Jumat, 09 Januari 2015

Masyarakat Desa dan Kota - tugas ISD III


TUGAS III
ILMU SOSIAL DASAR






                                                                                                                                    
  

Nama         : Halimah
NPM           : 14114710
Kelas          : 1KA26              
Jurusan       : Sistem Informasi




UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS ILMU KOMPUTER & TEKNOLOGI INFORMASI
PTA 2014/2015





KATA PENGANTAR

   


Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat menyelesaikan tugasatas rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Ilmu Sosial Dasar yang berjudul “Masyarakat Perkotaan dan Masyarakat Pedesaan” dengan lancar. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Rino Rinaldo dan teman – teman yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Harapan penulis semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman. Dalam makalah ini penulis akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang penulis miliki sangat kurang. Oleh karena itu penulis harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan - masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini. Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.
                                                                                                            

                                                                                                                         Jakarta, Desember 2014
                                                                                                                                   
           
                                                                                                                                     Halimah


BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
   
   Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk. Kemajemukan tersebut ditandai dengan adanya keragaman suku bangsa. Umumnya di setiap negara, masyarakat dikategorikan menjadi dua bagian, yaitu masyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaan. Kehidupan di desa sangatlah berbeda dengan kehidupan di kota. Karena di desa masyarakatnya yang paguyuban dan kehidupannya juga masih sangat sederhana serta belum mengenal teknologi modern. Sedangkan masyarakat perkotaan kehidupannya individual dan telah mengikuti perubahan zaman dengan mengetahui adanya teknologi yang canggih.
   Namun masyarakat kota dan desa keduanya memiliki hubungan simbiosis mutualisme yang mana masyarakat kota sangat bergantung terhadap masyarakat di pedesaan dan sebaliknya, masyarakat pedesaan pun bergantung terhadap masyarakat  kota. Masyarakat di desa dan di kota memiliki watak dan prinsip yang berbeda, ini dikarenakan berbagai faktor diantaranya sebagai berikut : jumlah dan kepadatan penduduk, lingkungan hidup, mata pencaharian, corak kehidupan sosial, stratifikasi sosial, mobilitas sosial, pola interaksi sosial, solidaritas sosial, kedudukan dalam hierarki sistem administrasi nasional. 
   Akan tetapi, masyarakat desa di Indonesia sekarang ini justru lebih banyak mendapat tekanan dari masyarakat perkotaan. Hal ini disebabkan oleh masyarakat kota yang telah memasuki sistem kapitalis modern, sementara masyarakat desa tidak mengalami perubahan sistem sosial sehingga mengakibatkan hubungan simbiosis diantara keduanya tidak dapat berjalan dengan baik. Selain itu, kota adalah pusat berburu bagi masyarakat desa dalam mencari berbagai mata pencaharian dan sebagai pusat pemerintahan dan pusat perdagangan. Dengan begitu, dapat memicu ketertarikan masyarakat desa untuk bermigrasi ke kota dan mengakibatkan ketidakseimbangan populasi di setiap daerah serta terjadinya perkembangan yang tidak merata.
   Oleh karena itu, pelaksanaan pembangunan di Indonesia pada hakekatnya bertujuan untuk mencapai suatu wujud masyarakat yang adil dan makmur, sejahtera, maju, berdaya saing, berkeadilan, damai, dan demokrasi baik bagi masyarakat yang tinggal di kota maupun desa. Sehingga tidak mengalami kesenjangan dalam mendapatkan haknya sebagai masyarakat di Indonesia. 


B. RUMUSAN MASALAH
1.      Apa pengertian masyarakat?
2.      Apa saja syarat – syarat menjadi masyarakat ?
3.      Apa pengertian masyarakat perdesaan dan perkotaan?
4.      Apa saja ciri – ciri tipe masyarakat ?
5.      Apa saja lima unsur lingkungan perkotaan ?
6.      Apa saja fungsi eksternal kota ?
7.      Apa saja sistem budaya petani indonesia ?
8.      Apa saja unsur – unsur desa ?
9.      Apa saja fungsi desa ?
10.  Apa perbedaan masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan ?
C. TUJUAN MAKALAH
a.      Penulis mampu melakukan pengkajian yang terdiri dari pengumpulan data, analisis data, merumuskan masalah, dan memproritaskannya.

b.      Mampu menerapkan sisi positif di dalam makalah ini untuk kehidupan sehari hari

c.    Mampu bekerja sama untuk menetapkan tujuan yang dicapai dan menyusun langkah pemecahan masalah bersama.

d.      Mampu melaksanakan rencana yang telah ditetapkan bersama anggota.

e.      Mampu memahami dan mengerti isi dari makalah dan mempresentasikannya kepada pembaca.


D. MANFAAT PENELITIAN
   Memberikan sumbangan wawasan, ilmu informasi, dan pengetahuan tentang kehidupan terutama dalam hal kajian yang berkaitan dengan masyarakat pedesaan dan masyarakat kota sebagai masukan atau informasi terhadap daerah untuk membuat kebijakan atau peraturan daerah.
           
E. METODE PENULISAN
   Metode yang digunakan dalam perumusan dan pembuatan makalah ini adalah dengan metode pustaka, yaitu berupa pencarian informasi melalui sumber-sumber media cetak dan media elektronik.

BAB II
ISI
 

PENGERTIAN MASYARAKAT DALAM ARTI LUAS DAN SEMPIT
   Masyarakat dapat mempunyai arti yang luas dan sempit. Dalam arti luas masyarakat adalah ekseluruhan hubungan-hubungan dalam hidup bersama dan tidak dibatasi oleh lingkungan, bangsa dan sebagainya. Dalam arti sempit masyarakat adalah sekelompok manusia yang dibatasi oleh aspek-aspek tertentu, misalnya territorial, bangsa, golongan dan sebagainya.


PENGERTIAN MASYARAKAT MENURUT PARA AHLI

1.      R. Lington

   Setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerjasama, sehingga mereka ini dapat mengorganisasikan dirinya berpikir tentang dirinya berpikir tentang dirinya dalam satu kesatuan social dengan batas-batas tertentu.

2.      M.J. Herskovits

   Kelompok individu yang diorganisasikan dan mengikuti satu cara hidup tertentu.

3.      J.L. Gillin dn J.P Gillin

   Kelompok manusia yang terbesar dan mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap dan perasaan persatuan yang sama.

4.      S.R. Steinmetz

   Kelompok manusia yang terbesar, yang meliputi pengelompokan-pengelompokan manusia yang lebih kecil, yang mempunyai perhubungan yang erat dan teratur.

5.      Hasan Shadily

   Golongan besar atau kecil dari beberapa manusia, yang dengan aau sendirinya bertalian secara golongan dan mempunyai pengaruh kebatinan satu sama lain.


SYARAT-SYARAT MASYARAKAT

·    Harus ada pengumpulan manusia, dan harus banyak, bukan pengumpulan binatang.

·    Telah bertempat tinggal dalam waktu yang lama disuatu daerah tertentu

·  Adanya aturan-aturan atau undang-undang yang mengatur mereka untuk menuju kepada kepentingan dan tujuan bersama

Dipandang dari cara terbentuknya, masyarakat dapat dibagi dalam:

1.      Masyarakat paksaan

2.      Masyarakat merdeka

-     Masyarakat natuur yaitu masyarakat yang terjadi dengan sendirinya

-     Masyarakat kultur yaitu masyarakat yang terjadi karena kepentingan keduniaan atau kepercayaan


MASYARAKAT PEDESAAN

   Masyarakat Pedesaan adalah masyarakat yang kehidupannya masih banyak dikuasai  oleh adat istiadat lama. Adat istiadat adalah sesuatu aturan yang sudah mantap dan mencakup segala konsepsi system budaya yang mengatur tindakan atau perbuatan manusia dalam kehidupan social hidup bersama, bekerja sama dan berhubungan erat secara tahan lama, dengan sifat-sifat yang hampir seragam.

Ada 3 pendapat yang dikemukakan oleh beberapa ahli mengenai pengertian desa, antara lain:

1. Menurut Sutardjo Kartohadikusuma

Desa adalah suatu kesatuan hukum di mana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan sendiri.

2. Menurut Bintarto

Desa merupakan perwujudan atau kesatuan geografi, social, ekonomi, politik dan kultural yang terdapat di situ (suatu daerah) dalam hubungannya dan pengaruhnya secara timbal-balik dengan daeah lain.

3. Menurut Paul h. Landis

Desa adalah penduduknya kurang dari 2.500 jiwa.

   Masyarakat pedesaan selalu memiliki ciri-ciri atau dalam hidup bermasyarakat, yang biasanya tampak dalam perilaku keseharian mereka. Pada situasi dan kondisi tertentu, sebagian karakteristik dapat digeneralisasikan pada kehidupan masyarakat desa di Jawa. Namun demikian, dengan adanya perubahan sosial religius dan perkembangan era informasi dan teknologi, terkadang sebagian karakteristik tersebut sudah “tidak berlaku”.

   Masyarakat pedesaan juga ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang kuat sesama warga desa, yaitu perasaan setiap warga/anggota masyarakat yagn amat kuat yang hakekatnya, bahwa seseorang merasa merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat dimanapun ia hidup dicintainya serta mempunyai perasaan bersedia untuk berkorban setiap waktu demi masyarakatnya atau anggota-anggota masyarakat, karena beranggapan sama-sama sebagai masyarakat yang saling mencintai saling menghormati, mempunyai hak tanggung jawab yang sama terhadap keselamatan dan kebahagiaan bersama di dalam masyarakat.


Adapun yang menjadi ciri masyarakat desa antara lain :

Ciri masyarakat desa yang menonjol:

1.    Didalam masyarakat pedesaan di antara warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar batas wilayahnya.

2.      Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan

3.      Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian

4.   Masyarakat tersebut homogen, seperti dalam hal mata pencaharian, agama, adat istiadat, dan sebagainya


Ciri umum masyarakat desa terkait etika dan budaya:

1.   Sederhana

2.   Mudah curiga

3.   Menjunjung tinggi norma-norma yang berlaku didaerahnya

4.   Mempunyai sifat kekeluargaan

5.   Demokratis dan religious

6.   Menghargai orang lain

7.   Jika berjanji, akan selalu diingat

8.   Tertutup dalam hal keuangan mereka

9.   Luas atau bicara apa adanya

10.  Mempunyai sifat kekeluargaan

Ciri-ciri Masyarakat Desa (karakteristik)

   Dalam buku Sosiologi karangan Ruman Sumadilaga seorang ahli Sosiologi. “Talcot Parsons” menggambarkan masyarakat desa sebagai masyarakat tradisional (Gemeinschaft) yang mengenal ciri-ciri sebagai berikut:

a.Afektifitas

Perasaan kasih sayang, cinta, kesetiaan dan kemesraan.

b.Orientasi kolektifsifat ini merupakan konsekuensi dari Afektifitas, yaitu

Mementingkan kebersamaan , tidak suka menonjolkan diri, tidak suka akan orang yang berbeda pendapat.

c.Partikularisme

Perasaan subyektif, perasaan kebersamaan sesungguhnya yang hanya berlaku untuk kelompok tertentu saja. (lawannya Universalisme).

d.Askripsi

Merupakan suatu keadaan yang sudah merupakan kebiasaan atau keturunan. (lawanya prestasi).

e.Kekabaran (diffuseness)

Sesuatu yang tidak jelas terutama dalam hubungan antara pribadi tanpa ketegasan yang dinyatakan eksplisit.

Gejala-gejala sosial yang sering diistilahkan dengan :

·         konflik (pertikaian)

·         Kontraversi (pertentangan)

·         kompetisi (persaingan)

·         Sistem nilai budaya petani Indonesia

·         Kegiatan pada masyarakat perdesaan

Sistem nilai budaya petani Indonesia antara lain sebagai berikut:

1.     Para petani di Indonesia terutama di pulau jawa pada dasarnya menganggap bahwa hidupnya itu sebagai sesuatu hal yang buruk, penuh dosa, kesengsaraan. Tetapi itu tidak berarti bahwa ia harus menghindari hidup yang nyata dan menghindarkan diri dengan bersembunnyi di dalam kebatinan atau dengan bertapa, bahkan sebaliknya wajib menyadari keburukan hidup itu dengan jelas berlaku prihatin dan kemudian sebaik-baiknya dengan penuh usaha atau ikhtiar.

2.     Mereka beranggapan bahwa orang bekerja itu untuk hidup, dan kadang-kadnag untuk mencapai kedudukannya.

3.     Mereka berorientasi pada masa ini (sekarang), kurang memperdulikan masa depan, mereka kurang mampu untuk itu. Bahkan kadang-kadang ia rindu masa lampau mengenang kekayaan masa lampau menanti datangnya kembali sang ratu adil yang membawa kekayaan bagi mereka).

4.     Mereka menganggap alam tidak menakutkan bila ada bencana alam atau bencana lain itu hanya merupakan sesuatu yang harus wajib diterima kurang adanya agar peristiwa-peristiwa macam itu tidak berulang kembali.  Mereka cukup saja menyesuaikan diri dengan alam, kurang adanya usaha untuk menguasainya.

5.     Dan untuk menghadapi alam mereka cukup dengan hidup bergotong-royong, mereka sadar bahwa dalam hidup itu tergantung kepada sesamanya.


Unsur – Unsur Desa

1.      Daerah, dalam arti tanah-tanah dalam hal geografis.

2.      Penduduk, adalah hal yang meliputi jumlah pertambahan, kepadatan,
persebaran, dan mata pencaharian penduduk desa setempat

3.      Tata Kehidupan, dalam hal ini pola pergaulan dan ikatan-ikatan pergaulan antar warga desa.


Fungsi Desa

1.      Desa sebagai hinterland (pemasok kebutuhan bagi kota)

2.      Desa merupakan sumber tenaga kerja kasar bagi perkotaan

3.      Desa merupakan mitra bagi pembangunan kota

4.      Desa sebagai bentuk pemerintahan terkecil di wilayah Kesatuan Negara Republik Indonesia

ASPEK POSITIF DAN NEGATIF MASYARAKAT PEDESAAN
Aspek positif:

1.      Adanya peran saling melengkapi antara desa dan kota

2.      Kota dan desa adalah saling membutuhkan

3.      Kemajuan desa dapat memacu kemajuan kota begitu sebaliknya

Aspek negatif:

1.      Desa biasanya lebih direndahkan dari kota

2.      Masyarakat kota biasanya tidak bisa menghargai adat yang ada di desa

3.      Kesenjangan sosial yang jauh antar masyarakat kota dan desa dapat menyebabkan perpecahan.


MASYARAKAT PERKOTAAN

   Kota menurut definisi universal adalah sebuah area urban yang berbeda dari desa ataupun kampung berdasarkan ukuranya, kepadatan penduduk, kepentingan atau status hukum. Beberapa definisi (secara etimologis) “kota” dalam bahasa lain yang agak tepat dengan pengertian ini, seperti dalam bahasa Cina,kota artinya dinding dan dalam bahasa Belanda kuno, tuiin, bisa berarti pagar. Jadi dengan demikian kota adalah batas.

   Masyarakat perkotaan sering disebut urban community. Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan.

Ada beberapa ciri yang menonjol pada masyarakat kota yaitu :

1.  kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa

2.  orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain. Yang penting disini adalah manusia perorangan atau individu. Di kota – kota kehidupan keluarga sering sukar untuk disatukan , sebab perbedaan kepentingan paham politik , perbedaan agama dan sebagainya .

3.  Jalan pikiran rasional yang pada umumnya dianut masyarakat perkotaan , menyebabkan bahwa interaksi – interaksi yang terjadi lebih didasarkan pada factor kepentingan daripada factor pribadi.

4.  pembagian kerja di antra warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata

5.  kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota dari pada warga desa

6.  interaksi yang terjai lebih banyak terjadi berdasarkan pada factor kepentingan daripaa factor pribadi

7.  pembagian waktu yang lebih teliti dan sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan individu

8.  perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh dari luar.


Fungsi Eksternal Kota

-          Pusat kegiatan politik dan administrasi pemerintahan wilayah tertentu

-          Pusat dan orientasi kehidupan social budaya suatu wilayah lebih luas

-          Pusat dan wadah kegiatan ekonomi ekspor :

         * Produksi barang dan jasa

         * Terminal dan distribusi barang dan jasa.

-          Simpul komunikasi regional/global

-          Satuan fisik-infrastruktural yang terkail dengan arus regional/global.


PERBEDAAN MASYARAKAT PEDESAAN DAN PERKOTAAN

Dapat dilihat dari aspek

1.      Lingkungan Umum dan Orientasi Terhadap Alam

2.      Pekerjaan atau Mata Pencaharian

3.      Ukuran Komunitas

4.      Jumlah dan kepadatan penduduk

5.      Homogenitas dan Heterogenitas

6.      Diferensiasi Sosial

7.      Pelapisan Sosial

8.      Corak kehidupan sosial

9.      Mobilitas social

10.     Pola interaksi sosial

11.     Solidaritas sosial

12.     Kedudukan dalam hierarki sistem administrasi nasional
Perbedaan ciri antara kedua sistem menurut Poplin (1972) sebagai berikut: 
MASYARAKAT PEDESAAN
MASYARAKAT PERKOTAAN
Perilaku homogeny
Perilaku heterogen
Perilaku yang dilandasi oleh konsep
kekeluargaan dan kebersamaan
Perilaku yang dilandasi oleh konsep
pengandalan diri dan kelembagaan
Perilaku yang berorientasi pada
tradisi dan status
Perilaku yang berorientasi pada
rasionalitas dan fungsi
Isolasi sosial, sehingga static
Mobilitas sosial, sehingga dinamik
Kesatuan dan keutuhan cultural
Kebauran dan diversifikasi cultural
Banyak ritual dan nilai-nilai sacral
Birokrasi fungsional dan nilai-nilai
Secular
Kolektivisme
Individualisme
Ada beberapa perbedaan pelapisan sosial yang tak resmi antara masyarakat desa dan kota:
·   Pada masyarakat kota aspek kehidupannya lebih banyak sistem pelapisannya dibandingkan dengan di desa.
·   Pada masyarakat desa kesenjangan antara kelas ekstern dalam piramida sosial tidak terlalu besar dan sebaliknya.
·   Masyarakat perdesaan cenderung pada kelas tengah.
·   Ketentuan kasta dan contoh perilaku.

Hubungan desa dan kota
Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komunitas yang terpisah sama sekali satu sama lain. Bahkan terdapat hubungan uang erat, bersifat ketergantungan, karena saling membutuhkan Kota tergantung desa dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan-bahan pangan, desa juga merupakan tenaga kasar pada jenis-jenis pekerjaan tertentu di kota. Sebaliknya, kota menghasilkan barang-barang yang juga diperlukan oleh orang desa, kota juga menyediakan tenaga-tenaga yang melayani bidang-bidang jasa yg dibutuhkan oleh orang desa.
Secara umum dapat dikenal bahwa suatu lingkungan perkotaan , seyogyanya mengandung 5 unsur yang meliputi :
·         Wisma : Untuk tempat berlindung terhadap alam sekelilingnya.
·         Karya : Untuk penyediaan lapangan kerja.
·         Marga : Untuk pengembangan jaringan jalan dan telekomunikasi.
·         Suka : Untuk fasilitas hiburan, rekreasi, kebudayaan, dan kesenian.
·         Penyempurnaan : Untuk fasilitas keagamaan, perkuburan, pendidikan, dan utilitas umum.

Untuk itu semua , maka fungsi dan tugas aparatur pemerintah kota harus ditingkatkan :
a)    Aparatur kota harus dapat menangani berbagai masalah yang timbul di kota
b)    Kelancaran dalam pelaksanaan pembangunan dan pengaturan tata kota harus dikerjakan dengan cepat dan tepat, agar tidak disusul dengan masalah lainnya.
c)    Masalah keamanan kota harus dapat ditangani dengan baik sebab kalau tidak, maka kegelisahan penduduk akan menimbulkan masalah baru.
d)    Dalam rangka pemekaran kota, harus ditingkatkan kerjasama yang baik antara para pemimpin di kota dengan para pemimpin di tingkat kabupaten.
Oleh karena itu maka kebijaksanaan perencanaan dan mengembangkan kota harus dapat dilihat dalam kerangka pendekatan yang luas yaitu pendekatan regional . Rumusan pengembangan kota seperti itu tergambar dalam pendekatan penanganan masalah kota sebagai berikut :
1.    Menekan angka kelahiran
2.   Mengalihkan pusat pembangunan pabrik (industri) ke pinggiran kota
3.   Membendung urbanisasi
4.   Mendirikan kota satelit dimana pembukaan usaha relatif rendah
5.   Meningkatkan fungsi dan peranan kota-kota kecil atau desa-desa yang telah ada di sekitar kota besar
6.   Transmigrasi bagi warga yang miskin dan tidak mempunyai pekerjaan.


BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Masyarakat Pedesaan adalah sekelompok orang yang hidup bersama dan bekerja sama yang berhubungan secara erat tahan lama dengan sifat-sifat yang hampir sama atau Homogen disuatu daerah atau wilayah tertentu dengan bermata pencaharian dari sector pertanian, sedangkan masyarakat kota adalah masyakarat yang tinggal ditengah-tengah kota, gaya hidup individual, jalan piker yang rasional dan tidak terkait pada norma tertentu. Meskipun banyak sekali perbedaan antara  masyarakat desa dan masyarakat kota, namun diantara kedua komponen tersebut memiliki hubunan yang signifikan, artinya kehidupan perekonomian dikota tidak akan berjalan dengan baik bila tidak ada pasokan tenaga atau barang dari desa, begitu juga sebaliknya. Dalam pemenuhan kebutuhan hidup, masyarakat pedesaan lebih melihat ke arah fungsinya sedangkan pada masyarakat kota lebih melihat ke arah  pemenuhan kebutuhan sosialnya. 

SARAN                                          
Masyarakat pedesaan merupakan wilayah yang masih agraris dan lingkungannya yang masih alamiyah, oleh karena itu sebaiknya kealamian lingkungan tersebut harus tetap terjaga sebab lingkungan yang masih alami memiliki udara yang sejuk. Selain itu, masyarakat desa juga memiliki rasa persaudaraan yang erat, sebaiknya penduduk desa selalu menjaga kerukunan bersama.

Masyarakat kota yang modern dengan berbagai alat teknologi yang canggih, alangkah baiknya jika memanfaatkan alat-alat tersebut dengan baik tanpa ada penyalahgunaan.

Pembangunan Wilayah perkotaan seharusnya berbanding lurus dengan pengembangan wilayah desa yang berpengaruh besar terhadap pembangunan kota.

Memberikan keleluasaan kepada seluruh daerah untuk mengembangkan potensinya menjadi lebih baik, sehingga kota dan desa saling mendukung dalam segala aspek kehidupan.


DAFTAR PUSTAKA

·         Abu  Ahmadi (2010), Ilmu Sosial Dasar, Jakarta: PT Rineka Cipta



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

REVIEW MAKANAN 9: STEAK HOTEL BY HOLYCOW

Nah kali ini aku makan steak yang bisa dibilang ga mahal-mahal banget dan ga murah-murah banget, apalagi kalau ada promo yang kalian bisa...