.

Analisis dari berita
Berdasarkan kasus diatas yang berjudul “Anak Polisi jadi anggota geng motor  Klewang”, miris memang melihat tingkah pemuda yang seharusnya bisa membanggakan negeri ini tetapi malah merugikan dan memberikan dampak negative bagi negeri juga lingkungan sekitar dan jika melihat riwayat orang tua mereka yang ternyata adalah aparat penegak hukum. Disini jelas terlihat, tidak peduli siapa orang tuanya, mau anak MPR, DPR, menteri sekaligus presiden. Jika orang tuanya kurang memperhatikan, mendidik, dan memberi kasih sayang kepada anaknya dan tidak pernah memberikan sosialisasi atau kurangnya sosialisasi yang merupakan sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan aturan  kepada anaknya mengenai hukum dan norma yang berlaku, maka besar kemungkinan anak-anaknya salah mengambil jalan dan menjadi kriminal dimasyarakat. Walaupun tidak sepenuhnya merupakan kesalahan orang tua (salah satu faktor dari dalam) tapi juga ada faktor-faktor dari luar yaitu, lingkungan si anak tersebut. Bisa saja si anak berbuat baik didalam keluarganya, tetapi brutal dilingkungan luar keluarganya. Untuk itu cara menyikapi masalah tersebut bagi orang tua cobalah untuk meluangkan waktu bersama anak - anak (quality time with your family) dan bagi anak – anak agar lebih terbuka dengan semua masalah yang sedang kita hadapi tanpa menutup – nutupi dari orang tua kalian, karena kunci utama dari sebuah keluarga adalah sikap saling terbuka. Dan bergaulah dengan teman teman yang baik, jangan sampai salah bergaul akibat salah memilih teman. Serta perkuatlah iman dengan mengikuti berbagai kajian islam.




Belasan Remaja Diamankan Pesta Miras dan Narkoba

 

Surabaya – sebanyak 12 orang, kebanyakan remaja, diamankan polisi dan satpol PP saat melakukan razia. Tidak hanya minuman keras (miras), 12 orang dari 2 kelompok itu ternyata juga mengkonsumsi narkoba.
Narkoba dan miras tersebut mereka jadikan pesta di lokasi mereka bersenang-senang. Kelompok pertama yang diamankan terdiri dari 7 orang. Mereka digerebek di Kafe Defana yang ada di Ruko Darmo Park I Blok II/C nomor .9
“saat kami gerebek mereka sedang teller. Selain miras, ditempat itu kami temukan juga botol yang digunakan untuk nyabu,” kara kombestol Tri Maryanto kepada wartawan, rabu (15/8/2012).
Ironisnya, 2 dari 7 orang itu adalah perempuan, salah satunya masih dibawah umur. Mereka adalah VIW (17), warga Dukuh Pakis VI dan Luki Octavianti (25), warga Pakal Sumberan, Benowo,Sementara 5 pria yang juga di cokok adalah Febri Kiswanto (26) warga Bolongsari, Yudi Hari Kurniawan (19) warga Grudo, Aqil Albana (18) warga Ketintrag Madya, Rizky Catur (21) warga ketinta II dan M. Soleh (32) warga Dukuh Pakis VI.
Sementara kelompok kedua yang diamankan terdiri dari 5 orang. Mereka diamankan dilokasi pesta miras dijalan Boulvard didepan Lenmarck. Dari lokasi itu selain mengamankan miras oplosan yang dicampur spiritus, petugas juga menemukan 370 butir pil dobel L. Pil itu mereka tenggak bersama miras yang mereka minum.
Ke 5 orang itu adalah Mulyono Adi Saputra (18) warga Sukomanunggal, M. Triyono (19) warga Pradah Kali Kendal, indra Prakoso (22) warga Pradah Indah, Ahmad Priyanto (18) warga Bantu Urip dan Arief Santoso (22) warga Pradah Indah I.
“Mereka akan dites urine untuk membuktikan mereka menggunakan narkoba atau tidak. Jika terbukti maka mereka akan menghadapi tindak pidana. Sangat disayangkan, mereka masih sangat muda tetapi sudah terjerumus miras dan narkoba,” sesal Tri.
Sumber:

Analisa berita
Berdasarkan kasus diatas yang berjudul “Belasan Remaja Diamankan Pesta Miras dan Narkoba” sangat disayangkan melihat tingkah remaja yang masih sangat muda sudah memakai obat-obatan atau zat-zat berbahaya, apalagi dilihat dari berita di atas ada seorang perempuan yang juga ikut berpesta miras. Seharusnya di usia mereka yang masih muda, mereka bisa menjadi remaja-remaja berbakat yang mempunyai berbagai kreativitas yang membawa Negara ini maju. Dan juga merupakan penerus generasi bangsa yang dijadikan pedoman, titik tombak dimana Negara membutuhkan peran dari generasi muda yang berbakat yang bisa menghasilkan sesuatu yang baru. Dan dari kasus diatas dapat dilihat bahwa kurangnnya peran orang tua dalam mendidik, memberikan kasih sayang (perhatian) dan mensosialisasi tentang narkoba dan sejenisnya. Juga adanya rasa keingintahuan yang besar dari anak – anak untuk mencoba tanpa sadar dan berpikir panjang tentang akibatnya di kemudian hari dan faktor dari lingkungan anak tersebut serta ketersediaan narkoba. Narkoba itu sendiri yang menjadikan faktor pendorong seseorang untuk memakai narkoba. Untuk itu cara menyikapi kasus tersebut ialah menjaga diri dari hal yang menjerumus tentang narkoba seperti lebih memilih – milih teman, lebih terbuka dan untuk para orang tua perlu memantau seluruh kegiatan anak dan menjadikan diri sebagai teman atau partner anak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

REVIEW MAKANAN 9: STEAK HOTEL BY HOLYCOW

Nah kali ini aku makan steak yang bisa dibilang ga mahal-mahal banget dan ga murah-murah banget, apalagi kalau ada promo yang kalian bisa...